Thursday, December 18, 2008

Teh Bukanlah Terapi Utama Jinakkan Kolesterol



Getty Images/Louise Lister

SEMAKIN tinggi kandungan kolesterol yang ada di tubuh, semakin tinggi risiko seseorang terkena penyakit jantung. Tak heran, kolesterol sangat ditakuti banyak orang. Terutama bagi mereka yang memiliki kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) jauh lebih tinggi dari kandungan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Saptawati Bardosono, Dokter Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bilang, kadar kolesterol total darah yang aman, lebih kecil dari 200 mg/dL, kadar kolesterol LDL kurang dari 130 mg/dL, kadar kolesterol HDL lebih besar dari 40 mg/dL, dan kadar trigliserida darah kurang dari 150 mg/dL. Kalau sudah melebihi patokan ini, artinya kita sudah pada tahapan berbahaya dari ancaman penyakit jantung.

Nah, kalau sudah memasuki tahap berbahaya, orang baru mulai sibuk mencari jalan menurunkan kolesterolnya. Mulai dari rajin chek up ke dokter hingga menggunakan altematif pengobatan lainnya.

Salah satunya, rajin mengkonsumsi teh bakar dan teh rosella. Padahal, khasiat kedua jenis teh tersebut dalam menurunkan kolesterol behim teruji secara ilmiah oleh para ahli atau oleh para dokter.

"Teh itu hanya sebagai suportive theraphy, artinya hanya sebagai terapi pendukung untuk menurunkan kolesterol, bukan terapi utama," kata Dokter Gizi dari Klinik Hang Lekiu, Inayah Budiasti. Terapi utama adalah pola makan yang tepat dan tak mengandung kolesterol. Inayah melanjutkan, pada daun teh terdapat serat yang bisa menurunkan kadar kolesterol. Serat tersebut mengandung senyawa kirnia flavonoid, polifenol, dan katekin yang berperan sebagai antioksidan.

Namun, dalam proses pembuatan teh seringkali menghilangkan atau merusak zat-zat penting dalam teh. Kalau dalam proses pembakaran, serat yang ada pada daun teh tak rusak atau tak bersentuhan langsung dengan api, berarti antioksidannya masih utuh. Antioksidan inilah yang berfungsi mencegah penyumbatan pembuluh darah. "Tapi, proses pembakaran bisa juga menyebabkan pengurangan senyawa katekin," imbuh Dosen Gizi dari IPB Ali Khomsan.

Berbeda dengan proses pembakaran, dalam proses pembuatan teh hijau yang melalui proses fermentasi, maka kandungan katekinnya paling tinggi. Hal ini berlaku untuk semua jenis teh mulai dari teh bakar, teh hijau, dan juga teh rosella. Sepaham dengan Inayah, dokter keluarga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Muchtaruddin Mansyur menyatakan, untuk menurunkan kolesterol perlu menjaga pola makan dan olahraga yang cukup.

Jika kandungan kolesterol dalam tubuh sudah terlalu tinggi, perlu dibantu obat-obatan dan diikuti dengan pengaturan pola makan, olahraga teratur, berhenti merokok dan menyetop konsumsi alkohol. (Tunggul Joko Pamungkas)

Jantung Sehat dengan Minyak Bekatul


Kompas.com - Bila ada satu jenis minyak yang selain berfungsi menggoreng makanan tapi juga membantu mencegah penyakit jantung, menurunkan kolesterol dan membuat makanan terasa lebih lezat, apakah Anda tertarik? Berbagai fungsi itu bisa kita temukan dalam minyak bekatul (rice bran oil).

Mendengar nama bekatul, sebenarnya bukan nama yang asing lagi di telinga. Apalagi berbagai penelitian menunjukkan bekatul memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia.

Definisi bekatul (rice bran) menurut Badan Pangan Dunia (FAO) adalah lapisan sebelah dalam butiran beras (kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua.

Bekatul yang selama ini sudah bisa dibuat menjadi tepung untuk diolah menjadi berbagai panganan enak, ternyata juga bisa dibuat minyak goreng. Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada.

Keunggulan dari minyak bekatul adalah menurunkan kolesterol karena memiliki komposisi rendah lemak jenuh. Kandungan lemak jenuh pada minyak bekatul sekitar 20 persen, melebihi lemak zaitun. Sementara itu lemak tak jenuh tunggal dalam minyak bekatul sekitar 47 persen dan 33 persen lemak tak jenuh ganda.

Dari tilikan jenis dan sifat asam lemak yang ada, maka minyak yang baik bagi kesehatan adalah minyak yang dipakai untuk minyak sayur atau menumis. Apabila ingin menggoreng dengan suhu tinggi sebaiknya pilih minyak nabati.

Jika pada proses penggorengan terbentuk asap, berarti minyak tersebut mengalami dekomposisi, sehingga mengakibatkan bau dan rasa yang tidak enak. Minyak goreng yang mengandung sejumlah besar asam lemak berantai pendek akan mudah membentuk busa. Minyak seperti ini tidak baik digunakan untuk menggoreng bahan makanan yang berkadar air tinggi.

Minyak bekatul memiliki titik asap paling tinggi, yakni 254 derajat celcius, yang menjadikannya aman pada suhu penggorengan yang berada di kisaran 177-221 derajat celcius. Menurut ketentuan, minyak goreng yang baik harus memiliki titik asap tidak kurang dari 215 derajat celcius.

Menurut Prof.Made Astawan, dalam buku Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein. Makin tinggi titik asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut.

Minyak yang telah digunakan untuk menggoreng titik asapnya akan menurun karena terjadi hidrolisis molekul minyak. Menggoreng pada suhu di atas titik asap minyak akan mengubah asam lemak tak jenuh dalam minyak menjadi asam lemak jenuh. Risiko peningkatan kolesterol pun terjadi.

Menghaluskan kulit

Manfaat kesehatan lain yang bisa kita ambil dari minyak bekatul adalah kaya akan kandungan antioksidan gamma oryzanol. Kelompok vitamin E tersebut hanya terdapat dalam minyak bekatul. Di Jepang, secara tradisional bekatul murni dipergunakan untuk masker oleh para perempuan karena kandungan gamma oryzanolnya mampu menghaluskan dan mencerahkan kulit.

Selain itu, gamma oryzanol juga berkhasiat sebagai sumber energi. Beberapa jenis produk yang memanfaatkan gamma oryzanol sebagai komponen utama antara lain suplemen antioksidan, krim penghalus kulit, sampo, sabun kecantikan, dan pembentuk massa otot.

Melihat berbagai keunggulan dari minyak bekatul dibanding minyak jenis lain, mereka yang sadar pada kesehatannya mungkin perlu beralih ke minyak bekatul dalam menu hariannya. Sayangnya, meski Indonesia merupakan salah satu lumbung beras, ternyata minyak yang diekstrak dari bulir padi ini masih harus diimpor dari Thailand sehingga harganya relatif mahal.

Untuk mendapatkan satu liter minyak goreng baktul diperlukan sedikitnya 6 kilogram bekatul. Selain menjadi minyak goreng, minyak bekatul juga bisa dipakai untuk memanggang atau minyak sayur (dressing salad). Keharuman beras yang menguar dari minyak bekatul tentu akan menambah kelezatan masakan dan merangsang selera makan siapa pun.