Saturday, September 6, 2025

QS. Al-Ahzab: 56 – Perintah Agung Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

 




QS. Al-Ahzab: 56 – Perintah Agung Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW


Ringkasan Redaksi Asli

QS. Al-Ahzab: 56 berbunyi:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Ayat ini menegaskan kewajiban kaum beriman untuk mengiringi Allah dan malaikat dalam memberikan penghormatan agung kepada Rasulullah SAW.


Sebab Turunnya Ayat

Menurut riwayat para mufassir, ayat ini turun untuk mengingatkan umat agar senantiasa mengagungkan Nabi Muhammad SAW, setelah ada sebagian orang munafik yang merendahkan beliau. Allah menegaskan, bahkan Dia sendiri bersama malaikat mengangkat derajat Nabi dengan sholawat, maka kaum mukminin pun wajib melakukannya.


Maksud

Ayat ini bermaksud meneguhkan kedudukan Rasulullah SAW sebagai makhluk termulia, rahmat bagi semesta alam, dan teladan sempurna bagi umat manusia. Bersholawat adalah perintah langsung Allah, sebagai tanda cinta dan ketaatan seorang hamba.


Hakikat

Hakikat sholawat adalah aliran rahmat Allah yang sampai kepada Nabi Muhammad SAW, dan kembali lagi kepada orang yang membacanya. Ia adalah sarana membersihkan jiwa, menumbuhkan cinta, dan mendekatkan diri kepada Allah melalui Nabi-Nya.


Tafsir dan Makna dari Judul

Judul “Perintah Agung Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW” bermakna bahwa ayat ini adalah landasan utama syariat sholawat.

  • Sholawat Allah: Rahmat, kasih sayang, dan pengampunan.
  • Sholawat malaikat: Doa dan pujian.
  • Sholawat mukminin: Penghormatan dan pengakuan cinta kepada Nabi SAW.

Tujuan dan Manfaat

  1. Tujuan

    • Menumbuhkan cinta sejati kepada Rasulullah.
    • Meneguhkan ketaatan umat pada perintah Allah.
    • Menghubungkan hamba dengan rahmat Ilahi.
  2. Manfaat

    • Mendapat ampunan dosa.
    • Mendapat syafaat Nabi SAW di akhirat.
    • Doa lebih mudah dikabulkan.
    • Menenangkan hati dan jiwa.
    • Mengangkat derajat spiritual seseorang.

Latar Belakang Masalah

Pada zaman Rasulullah SAW, beliau dihina oleh orang munafik dan musyrik. Di era modern, masalah ini berulang dalam bentuk cemoohan terhadap sunnah Nabi, minimnya sholawat, dan jauhnya umat dari teladan Rasulullah.


Intisari Masalah

Umat Islam sering lalai dalam memperbanyak sholawat, padahal ia adalah perintah Allah yang ringan namun berpahala besar. Lalai dari sholawat berarti lalai dari rahmat Allah.


Sebab Terjadinya Masalah

  • Dominasi duniawi yang melalaikan dzikir.
  • Minimnya pengajaran tentang keutamaan sholawat.
  • Kecenderungan cinta dunia melebihi cinta kepada Rasulullah SAW.

Dalil: Qur’an dan Hadis

  • Qur’an: QS. Al-Ahzab: 56.
  • Hadis: Rasulullah SAW bersabda:
    “Barangsiapa bersholawat kepadaku sekali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
  • Hadis lain: “Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi).

Analisis dan Argumentasi

Sholawat adalah amalan yang menyatukan langit dan bumi. Allah melakukannya, malaikat melakukannya, maka manusia beriman juga diperintah melakukannya. Argumentasi spiritualnya jelas: semakin sering seseorang bersholawat, semakin terbuka pintu rahmat Allah baginya.


Relevansi Saat Ini

Di tengah maraknya krisis moral, fitnah media sosial, dan keretakan ukhuwah, sholawat menjadi obat hati dan perekat umat. Sholawat tidak hanya ritual, tetapi juga simbol identitas cinta umat kepada Nabi Muhammad SAW.


Kesimpulan

QS. Al-Ahzab: 56 adalah perintah tegas dan agung dari Allah. Sholawat bukan pilihan, tetapi kewajiban, sekaligus jalan menuju rahmat, syafaat, dan keselamatan dunia-akhirat.


Muhasabah dan Caranya

  • Muhasabah: Sudahkah lisan kita basah dengan sholawat setiap hari?
  • Caranya: Membaca sholawat pagi-sore, di antara adzan dan iqamah, saat berdoa, sebelum tidur, bahkan menjadikannya wirid harian minimal 100 kali.

Doa

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
“Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.”


Nasehat Para Tokoh Sufi

  • Hasan al-Bashri: “Sholawat adalah perhiasan doa.”
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: “Cinta Rasulullah tak cukup di hati, ia harus hidup dalam lisan melalui sholawat.”
  • Abu Yazid al-Bistami: “Sholawat membakar hijab antara hamba dan Tuhannya.”
  • Junaid al-Baghdadi: “Sholawat adalah minuman para pecinta Allah.”
  • Al-Hallaj: “Sholawat menyalakan api cinta kepada Nabi dalam kalbu.”
  • Imam al-Ghazali: “Sholawat adalah kunci pembuka rahmat Allah.”
  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Barangsiapa istiqamah dalam sholawat, maka syafaat Rasulullah menjadi jaminannya.”
  • Jalaluddin Rumi: “Sholawat adalah tarian jiwa menuju cahaya Nabi.”
  • Ibnu ‘Arabi: “Sholawat menyatukan dunia jasmani dan ruhani dalam cinta Rasul.”
  • Ahmad al-Tijani: “Orang yang istiqamah dalam sholawat dijamin bahagia dunia-akhirat.”

Daftar Pustaka

  1. Al-Qur’an al-Karim.
  2. Shahih Muslim, Kitab Sholawat.
  3. Sunan Tirmidzi.
  4. Tafsir Ibnu Katsir, Juz 3.
  5. Ihya’ Ulumuddin – Imam al-Ghazali.
  6. Futuh al-Ghaib – Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
  7. Al-Matsnawi – Jalaluddin Rumi.
  8. Fushush al-Hikam – Ibnu ‘Arabi.
  9. Risalah al-Qusyairiyah – Imam al-Qusyairi.

Ucapan Terima Kasih

Redaksi menyampaikan terima kasih kepada para ulama, guru, dan pembaca yang terus menghidupkan sholawat. Semoga tulisan ini menambah cinta kita kepada Rasulullah SAW dan menjadi amal jariyah.


✍️ Penulis: M. Djoko Ekasanu


QS. Al-Ahzab: 56 – Yuk Perbanyak Sholawat, Biar Hidup Makin Berkah


Ringkasan Redaksi

Allah ngasih kabar spesial banget di QS. Al-Ahzab: 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Artinya: Allah aja bersholawat buat Nabi Muhammad SAW, malaikat juga ikutan. Jadi, wajar dong kalau kita sebagai orang beriman disuruh ikut juga.


Sebab Turunnya Ayat

Ayat ini turun buat “menjawab” orang-orang munafik yang sering ngomongin jelek tentang Rasulullah SAW. Allah langsung “turun tangan” dengan firman ini, buat nunjukin kalau posisi Nabi itu mulia banget. Allah dan malaikat aja memuliakannya, masa umatnya nggak?


Maksud

Pesan intinya: sholawat itu tanda cinta dan hormat kita buat Nabi Muhammad SAW, sekaligus bukti kalau kita patuh sama Allah.


Hakikat

Kalau dibawa ke dalam-dalamnya, sholawat itu kayak “jalur khusus” buat dapetin rahmat Allah. Setiap kali kita baca sholawat, rahmat Allah turun ke Nabi, dan pahala serta keberkahannya balik lagi ke kita.


Tafsir dan Makna Judul

“Perintah Agung Sholawat” itu artinya bukan sekadar doa biasa. Ini perintah langsung dari Allah.

  • Allah bersholawat = ngasih rahmat.
  • Malaikat bersholawat = ngasih doa dan pujian.
  • Kita bersholawat = nunjukin cinta dan rasa hormat ke Nabi SAW.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan: biar kita makin dekat sama Rasulullah, makin taat sama Allah, dan nggak gampang jauh dari jalan-Nya.
Manfaat:

  • Dosa kita dihapus.
  • Doa gampang dikabulin.
  • Dapet syafaat Nabi di akhirat.
  • Hati jadi adem, hidup lebih berkah.

Latar Belakang Masalah

Di zaman dulu, ada yang suka meremehkan Nabi. Sekarang pun, banyak orang sibuk sama urusan dunia sampai lupa buat sholawat. Padahal gampang banget dibaca, tapi kadang sering diabaikan.


Intisari Masalah

Kita sering lebih banyak ngomongin urusan dunia daripada ngehias lisan dengan sholawat. Akhirnya, cinta ke Rasulullah SAW cuma jadi slogan, belum jadi kebiasaan nyata.


Sebab Terjadinya Masalah

  • Terlalu sibuk sama dunia.
  • Kurang tahu keutamaan sholawat.
  • Belum terbiasa dari kecil buat membudayakan sholawat.

Dalil

  • Al-Qur’an: QS. Al-Ahzab: 56.
  • Hadis: Rasulullah SAW bersabda:
    “Barangsiapa bersholawat kepadaku sekali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
  • Hadis lain: “Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi).

Analisis

Kalau dipikir-pikir, sholawat itu “ibadah paling win-win”. Kita disuruh, tapi Allah juga yang kasih rahmat balik ke kita. Dari sisi ruhani, sholawat itu kayak booster iman.


Relevansi Saat Ini

Di zaman medsos sekarang, hati gampang resah. Nah, sholawat bisa jadi “penenang alami” dan pengingat kalau kita punya teladan agung, Nabi Muhammad SAW. Selain itu, sholawat bisa jadi perekat ukhuwah buat umat Islam biar nggak gampang pecah.


Kesimpulan

QS. Al-Ahzab: 56 ngajarin kalau sholawat itu bukan cuma doa tambahan, tapi perintah besar. Kalau kita mau hidup tenang, berkah, dan dapet syafaat Nabi, yuk perbanyak sholawat.


Muhasabah dan Caranya

Coba tanya ke diri sendiri: udah rutin belum kita baca sholawat tiap hari?

  • Minimal baca 100 kali sehari.
  • Bisa sambil jalan, sebelum tidur, habis shalat, bahkan di sela kerjaan.

Doa

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
“Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.”


Nasehat Para Tokoh Sufi

  • Hasan al-Bashri: “Sholawat itu perhiasan doa.”
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: “Cinta Rasul itu harus kelihatan di lisan lewat sholawat.”
  • Abu Yazid al-Bistami: “Sholawat bisa ngebuka hijab antara kita dengan Allah.”
  • Junaid al-Baghdadi: “Sholawat adalah minuman para pecinta Allah.”
  • Al-Hallaj: “Dengan sholawat, api cinta ke Nabi makin nyala dalam hati.”
  • Imam al-Ghazali: “Sholawat itu kunci pembuka rahmat Allah.”
  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Kalau kamu istiqamah dalam sholawat, syafaat Nabi bakal jadi milikmu.”
  • Jalaluddin Rumi: “Sholawat itu tarian jiwa menuju cahaya Nabi.”
  • Ibnu ‘Arabi: “Sholawat nyatuin dunia jasmani dan ruhani lewat cinta Rasul.”
  • Ahmad al-Tijani: “Siapa yang istiqamah sholawat, hidupnya dijamin bahagia dunia-akhirat.”

Daftar Pustaka

  • Al-Qur’an al-Karim.
  • Shahih Muslim, Kitab Sholawat.
  • Sunan Tirmidzi.
  • Tafsir Ibnu Katsir.
  • Ihya’ Ulumuddin – Imam al-Ghazali.
  • Futuh al-Ghaib – Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
  • Al-Matsnawi – Jalaluddin Rumi.
  • Fushush al-Hikam – Ibnu ‘Arabi.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih buat semua guru, ulama, dan pembaca yang udah ikut ngejaga budaya sholawat. Semoga kita semua selalu dapet berkah dan syafaat Nabi Muhammad SAW.


✍️ Penulis: M. Djoko Ekasanu




No comments: