Manusia untuk Tiga Komponen
Wasiat Luqman Al-Hakim untuk Anak-anak Zaman Kini
Maksud Hakikat dan Tafsir Judul
Luqman Al-Hakim mengajarkan kepada anaknya sebuah hakikat mendalam: manusia terdiri atas tiga bagian. Pertama, roh yang kembali kepada Allah. Kedua, amal perbuatan yang menjadi bekal hidup setelah mati. Ketiga, jasad yang akan kembali ke tanah, dimakan cacing.
Judul ini memberi pesan bahwa manusia bukan hanya tubuh yang tampak, melainkan gabungan unsur spiritual, moral, dan fisikal. Sepertiga untuk Allah, sepertiga untuk dirinya, dan sepertiga untuk tanah.
Latar Belakang Masalah
Di tengah kehidupan modern yang cenderung materialistis, manusia sering terjebak hanya merawat jasad, melupakan roh dan amal. Sehat jasmani diperhatikan, sementara roh lapar dari zikir dan amal kosong dari kebaikan. Wasiat Luqman ini hadir sebagai pengingat, agar keseimbangan tiga komponen itu tidak terabaikan.
Tujuan dan Manfaat
- Mengingatkan manusia akan asal, tujuan, dan akhir hidup.
- Menumbuhkan kesadaran spiritual dan moral.
- Menjadi pegangan agar hidup tidak sia-sia hanya untuk jasad.
- Membantu setiap orang menyiapkan bekal amal yang cukup.
Relevansi Saat Ini
Di zaman media sosial, manusia sibuk memperindah wajah dan tubuh. Klinik kecantikan penuh, pusat kebugaran ramai, tetapi masjid dan majelis ilmu sepi. Wasiat ini relevan agar umat Islam sadar: jasad bukan tujuan akhir, karena kelak akan hancur di kubur. Yang abadi adalah roh dan amal.
Dalil Al-Qur’an dan Hadis
- Al-Qur’an:
"Kullu nafsin dzāiqatu al-maut…"
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati…” (QS. Al-Ankabut: 57)
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un."
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.” (QS. Al-Baqarah: 156)
- Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Kasusnya
Banyak orang modern menumpuk harta, mendewakan karir, dan menyanjung tubuh. Namun ketika mati, harta ditinggalkan, tubuh dikubur, hanya amal yang ikut ke alam barzakh. Bukankah banyak pejabat kaya raya, artis terkenal, atau orang biasa—ketika meninggal hanya kain kafan yang menutupi?
Analisis dan Argumentasi
Pesan Luqman menegaskan keseimbangan hidup. Jika roh tidak diisi iman, ia kosong. Jika amal buruk, ia jadi beban. Jika hanya jasad dirawat, semua sia-sia. Maka manusia bijak adalah yang memberi porsi terbesar untuk roh dan amal, bukan jasad semata.
Kesimpulan
Hidup manusia bukan untuk tubuh yang fana, tetapi untuk roh yang akan kembali kepada Allah dan amal yang akan kekal menemaninya. Keseimbangan tiga komponen ini menjadi kunci keselamatan di dunia dan akhirat.
Muhasabah dan Caranya
- Dzikir setiap pagi dan malam.
- Muraqabah (merasa diawasi Allah) saat beramal.
- Sedekah setiap hari, meski hanya sedikit.
- Membaca Al-Qur’an sebagai cahaya roh.
- Shalat khusyuk untuk membersihkan hati.
Doa
Allahumma ja‘alna min al-muttaqin, alladzīna yattaqunaka fi sirrihim wa ‘alaniyyah, wa barik lana fi a‘malina, wa rham jasadana idza dufinna fil-ardh, ya Arhamar Rahimin.
(Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang bertakwa, yang takut kepada-Mu di rahasia dan terang, berkahilah amal kami, rahmatilah jasad kami ketika dikubur di tanah, wahai Yang Maha Pengasih).
Nasehat Ulama Sufi
- Hasan Al-Bashri: “Dunia hanyalah tiga hari: kemarin telah pergi, esok belum tentu datang, maka hari inilah kesempatanmu beramal.”
- Rabi‘ah al-Adawiyah: “Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya. Jika karena surga, haramkanlah aku darinya. Tapi jika karena cinta-Mu, jangan jauhkan aku dari-Mu.”
- Abu Yazid al-Bistami: “Aku mencari diriku, maka aku tidak menemukannya. Aku mencari Tuhanku, maka aku temukan segalanya.”
- Junaid al-Baghdadi: “Sufi adalah anak waktunya; ia tidak mendahului masa dan tidak tertinggal darinya.”
- Al-Hallaj: “Tidak ada yang tinggal dalam hatiku selain Allah.”
- Imam al-Ghazali: “Carilah hatimu di tiga tempat: saat membaca Al-Qur’an, dalam shalat, dan saat berdzikir. Jika engkau tidak menemukannya, maka mintalah kepada Allah agar diberikan hati yang baru.”
- Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Bersihkanlah batinmu dengan taubat, niscaya engkau akan dekat dengan Allah.”
- Jalaluddin Rumi: “Jasad hanyalah pakaian; roh adalah intinya. Jangan tertipu oleh kain, tapi lihatlah isi.”
- Ibnu ‘Arabi: “Hati seorang mukmin adalah singgasana Allah.”
- Ahmad al-Tijani: “Siapa yang sibuk dengan Allah, maka Allah akan cukupkan urusannya di dunia dan akhirat.”
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada pembaca yang telah merenungkan pesan Luqman Al-Hakim ini. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk merawat roh dengan iman, memperindah amal dengan kebaikan, dan menyadari bahwa jasad hanyalah titipan yang kelak kembali ke tanah.
No comments:
Post a Comment