Wednesday, November 18, 2009

Betulkah Buah dan Sayuran Melindungi dari Kanker?

Betulkah Buah dan Sayuran Melindungi dari Kanker?


Pada tahun 1990, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan orang untuk memakan sedikitnya lima porsi (sekitar 400 g) buah-buahan dan sayuran setiap hari untuk mencegah kanker dan penyakit kronis lainnya. Anjuran itu didasarkan pada beberapa studi yang yang biasanya terkonsentrasi pada satu atau beberapa jenis kanker, yang merumitkan penilaian secara keseluruhan mengenai kontribusi asupan buah dan sayuran terhadap risiko kanker. Dalam review sistematis yang diterbitkan pada tahun 1997, misalnya, World Cancer Research Fund mengklaim telah menemukan bukti yang meyakinkan mengenai efek perlindungan dari asupan tinggi buah-buahan dan sayuran terhadap sejumlah kanker pernapasan dan pencernaan.

Temuan baru di Eropa

Sebuah studi besar di Eropa baru-baru ini menunjukkan bahwa makan sayuran dan buah-buahan memberikan perlindungan terhadap kanker jauh lebih rendah dari yang selama ini diperkirakan. Mengkonsumsi lima porsi buah dan sayuran setiap hari hanya meningkatkan 2,5% perlindungan dari kanker, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu sebesar 50%.

Penelitian oleh EPIC (European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition) ini dilaksanakan selama hampir sembilan tahun (1992-2000) pada lebih dari 500.000 orang berusia 45 s.d. 65 tahun dari 10 negara Eropa. Mereka diteliti setelah makan sejumlah buah-buahan dan sayuran, dan dilihat apakah ada dampaknya pada perkembangan kanker. Penambahan konsumsi sekitar 200 gram buah dan sayuran sehari hanya akan menurunkan risiko kanker 3 persen. Hasil studi ini dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute (6 April 2010).

Para peneliti mengatakan bahwa hubungan antara penurunan risiko kanker dan konsumsi buah dan sayuran mungkin dilebih-lebihkan, tetapi asupan buah dan sayuran yang tinggi memang baik untuk perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler. Selain itu, buah dan sayuran membantu menjaga berat badan tetap ideal. Buah dan sayuran menyediakan kalori rendah tetapi sangat kaya serat makanan (dietary fiber), vitamin, mineral dan antioksidan. Karena serat berkontribusi memberikan rasa kenyang maka risiko kelebihan berat badan dapat dikurangi. Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor risiko kanker.

Kesimpulan

Temuan EPIC ini memang membantah klaim sebelumnya yang membesar-besarkan efek konsumsi SEMUA jenis buah dan sayuran terhadap risiko SEMUA jenis kanker. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa buah-buahan dan sayuran TERTENTU memiliki efek lebih besar dalam menurunkan risiko kanker TERTENTU.

Sirsak, Buah Berkhasiat yang Kaya Nutrisi

Sirsak, Buah Berkhasiat yang Kaya Nutrisi


Sirsak (Anona muricata) adalah tanaman asli Karibia dan Amerika Tengah. Buah ini adalah salah satu buah yang pertama kali diperkenalkan ke seluruh dunia setelah Colombus menemukan benua Amerika. Segera setelah itu, orang Spanyol membawanya ke Filipina dan menyebarkan ke sebagian besar negara tropis, termasuk Indonesia.

Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda zuursak. Kata zuur berarti asam, zak berarti kantong. Di Sumatra Barat dan Malaysia, sirsak disebut “durian Belanda”. Di Indonesia Timur, orang menyebutnya “nangka Belanda”.

Rasa asam-manis sirsak yang khas membuatnya menjadi buah favorit untuk aneka jus dan minuman. Rasa asam sirsak berasal dari asam organik, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.

Kaya Serat, Vitamin dan Mineral

Sirsak adalah buah yang kaya serat dan vitamin. Kandungan serat makanan dalam sirsak mencapai 3,3 g per 100 g daging buah. Konsumsi 100 g daging buah sirsak dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat harian. Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg) dapat dipenuhi hanya dengan mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak.

Serat sangat baik untuk membantu pencernaan dan detoksifikasi, sedangkan vitamin C merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).

Sirsak juga mengandung fosfor dan kalsium, masing-masing 27 dan 14 mg per 100 g. Kedua mineral itu penting untuk pembentukan massa tulang yang memungkinkan Anda untuk membangun tulang yang kuat dan mencegah osteoporosis. Keunggulan sirsak terletak pada kandungan natrium (sodium) yang rendah (14 mg per 100 g), tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg per 100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi sangat baik untuk mencegah hipertensi.

Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan.

Kaya Fitokimia

Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya senyawa fitokimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa contoh senyawa fitokimia terkandung dalam buah sirsak adalah: asetaldehida, amyl-caproate, amyloid, annonain, anomuricine, anomuricinine, anomurine, anonol, atherosperminine, beta-sitosterol, campesterol, selobiosa, citrulline, coclaurine, coreximine, dekstrosa, galactomannan, geranyl -caproate, muricine, muricinine, muricapentocin, muricoreacin, procyanidin, stepharine, stigmasterol, tannin, dan xylosyl-selulosa.

Annonaceous acetogenins adalah fitokimia dalam daun, biji dan batang sirsak yang berkhasiat memerangi kanker (sitotoksik) dan virus. Penelitian telah menunjukkan bahwa Annonaceous acetogenins membunuh sel-sel ganas pada 12 jenis kanker, termasuk kanker payudara, ovarium, usus besar, prostat, hati, paru-paru, pankreas dan limfoma.

Manfaat lain sirsak yang diketahui umum namun belum teruji secara ilmiah adalah untuk pengobatan batu empedu, anti sembelit, asam urat, sakit pinggul, wasir (ambeien) dan meningkatkan nafsu makan.

Itulah mengapa sirsak memiliki tempat yang sangat penting dalam pengobatan tradisional dan alternatif di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.