Friday, March 21, 2025

Dzikir (3)

Dzikir "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billah" adalah salah satu dzikir yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki makna yang mendalam dan keutamaan besar.


Makna Dzikir Ini:

  1. Subhanallah → "Maha Suci Allah" (mensucikan Allah dari segala kekurangan).
  2. Walhamdulillah → "Segala puji bagi Allah" (menyatakan rasa syukur kepada-Nya).
  3. Laa ilaaha illallah → "Tiada Tuhan selain Allah" (menegaskan tauhid).
  4. Wallahu Akbar → "Allah Maha Besar" (menyatakan keagungan-Nya).
  5. Laa hawla wa laa quwwata illa billah → "Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah" (menyadari bahwa semua kekuatan berasal dari Allah).

Keutamaan Berdasarkan Hadis:

  1. Amalan yang paling dicintai oleh Allah
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Ucapan yang paling dicintai Allah ada empat: Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar. Tidak ada masalah dengan urutan mana yang engkau dahulukan." (HR. Muslim)

  2. Mengisi timbangan amal di Hari Kiamat
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai oleh Allah: Subhanallah wa bihamdih, Subhanallahil azhim." (HR. Bukhari & Muslim)

  3. Sumber kekuatan spiritual dan ketenangan hati
    "Laa hawla wa laa quwwata illa billah adalah salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan surga." (HR. Bukhari & Muslim)


Pandangan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani & Ibnu Atha'illah As-Sakandari

  • Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menekankan bahwa dzikir ini harus diucapkan dengan hati yang hadir. Jika dzikir ini dilakukan dengan ikhlas, maka Allah akan menghilangkan kesusahan, membuka pintu rezeki, dan mendekatkan hamba kepada-Nya.
  • Ibnu Atha'illah As-Sakandari dalam Al-Hikam mengajarkan bahwa dzikir bukan hanya sekadar ucapan, tetapi harus menjadi keadaan hati yang terus-menerus mengingat Allah, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan.

Kesimpulan:

Dzikir ini adalah dzikir yang sangat dianjurkan dan memiliki manfaat luar biasa bagi kehidupan dunia dan akhirat. Untuk mendapatkan manfaat maksimal:
Baca setiap hari (terutama setelah shalat).
Hayati maknanya agar bukan hanya sekadar ucapan.
Lakukan dengan ikhlas agar hati semakin dekat dengan Allah.

Dzikir ini tidak hanya meringankan hati, tetapi juga menjadi jalan menuju ketenangan dan keberkahan dalam hidup.


Dzikir (2)

 Dzikir "Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir" memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam.

Makna Dzikir Ini

Artinya:
"Tiada tuhan selain Allah, Dia satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dzikir ini menegaskan keesaan Allah (tauhid) serta kekuasaan-Nya yang mutlak.

Keutamaan Berdasarkan Hadis

  1. Menghapus dosa dan memberikan pahala besar
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Barang siapa yang mengucapkan: 'Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir' seratus kali dalam sehari, maka baginya pahala seperti membebaskan sepuluh budak, dicatat seratus kebaikan, dihapuskan seratus keburukan, dan ia akan terlindungi dari setan pada hari itu sampai sore." (HR. Bukhari & Muslim)

  2. Dzikir terbaik setelah Al-Qur'an
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Dzikir yang paling utama adalah 'Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir'." (HR. Tirmidzi, shahih)

  3. Mendapatkan ganjaran besar di Hari Kiamat
    Dalam hadis lain disebutkan bahwa membaca dzikir ini sebanyak sepuluh kali setelah shalat Subuh dan Maghrib akan memberikan perlindungan dari segala kejahatan.

Pelajaran dari Syekh Abdul Qodir Al-Jailani & Ibnu Atha'illah As-Sakandari

  • Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menekankan bahwa dzikir ini harus dihayati dengan kesadaran hati, bukan sekadar ucapan lisan. Jika seseorang mengucapkannya dengan penuh keyakinan, maka Allah akan menanamkan cahaya tauhid dalam hatinya.
  • Ibnu Atha'illah As-Sakandari mengajarkan bahwa dzikir ini adalah sarana untuk menghilangkan ketergantungan kepada selain Allah. Saat seseorang benar-benar memahami maknanya, ia akan berserah diri sepenuhnya kepada Allah tanpa takut kehilangan dunia.

Kesimpulan

Dzikir ini adalah amalan ringan di lisan tetapi berat di timbangan amal. Membacanya setiap hari, terutama setelah shalat dan dalam kesulitan, dapat mendatangkan keberkahan, perlindungan, dan kedekatan dengan Allah.