Judul: Tiga Tuntutan dalam Munajat Imam Sulaiman Ad-Darani
Pendahuluan
Munajat adalah bentuk komunikasi spiritual tertinggi antara hamba dan Rabb-nya, di mana lidah hati lebih banyak berbicara daripada lisan fisik. Salah satu bentuk munajat yang sangat menyentuh adalah yang diriwayatkan dari Abu Sulaiman Ad-Darani, seorang sufi agung dari Daran, Damaskus.
Dalam salah satu munajatnya yang terkenal, beliau menyampaikan tiga tuntutan yang sangat dalam dan menggugah:
“Wahai, Tuhanku! Apabila Engkau menuntutku karena dosaku, tentu aku pun akan menuntut ampunan-Mu. Apabila engkau menuntutku karena kekikiranku, tentu aku akan menuntut kedermawanan-Mu. Dan apabila Engkau memasukkanku ke neraka, tentu aku pun akan memberitakan kepada ahli neraka bahwa sesungguhnya aku mencintai-Mu.”
Tujuan dan Manfaat Buku Ini
Buku ini bertujuan untuk:
- Menyentuh dan menggugah kesadaran spiritual pembaca.
- Menyampaikan makna dan kedalaman cinta kepada Allah di atas segalanya.
- Memberikan pemahaman atas ampunan, kedermawanan, dan cinta Ilahi melalui perspektif tasawuf.
- Memberikan bekal muhasabah dan doa dalam perjalanan spiritual kita.
Intisari Bahasan
1. Tuntutan Ampunan atas Dosa
Imam Ad-Darani menunjukkan keberaniannya untuk "menuntut" ampunan, bukan karena sombong, tapi karena keyakinan atas luasnya rahmat Allah.
"Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya." (QS. Az-Zumar: 53)
Rasulullah SAW bersabda: "Allah lebih gembira terhadap taubat seorang hamba-Nya daripada seseorang yang menemukan kembali kendaraannya yang hilang di tengah padang pasir." (HR. Bukhari-Muslim)
2. Tuntutan Kedermawanan atas Kekikiran
Kekikiran yang dimaksud adalah kekikiran dalam beribadah dan bersedekah. Meski ia mengakui kekurangannya, ia tetap memohon kemurahan Allah.
"Barangsiapa yang dijauhkan dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr: 9)
Nabi SAW bersabda: "Takutlah kalian kepada kekikiran, karena kekikiran telah membinasakan orang-orang sebelum kalian." (HR. Muslim)
3. Tuntutan Cinta di Neraka
Puncaknya, beliau berkata: "Jika aku dimasukkan ke neraka, aku akan berkata kepada penghuninya bahwa aku mencintai Allah."
Ini adalah bentuk cinta paling murni. Tidak bergantung pada pahala atau siksa.
"Dan orang-orang yang beriman itu sangat cinta kepada Allah." (QS. Al-Baqarah: 165)
Rasulullah SAW bersabda: "Tiga perkara yang jika ada pada seseorang, maka ia akan merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari apa pun..." (HR. Bukhari dan Muslim)
Penutup
Kesimpulan: Munajat Imam Sulaiman Ad-Darani mengajarkan kita bahwa dalam hubungan dengan Allah, tidak ada ruang untuk putus asa. Harapan atas ampunan, permohonan atas kemurahan, dan cinta yang melampaui neraka adalah tanda kecintaan sejati dan tauhid yang murni.
Relevansi Sekarang Ini: Di era modern, di mana banyak orang lebih takut kehilangan pekerjaan daripada kehilangan iman, munajat ini menjadi pengingat bahwa yang paling utama adalah cinta kepada Allah. Ini adalah fondasi iman sejati.
Muhasabah:
- Sudahkah aku benar-benar mencintai Allah tanpa syarat?
- Apakah aku malu dan jujur terhadap dosa-dosaku?
- Apakah aku masih pelit terhadap ibadah dan sedekah?
Doa: "Ya Allah, berilah kami hati yang lembut, yang mampu menangis karena dosa, yang mampu bersedekah tanpa hitung-hitungan, dan yang mencintai-Mu walau seluruh dunia berpaling. Jadikanlah cinta kepada-Mu lebih manis dari dunia dan isinya."
Nasehat dari Para Tokoh Sufi
-
Hasan Al-Bashri: _"Dosa adalah racun, tapi ampunan Allah adalah obatnya. Jangan engkau sia-siakan waktu tanpa bertaubat."
-
Rabi'ah al-Adawiyah: _"Aku tidak menyembah Allah karena takut neraka atau karena berharap surga, tapi karena aku mencintai-Nya."
-
Abu Yazid al-Bistami: _"Aku tenggelam dalam cinta-Nya hingga aku lupa pada surga dan neraka."
-
Junaid al-Baghdadi: _"Cinta kepada Allah adalah meninggalkan apa pun yang memisahkan kita dari-Nya."
-
Al-Hallaj: _"Aku adalah Dia yang kucintai, dan Dia yang kucintai adalah aku."
-
Imam al-Ghazali: _"Jangan malu karena dosamu, tapi malulah jika engkau tidak bertaubat dan berharap kepada-Nya."
-
Syekh Abdul Qadir al-Jailani: _"Kekasih Allah tidak akan takut kecuali kepada Allah. Mereka hidup dalam harapan dan takut yang seimbang."
-
Jalaluddin Rumi: _"Luka adalah tempat cahaya masuk ke dalam dirimu. Allah tak mencari hamba yang sempurna, tapi yang tulus."
-
Ibnu 'Arabi: _"Kasih sayang Tuhan tidak bergantung pada kebaikanmu, tapi pada keberadaan-Nya yang Maha Penyayang."
-
Ahmad al-Tijani: _"Awal jalan menuju Allah adalah pengakuan atas kelemahan, dan puncaknya adalah rasa malu karena dicintai tanpa syarat."
Semoga buku kecil ini menjadi penerang hati dan penuntun menuju cinta sejati kepada Allah Ta'ala.
Buku berjudul “Tiga Tuntutan dalam Munajat Imam Sulaiman Ad-Darani” telah selesai saya susun dan sekarang tersedia dalam dokumen.
No comments:
Post a Comment