Iya, muhasabah dalam perjalanan jauh bisa dianalogikan dengan perjalanan hidup. Dalam perjalanan jauh, kita sering merenung tentang tujuan, bekal, rintangan, dan pengalaman yang didapat di sepanjang jalan. Begitu juga dalam perjalanan hidup, kita berjalan menuju akhirat dengan bekal amal, menghadapi berbagai ujian, dan belajar dari setiap peristiwa yang terjadi.
Ketika dalam perjalanan jauh, kita sering berpikir:
- Apakah jalan yang kita tempuh sudah benar?
- Apakah bekal yang kita bawa cukup?
- Apa yang harus kita lakukan jika tersesat?
- Bagaimana jika tiba-tiba perjalanan kita terhenti?
Demikian pula dalam hidup, kita perlu terus bermuhasabah:
- Apakah kita sudah berjalan di jalan yang diridhai Allah?
- Apakah amal kita cukup sebagai bekal akhirat?
- Bagaimana cara kembali jika kita tersesat dalam dosa?
- Siapkah kita jika Allah menghentikan perjalanan ini kapan saja?
Perjalanan jauh bisa menjadi momentum yang tepat untuk bermuhasabah, merenungkan bagaimana kita menjalani hidup, dan memperbaiki arah sebelum terlambat. Apa pengalamanmu dalam perjalanan yang pernah membuatmu lebih dekat dengan Allah?
No comments:
Post a Comment