Memahami Psikologi dan Kesehatan Mental Orang Tua Tunggal.
Kehamilan diluar pernikahan, perceraian, dan ditinggalkan oleh salah satu orang tua adalah sebagian alasan mengapa ada orang tua tunggal. Apa yang tidak diketahui sebagian besar orang adalah, kejadian-kejadian ini akan mengubah hidup mereka karena dapat berefek traumatis bagi orang tua tunggal dan anak, membuat mereka seringkali disalahpahami. Ini membuat studi tentang psikologi dan kesehatan mental orang tua tunggal menjadi penting.
Penelitian telah melaporkan bahwa ada lebih banyak permasalahan
anak dan remaja di rumah tangga dengan orang tua tunggal dibandingkan mereka dengan rumah tangga yang 'normal'. Sementara orang tua tunggal mungkin tidak setuju terhadap studi ini, namun dapat dimengerti mengapa statistik memberi hasil seperti itu.
Salah satu alasannya, orang tua tunggal memiliki waktu yang terbatas. Mengelola rumah tangga bersama orang lain saja masih sulit. Apa lagi jika anda harus melakukannya sendiri. Itulah sebabnya penting bagi orang tua tunggal untuk membuat jadwal harian atau mingguan bagi aktivitasnya. Dengan begitu, ia dapat menemukan waktu untuk melakukan semua hal yang perlu dilakukan, termasuk beberapa waktu luang untuk rekreasi dan relaksasi.
Selain itu, orang tua tunggal mungkin memiliki masalah dengan keuangan karena ia satu-satunya yang memberi penghasilan bagi keluarga. Ia harus belajar untuk menghemat uang dengan cara menyisihkan sebagiannya untuk hari esok. Selain itu, ia harus belajar untuk membuat beberapa investasi yang pasti.
Tentu saja, jika seseorang menjadi orangtua tunggal karena perceraian atau kematian pasangan, akan ada beberapa masalah lagi yang akan dihadapinya. Suatu hal yang biasa baginya untuk merasa sedih atau tertekan, jadi berikanlah waktu baginya untuk berduka. Teman-temannya dapat membantu dalam proses untuk bangkit kembali. Kedukaan ini juga akan meresahkan anak, sehingga orang tua tunggal harus belajar untuk menunjukkan dukungan kepada anak dan bukan berfokus pada kesedihannya saja. Orang tua tunggal dan anak-anaknya dapat saling membantu untuk mempersingkat waktu berduka.
Terakhir, orang tua tunggal mungkin merasa ditolak dan sendirian. Jadi ia harus belajar untuk memelihara dirinya sendiri. Makan dan tidur nyenyak. Olahraga secara teratur, atau terlibat dalam kegiatan olahraga yang anda sukai. Bergabung dengan sebuah kelompok gereja atau asosiasi di masyarakat anda.
Untuk mengurangi insidensi masalah-masalah anak seperti dikeluarkan dari sekolah, masalah perilaku remaja dan kehamilan dini, maka seorang orang tua tunggal harus belajar untuk berkomunikasi dengan anaknya. Luangkan waktu berkualitas baginya. Lakukan aktivitas menyenangkan bersama-sama. Pantau kegiatannya di sekolah secara teratur.
Hal-hal apa sajakah yang tersedia bagi orang tua tunggal? Ia dapat bergabung dengan kelompok atau organisasi orang tua tunggal. Di dalamnya, setiap anggotanya dapat berbagi dan berdiskusi tentang masalah-masalah yang dihadapinya dan pengalamannya dalam menghadapi perceraian dan membesarkan anaknya. Aktivitas-aktivitas yang mendidik seperti pemberian kuliah oleh seorang profesional dan seminar-seminar pelatihan, serta aktivitas rekreasi dapat diadakan untuk membantu orang tua tunggal untuk mengatasi kondisinya.
Terdapat juga situs internet yang akan memberi dukungan terhadap orang tua tunggal. Banyak sekali perihal tentang orang tua tunggal dapat ditemukan di internet melalui ruang chat, forum, koran elektronik, artikel, dan bentuk-bentuk literatur lainnya yang dapat mereka bagikan.
Dengan mengetahui kesehatan psikologi dan mental dari orang tua tunggal akan membuat kita lebih baik dalam memahami orang tua tunggal beserta anak-anaknya. Menjadi orang tua tunggal adalah tugas yang sulit. Dengan keterbatasan waktu dan keuangan, ia harus bisa mengatasi masalah dalam membesarkan anak. Namun dengan toleransi dan pengertian dari orang-orang disekitarnya, tugas ini tidak akan menjadi sulit seperti biasanya.
No comments:
Post a Comment