Saturday, November 27, 2010

Penuaan dan Migren

Penuaan dan Migren

0diggsdigg

migrenPenuaan adalah fakta di dalam hidup. Menjadi tua berarti semakin meningkatnya kelemahan dan kerentanan terhadap penyakit, tetapi itu juga dapat menjadi keuntungan pada orang-orang penderita migren. Hanya 2-10% dari populasi orang berusia lanjut yang mengalami migren (berlawanan dengan hingga 28% orang dewasa dibawah usia 65 tahun), dan para wanita yang berusia lanjut lebih mudah untuk menderitanya daripada para pria yang berusia lanjut.

dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi mencapai puncaknya pada sekitar usia 40 tahun. Tingkat keseringan dari serangan migren setelah usia 40 tahun berkurang pada kebanyakan orang. Banyak orang penderita migren yang telah menderita lebih dari beberapa tahun mengalami penurunan untuk tingkat keseringan dan tingkat keparahan dari serangan migren setelah berusia 55 tahun.

Sekitar duapertiga dari penderita migren berhenti mendapatkan serangan ini secara keseluruhan pada usia 65. Pasien yang setelah berusia lebih dari 65 tahun yang masih menderita migren dilaporkan mengalami penurunan serangan migren yang drastis pada tingkat keparahan, durasi, dan tingkat keseringan. Gangguan sistem pencernaan yang mengiringi migren juga berkurang dibandingkan dengan pada orang yang lebih muda.

Kabar buruk dari semua kabar baik ini adalah orang usia dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun yang menderita migren akan cenderung lebih mudah untuk menderita cacat daripada orang yang berusia lebih muda karena penderitaan mereka. Banyak dokter merasa tidak nyaman untuk mengobati orang-orang berusia lanjut yang menderita migren dikarenakan metode pengobatan yang biasa digunakan pada orang-orang muda kebanyakan tidak diuji terlebih dahulu untuk faktor keselamatannya pada pasien yang berusia lebih tua.

Kondisi tambahan dan pengobatan yang akan digunakan untuk merawat orang-orang yang berusia lanjut tersebut semakin memperumit masalah. Orang-orang usia lanjut cenderung menggunakan satu atau lebih resep obat dan setiap obat baru meningkatkan kemungkinan untuk menimbulkan reaksi obat yang merugikan. Kemungkinan ini membuat beberapa dokter enggan untuk menawarkan bantuan pengobatan kepada para orang-orang berusia lanjut.

Serangan migren setelah usia 50 sangat langka dan harus diselidiki oleh dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab kedua. Awal yang terlambat bukan berarti menyingkirkan migren (hanya sepertiga dari orang-orang berusia lanjut yang menderita sakit kepala yang disebabkan oleh kondisi sekunder), namun menjadikannya sangat tidak menyenangkan.

No comments: