Sunday, August 3, 2025

Tobat Seorang Perempuan dan Rahmat Allah yang Tak Terbatas.

 


Judul Buku: "Kisah Tobat Seorang Perempuan dan Rahmat Allah yang Tak Terbatas"

Intisari Bahasan: Kisah ini mengandung muhasabah mendalam tentang taubat, keikhlasan, pengaruh ketakwaan, dan rahmat Allah yang mengubah hidup seorang perempuan dari pelacur menjadi ibu dari tujuh nabi. Dilengkapi dengan ayat Al-Qur'an, hadis, tafsir, hikmah, serta nasehat dari para sufi agung.


Bab 1: Kisah Tobat yang Menggetarkan Langit

  • Ringkasan kisah perempuan Bani Israil yang bertobat karena keteladanan seorang laki-laki shalih.
  • Proses muhasabah perempuan itu, hijrah lahir dan batin.

Bab 2: Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Tobat dan Takwa

  1. Surah Az-Zumar: 53

    قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيعًا

    "Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." (Az-Zumar: 53)

  2. Surah Al-Furqan: 70 – tentang perubahan pelaku dosa menjadi orang shalih.

Bab 3: Hadis-Hadis tentang Tobat

  • “Allah lebih gembira dengan tobat hamba-Nya daripada seorang yang menemukan kembali untanya yang hilang di padang pasir.” (HR. Muslim)
  • Hadis tentang pelacur yang memberi minum anjing dan diampuni dosanya.

Bab 4: Hikmah dan Hakekat Tobat

  • Tobat sebagai gerbang rahmat.
  • Tobat mengubah nasib dan takdir.
  • Tobat memancarkan nur (cahaya) dalam jiwa.

Bab 5: Relevansi dengan Kehidupan Sekarang

  • Masih banyak perempuan dan laki-laki yang terjebak dalam dunia maksiat.
  • Kisah ini menjadi cahaya harapan dan motivasi hijrah total.
  • Pentingnya contoh nyata dan keteladanan.

Bab 6: Nasehat Para Sufi dan Ulama Agung

  1. Hasan Al-Bashri: "Tobat adalah permulaan segala jalan menuju Allah. Jangan tunda tobat, sebab maut menantimu."
  2. Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku tidak menyembah Allah karena takut neraka atau mengharap surga, tapi karena cinta. Tobatlah karena cinta, bukan hanya rasa takut."
  3. Abu Yazid al-Bistami: "Tobat adalah memuntahkan dunia dari hati, dan memenuhi dada dengan keagungan Tuhan."
  4. Junaid al-Baghdadi: "Tobat sejati adalah engkau tidak pernah kembali ke dosa, dan dosa itu menjadi penyesalan abadi."
  5. Al-Hallaj: "Ketika cinta menyentuh hati, tobat akan datang sendirinya karena malu kepada Sang Kekasih."
  6. Imam al-Ghazali: "Tobat adalah pintu masuk orang-orang arif. Tiada maqam yang lebih tinggi tanpa tobat yang tulus."
  7. Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Berjalanlah menuju Allah dengan tiga kaki: tobat, sabar, dan syukur."
  8. Jalaluddin Rumi: "Luka di hatimu adalah tempat cahaya masuk. Tobat adalah kesediaan untuk disinari cahaya."
  9. Ibnu ‘Arabi: "Tobat bukan hanya meninggalkan dosa, tapi juga menanggalkan diri dari segala selain Allah."
  10. Ahmad al-Tijani: "Orang yang bertobat, Allah cuci hatinya dan jadikan tempat pancaran rahmat."

Bab 7: Muhasabah

  • Apa dosa yang telah aku lakukan?
  • Sudahkah aku bertobat dengan sungguh-sungguh?
  • Jika aku meninggal sekarang, apakah Allah akan menerimaku?
  • Adakah orang lain yang aku bisa pengaruhi untuk kembali kepada Allah seperti laki-laki itu?

Lampiran

  • Doa tobat para nabi.
  • Doa tobat dan zikir harian.
  • Kisah para pendosa yang berubah menjadi wali Allah.

Penutup: Kisah ini bukan hanya cerita lama, tapi cermin bagi jiwa yang ingin kembali. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa memperbarui tobat dan menjadi cahaya hidayah bagi orang lain.


Buku awal sudah selesai dirancang dan bisa langsung kamu lanjutkan atau kembangkan. 

-----

Berikut ini versi bahasa santai dan gaul kekinian dari redaksi buku Tobat Seorang Perempuan dan Rahmat Allah yang Tak Terbatas:


Judul: Tobat Seorang Perempuan dan Rahmat Allah yang Tak Terbatas
Kisah Nyata yang Bikin Hati Meleleh & Pikiran Melek

Oleh: M. Djoko Ekasanu


🎬 Sinopsis:

Lo pernah denger cerita tentang cewek yang hidupnya berubah 180 derajat gara-gara satu momen kecil tapi dalam banget? Nah, ini kisahnya.

Dulu ada seorang cewek Bani Israil yang cantiknya ngalahin bidadari TikTok, tapi sayangnya, dia hidup dari menjual tubuhnya. Tiap orang yang lewat rumahnya pasti langsung noleh karena doi selalu nongkrong di sofa depan pintu rumah – kaya influencer yang lagi live tiap hari.

Suatu hari, ada cowok alim lewat. Awalnya dia tahan, tapi hatinya goyah. Dia sampai jual baju buat bisa ‘bayar’ masuk. Tapi pas udah siap-siap buat “berbuat sesuatu”, hatinya getar. Dia inget: Allah lagi ngeliat dari atas ‘Arsy.

Langsung pucat, keringat dingin, dan dia mundur. “Gue takut sama Allah,” katanya. Uangnya dia ikhlasin, terus dia cabut, nangis dan nyesel setengah mati.

Cewek itu bengong. Dia mikir: “Gila, dia baru pertama mau maksiat aja udah takut kayak gitu. Lah gue? Bertahun-tahun hidup di jalan yang salah.” Akhirnya dia tobat total, tutup bisnisnya, pakai hijab syar’i, dan fokus ibadah.

Terus dia mikir: “Andai bisa nikah sama cowok alim itu, bisa belajar agama, dan ibadah bareng.” Dia cari si cowok itu, dan waktu ketemu… cowoknya malah meninggal karena kaget lihat dia udah berubah. 😭

Akhirnya si cewek nikah sama adik cowok itu yang juga shalih. Dan tau gak? Dari pernikahan mereka, lahir tujuh anak yang jadi nabi! 💥


💭 Pelajaran yang Bisa Kita Ambil:

  • Tobat itu bukan buat orang suci, tapi buat kita yang sering salah.
  • Gak ada kata terlambat buat balik ke jalan Allah.
  • Allah Maha Pemaaf. Bahkan dosa sebesar gunung pun bisa diampuni asal sungguh-sungguh.
  • Hidayah itu bisa datang lewat hal kecil – tapi efeknya bisa ngubah hidup selamanya.

📖 Ayat & Hadis yang Kena Banget:

“Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Dia bisa ngampuni semua dosa.”
(QS Az-Zumar: 53)

“Allah lebih senang sama orang yang tobat daripada orang yang nemu unta hilang di padang pasir.”
(HR. Muslim)


💬 Nasehat dari Para Ulama dan Tokoh Sufi:

  • Hasan al-Bashri: “Jangan nunggu tua buat tobat. Maut gak nunggu umur.”
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: “Tobat karena cinta, bukan sekadar takut.”
  • Junaid al-Baghdadi: “Tobat sejati itu, gak balik lagi kayak mantan toxic.”
  • Jalaluddin Rumi: “Tuhan gak jauh, cuma kita yang lagi nyasar.”
  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Hati yang bersih, itu awal dari jalan cahaya.”

🧠 Muhasabah Zaman Now:

  • Masih mau nunda tobat sampe besok? Siapa jamin besok kita masih hidup?
  • Masih betah jadi “penonton” hidup, atau udah siap jadi pemain utama di panggung tobat?

🛐 Doa-Doa Tobat:

  • Doa Nabi Adam, doa Nabi Yunus, zikir penghapus dosa, dan banyak lagi.

📦 Bonus Konten:

  • Tips hijrah tanpa drama
  • Cerita-cerita orang zaman now yang berubah hidupnya
  • Checklist: tanda-tanda tobat yang diterima

Kalau kamu ngerasa hatimu pernah gelap, ini buku cocok banget buat kamu. Bukan buat nge-judge, tapi buat ngajak pelan-pelan balik ke Allah, yang Maha Penerima Tobat.

#HijrahGakHarusKaku #TobatGayaSufi #DariMakhlukKeKekasihAllah




Hidup, Berpisah dan Balasan: Muhasabah Menuju Akhir.



Judul: Hidup, Berpisah dan Balasan: Renungan Hakikat Kehidupan


1. PENDAHULUAN

A. Permasalahan: Manusia cenderung terlena dengan kehidupan dunia, mengejar kebahagiaan sementara, dan lupa bahwa hidup akan berakhir. Kematian akan memisahkan semua yang kita cintai, dan setiap perbuatan akan dibalas sesuai dengan kadar dan niatnya. Ketidaksadaran ini membuat banyak orang hidup tanpa muhasabah, mengabaikan amal saleh, dan terjebak pada kesenangan sesaat.

B. Tujuan dan Manfaat:

  1. Mengingatkan hakikat hidup, cinta, dan amal.
  2. Menumbuhkan kesadaran akan kepastian kematian.
  3. Mendorong pembaca untuk mencintai karena Allah.
  4. Memotivasi amal ikhlas yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
  5. Memberikan panduan praktis dalam menghadapi kefanaan hidup.

2. INTISARI BAHASAN

A. Relevansinya Saat Ini: Di era modern, manusia mudah teralihkan oleh materi, teknologi, dan hiburan. Pesan Jibril a.s. menjadi peringatan penting di tengah kehidupan serba cepat dan penuh distraksi.

B. Landasan Hukum: Ayat Al-Qur'an:

كلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الموْتِ
Kullu nafsin dzā`iqatul-maut
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185)

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Faman ya'mal mitsqāla dzarrah khairay yarah, wa man ya'mal mitsqāla dzarrah syarray yarah.
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya)." (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

Hadis: "Hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati. Cintailah siapa saja yang engkau kehendaki, karena engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesukamu, karena engkau akan menerima balasannya." (HR. Thabrani)

C. Sub-topik dari Tema Besar:

  1. Kesadaran akan kematian.
  2. Cinta yang hakiki.
  3. Amal yang dibalas sesuai niat.

D. Teori dan Aplikasi:

  • Teori: Kesadaran akan kematian memotivasi manusia untuk mempersiapkan diri.
  • Aplikasi: Mengamalkan zikir, sedekah, amal kebaikan, menjaga hubungan baik, dan beribadah dengan ikhlas.

E. Kasus Terjadinya: Banyak orang sukses duniawi yang akhirnya sadar bahwa semua kekayaan dan jabatan tidak bisa menahan perpisahan saat kematian datang. Contoh: tokoh publik yang wafat, meninggalkan keluarga, harta, dan jabatan.

F. Analisis dan Argumentasi: Kematian adalah titik akhir yang tidak dapat dihindari. Cinta dunia jika tidak dilandasi iman akan berakhir sia-sia. Amal tanpa keikhlasan akan tertolak. Maka, hidup harus dijalani dengan kesadaran penuh bahwa balasan Allah menanti.


3. PENUTUP

A. Kesimpulan: Hidup adalah perjalanan singkat yang pasti berakhir. Cinta akan berakhir dengan perpisahan, dan amal akan dibalas sesuai niat dan perbuatannya. Kesadaran ini harus menjadi landasan perilaku sehari-hari.

B. Muhasabah dan Saran:

  1. Evaluasi diri setiap hari.
  2. Jaga niat agar selalu karena Allah.
  3. Perkuat ibadah dan amal kebaikan.
  4. Cintai orang lain karena Allah, bukan karena dunia.

C. Doa:

"Ya Allah, jadikanlah hidup kami penuh berkah, wafatkan kami dalam husnul khatimah, dan pertemukan kami dengan orang-orang yang kami cintai di surga-Mu. Amin."

D. Nasehat-Nasehat:

  • Hasan Al-Bashri: "Engkau hanyalah kumpulan hari; jika satu hari hilang, hilanglah sebagian darimu."
  • Rabi‘ah al-Adawiyah: "Aku mencintai-Mu bukan karena surga, tetapi karena Engkau layak dicintai."
  • Abu Yazid al-Bistami: "Perjalanan menuju Allah dimulai dari meninggalkan ego."
  • Junaid al-Baghdadi: "Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba-Nya."
  • Al-Hallaj: "Barangsiapa mengenal Allah, ia akan melebur dalam cinta-Nya."
  • Imam al-Ghazali: "Dunia adalah ladang akhirat, kematian adalah panennya."
  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Letakkan dunia di tangan, bukan di hati."
  • Jalaluddin Rumi: "Kematian adalah jembatan menuju Kekasih."
  • Ibnu ‘Arabi: "Perjalanan sejati adalah menuju Allah."
  • Ahmad al-Tijani: "Amal diterima jika ikhlas karena Allah."

E. Ucapan Terima Kasih: Terima kasih kepada para guru, ulama, dan sahabat yang telah menginspirasi penyusunan buku ini. Semoga Allah membalas segala kebaikan mereka dengan pahala yang berlipat ganda.

Buku "Hidup, Berpisah dan Balasan: Renungan Hakikat Kehidupan" sudah saya susun lengkap dengan pendahuluan, intisari bahasan yang disertai ayat dan hadis, penutup dengan muhasabah, doa, dan nasehat dari sepuluh tokoh sufi, serta ucapan terima kasih.