Hambatan Seks Pasca Nifas
1. Kelelahan mengurus bayi. Terlihat dari: istri kelelahan (fatig) mengurus bayi, wajahnya lelah dan kuyu, sikapnya tidak antusias, penampilannya kurang terurus, emosinya mudah meledak dan selalu tidur lebih cepat.
Cara mengatasi:
- Hindari mengawali pembicaraan pada istri dengan nada menuduh, mengejek atau protes. Mulai dengan empati dan pengertian. "
- Bantu istri mengurus bayi. Anda pun akan ikut merasakan kelelahannya sehingga lebih berempati. Bila memang mendesak, usahakan pekerjakan pengasuh bayi untuk membantunya
- Berhubungan seksual bukan penetrasi belaka, namun merupakan ekspresi cinta terdalam. Tunjukkan kasih sayang Anda misalnya dengan perhatian, pelukan, kata-kata cinta, hadiah-hadiah kecil, sehingga kelelahannya terhibur dan romantismenya tumbuh lagi.
Cara mengatasi:
- Bicarakan dengan istri meski Anda harus perhatian, jangan lampiaskan dengan marah, mencari gara-gara atau menunjukkan "persaingan" dengan bayi.
- Ikut terlibat mengurus bayi, agar Anda memahami mengapa istri begitu menyukainya
- MInta bantuan orang ketiga untuk mengingatkan istri bahwa bukan hanya bayi baru yang perlu perhatian dan cinta, tapi suami pun membutuhkan atensinya.
Cara mengatasi:
- Bicarakan pad aistri mengenai perasaan tersebut.
- Untuk meyakinkan Anda tidak menyakitinya, tanyakan apakah ia kesakitan saat penetrasi, apakah pemanasan sudah cukup dan apakah posisi tertentu membuatnya tidak nyaman
- Kosultasikan dengan ahli bila masalah ini berlarut-larut atau temui psikolog untuk mengatasi trauma Anda
- Pemanasan yang cukup
- Memakai lubrikasi. Ini karena, trauma rasa nyeri saat bersalin dapat membuat istri cemas berlebihan. Rasa cemas menghambat pelumasan (lubrikasi). Akibatnya vagina kering, nyeri bahkan lecet akibat gesekan penis
- Bila ada sebab lain, misalnya infeksi pada dinding vagina (vaginitis) dan mulut rahim (servicitis) maka penanganannya adalah dengan mengonsumsi obat dari dokter
No comments:
Post a Comment