Saturday, June 28, 2025

Membaca Al-Qur'an Tanpa Amalan: Ancaman dan Peringatan.

 


Judul Buku: Membaca Al-Qur'an Tanpa Amalan: Ancaman dan Peringatan

Pengantar Membaca Al-Qur'an adalah amal mulia, tetapi Al-Qur'an bukan hanya untuk dibaca, melainkan juga untuk diyakini, direnungkan, dan diamalkan. Dalam sejarah Islam, banyak peringatan keras bagi mereka yang hanya membaca tanpa mengamalkan isi kandungannya. Buku ini mencoba mengangkat ancaman tersebut melalui dalil-dalil Qur'ani, hadis, serta pandangan ulama dan sufi besar.


Bab 1: Ancaman Bagi Pembaca Al-Qur’an yang Mengabaikan Halal dan Haram

Hadis Peringatan:

"Demi Dzat Yang Menguasai diri Muhammad, sesungguhnya Malaikat Zabaniyyah itu lebih mendahulukan menyambar orang-orang yang hafal Alqur-an daripada para penyembah patung..."

Penjelasan: Hadis ini memperingatkan bahwa hafalan atau bacaan tanpa amal justru bisa menjadi sebab kehancuran spiritual.


Bab 2: Ayat dan Tafsir Terkait

Q.S. Al-Jumu’ah: 5

Arab: مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًۭا

Latin: Matsalul-ladzīna ḥummilụt-Taurāta summa lam yaḥmilụhā ka-matsalil-ḥimāri yaḥmilu asfārā

Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Kitab Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab tebal."

Tafsir Singkat: Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa orang-orang ini mengetahui isi kitab, tetapi tidak mengamalkannya. Maka mereka diumpamakan seperti binatang yang tidak paham beban yang dipikulnya.


Bab 3: Relevansi di Masa Kini Banyak orang mengkhatamkan Al-Qur’an berkali-kali, tetapi tetap melakukan riba, menipu, atau melanggar hak-hak manusia. Bacaan yang tidak mengubah sikap hanyalah rutinitas kosong. Kita melihat fenomena hafalan Al-Qur’an dijadikan prestise, tapi perilaku tak mencerminkan nilai-nilainya.


Bab 4: Nasehat Para Ulama dan Sufi

  1. Hasan al-Bashri: "Ilmu bukan dengan banyaknya riwayat, tapi siapa yang takut kepada Allah, dialah yang alim."

  2. Rabi’ah al-Adawiyah: "Aku tidak menyembah Allah karena takut neraka atau ingin surga, tapi karena cinta. Yang membaca Al-Qur’an tanpa cinta, hanya akan lelah tanpa buah."

  3. Abu Yazid al-Bistami: "Jangan baca Al-Qur’an dengan lidahmu saja, tapi dengan hatimu. Jika tidak, maka Al-Qur’an akan menjadi hujjah atas dirimu, bukan syafaat."

  4. Junaid al-Baghdadi: "Al-Qur’an itu samudera. Yang berenang dengan ilmu dan amal akan selamat, yang hanya terapung dengan suara akan tenggelam."

  5. Al-Hallaj: "Huruf-huruf Al-Qur’an adalah jasad, ruhnya adalah pengamalan. Siapa yang hanya memeluk jasad tanpa ruh, dia mati."

  6. Imam al-Ghazali: "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, amal tanpa ilmu adalah kesesatan. Bacaan Al-Qur’an tanpa keduanya adalah tipuan nafsu."

  7. Syekh Abdul Qadir al-Jailani: "Orang yang membaca Al-Qur’an tapi menuruti hawa nafsunya adalah seperti orang yang menyalakan lentera lalu menutup matanya sendiri."

  8. Jalaluddin Rumi: "Al-Qur’an itu seperti seruling ilahi. Ia tak akan mengeluarkan nada bagi hati yang tertutup."

  9. Ibnu ‘Arabi: "Al-Qur’an hanya akan membuka rahasia-Nya pada hati yang suci dari dunia dan siap tunduk pada Tuhan."

  10. Ahmad al-Tijani: "Barangsiapa membaca Al-Qur’an tanpa membersihkan hatinya, maka dia telah menjadikan Al-Qur’an sebagai saksi atas kejahatannya sendiri."


Penutup Bacalah Al-Qur’an dengan niat untuk memperbaiki diri. Renungkan dan amalkan. Jangan jadikan bacaanmu hanya sebagai hiasan tanpa penerapan. Karena sebaik-baik bacaan adalah yang mengubah hati dan hidup.

Doa اللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوبِنَا وَنُورَ صُدُورِنَا

"Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hati kami dan cahaya dalam dada kami."


Lampiran: Cerita hikmah tentang orang yang rajin membaca Al-Qur’an tetapi jatuh dalam kemaksiatan, serta bagaimana dia tersadar setelah membaca satu ayat dan menangis semalaman hingga tobatnya diterima.

Berikut adalah naskah buku yang membahas tentang pembaca Al-Qur'an yang mengabaikan halal dan haram, lengkap dengan ayat, tafsir, relevansi zaman kini, serta nasihat dari 10 tokoh sufi dan ulama besar. 

-------

Berikut versi dengan gaya bicara santai tapi tetap punya kedalaman makna:


Judul: Ngaji Tapi Nggak Ngalamin: Bahaya Baca Qur'an Tanpa Aksi

Kata Pengantar
Baca Qur’an itu keren, tapi lebih keren lagi kalau isi Qur’an itu nyambung ke hati dan ngaruh ke laku. Banyak orang rajin ngaji, tapi kelakuannya jauh dari isi Qur’an. Nah, buku ini ngajak kita buat ngaca: jangan sampe jadi ‘ahli Qur’an’ yang cuma hafal doang tapi nggak ngejalanin isinya.


Bab 1: Ngaji Tapi Nggak Ngamalin, Emang Bisa Celaka?

“Demi Allah, para Malaikat Zabaniyyah itu lebih cepet nyamber orang yang hafal Qur’an tapi nggak ngamal daripada nyamber penyembah berhala.”

Sangar, ya? Ini bukan cuma peringatan biasa. Buat kita yang udah kenal Qur’an, justru tanggung jawabnya lebih gede. Kalau cuma dibaca, tapi nggak bikin kita takut maksiat, itu namanya bahaya!


Bab 2: Qur’an Itu Bukan Cuma Bacaan

“Perumpamaan orang yang dikasih kitab, tapi nggak ngejalanin, kayak keledai bawa buku berat.”
(Q.S. Al-Jumu’ah: 5)

Gaya doang banyak baca, tapi kelakuan nggak berubah. Ya cuma capek aja. Qur’an itu pegangan hidup, bukan sekadar bahan bacaan atau quotes buat status.


Bab 3: Realita Hari Ini

Zaman sekarang, banyak yang viral karena tilawahnya cakep, suara merdunya dipuji, tapi sayang, pas di kehidupan nyata malah main riba, nyakitin orang, atau hidup hedon tanpa mikir halal-haram. Ini yang bikin Qur’an kayak jadi “hiasan”, bukan “petunjuk jalan”.


Bab 4: Wejangan Para Guru Jiwa

  • Hasan al-Bashri:
    “Yang disebut alim itu bukan yang pinter ngomong, tapi yang takut banget sama Allah.”

  • Rabi‘ah al-Adawiyah:
    “Gue nggak ibadah karena pengen surga atau takut neraka, tapi karena cinta. Kalau baca Qur’an nggak karena cinta, ya cuma capek doang.”

  • Abu Yazid al-Bistami:
    “Jangan cuma nyanyi Qur’an pakai mulut. Pakein juga ke hati. Kalau nggak, Qur’an justru bisa jadi tuntutan buat lo sendiri.”

  • Junaid al-Baghdadi:
    “Qur’an itu kayak samudra. Yang selam pake ilmu dan amal selamat. Yang cuma pamer suara? Bisa tenggelam.”

  • Al-Hallaj:
    “Huruf Qur’an itu jasad, amalnya itu nyawa. Baca doang tanpa amal, itu mayat hidup.”

  • Imam Ghazali:
    “Ilmu tanpa amal itu gila, amal tanpa ilmu itu sesat. Ngaji doang tapi nggak jalanin? Itu kerjaan nafsu.”

  • Syekh Abdul Qadir al-Jailani:
    “Yang baca Qur’an tapi masih ngejar dunia dan hawa nafsu, kayak orang nyalain senter tapi nutup matanya sendiri.”

  • Jalaluddin Rumi:
    “Qur’an itu seruling Tuhan. Tapi kalau hati lo kedap suara, lo nggak bakal denger apa-apa.”

  • Ibnu ‘Arabi:
    “Qur’an bakal buka rahasianya cuma buat hati yang bersih dan nurut.”

  • Ahmad al-Tijani:
    “Yang baca Qur’an tapi hatinya kotor, itu Qur’an bakal jadi bukti yang nyeret dia sendiri.”


Penutup: Saatnya Ngaji, Ngalamin, dan Ngebuktiin

Ngaji Qur’an itu bukan buat gaya, tapi buat jadi kompas hidup. Kita nggak butuh hafalan kalau nggak ada perubahan. Saatnya mulai benerin niat, bersihin hati, dan jadiin Al-Qur’an bukan cuma bahan bacaan, tapi gaya hidup.




Friday, June 27, 2025

Khianat.



 Judul: Bahaya Khianat dalam Timbangan Iman dan Amanah

Pengantar Khianat adalah penyakit batin yang sangat berbahaya. Dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi ﷺ, perbuatan khianat digolongkan sebagai salah satu ciri kemunafikan. Buku ini akan mengkaji bahaya khianat dengan pendekatan Al-Qur'an, hadis, serta pandangan tokoh-tokoh sufi besar.


BAB I: Ayat Al-Qur'an Tentang Khianat

  1. QS. Al-Anfal: 27

Arab:

يَا أَيُهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Latin:

Yā ayyuhā alladzīna āmanū lā takhūnū Allāha wa r-Rasūla wa takhūnū amānātakum wa antum ta‘lamūn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (janganlah) kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

  1. QS. Yusuf: 52

إِنَّ اللهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الخَائِنِينَ

Latin: Inna Allāha lā yahdī kaid al-khā'inīn

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada tipu daya orang-orang yang berkhianat.

Tafsir Singkat: Kedua ayat ini menegaskan bahwa pengkhianatan bukan hanya pelanggaran sosial, tetapi juga pelanggaran spiritual yang berakibat pada jauhnya hidayah dari Allah. Amanah adalah bagian dari keimanan.


BAB II: Hadis-Hadis Tentang Khianat

  1. "Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah..." (HR. Thabrani)
  2. Tiga tanda munafik: bohong saat bicara, ingkar janji, dan khianat saat diberi amanah. (HR. Bukhari-Muslim)
  3. "Siapa yang khianat terhadap teman yang mempercayainya, maka aku berlepas diri darinya." (HR. Abu Ya’la)

BAB III: Hakekat Khianat dalam Tasawuf

Khianat adalah pengkhianatan terhadap cahaya fitrah yang Allah tanamkan dalam diri. Sufi memandang amanah bukan sekadar benda atau tugas, tapi juga ruh kepercayaan antara manusia dan Allah.


BAB IV: Nasehat Para Sufi

  1. Hasan al-Bashri: "Amanah adalah tiang tegaknya iman. Bila tiang ini roboh, maka seluruh bangunan akan runtuh."

  2. Rabi’ah al-Adawiyah: "Aku tidak takut kepada neraka dan tidak mengharap surga. Yang aku takutkan adalah bila cintaku kepada-Nya ternoda oleh pengkhianatan hati."

  3. Abu Yazid al-Bistami: "Khianat adalah hijab, dan hijab adalah jarak. Maka barang siapa berkhianat, ia semakin jauh dari kekasihnya."

  4. Junaid al-Baghdadi: "Orang yang berkhianat dalam perkara kecil, tidak pantas mengurusi perkara besar."

  5. Al-Hallaj: "Khianat adalah dosa terhadap Nur Allah. Maka, siapa yang mengkhianati sesama, telah memadamkan satu cahaya dari wajahnya sendiri."

  6. Abu Hamid al-Ghazali: "Amanah adalah muamalah hati yang tidak diketahui manusia, tetapi disaksikan oleh Allah."

  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Jangan kau rusak kepercayaan yang Allah titipkan padamu, karena itu akan menjadi penghalang turunnya rahmat."

  8. Jalaluddin Rumi: "Setiap pengkhianatan adalah luka pada tali cinta. Semakin banyak luka, semakin rapuh ikatan itu."

  9. Ibnu 'Arabi: "Amanah adalah hakikat ruhani, dan pengkhianatan adalah kehancuran diri. Maka jaga amanah sebagaimana kau menjaga nyawa."

  10. Ahmad al-Tijani: "Orang yang khianat walau dalam perkara duniawi, akan terhijab dari barakah ukhrawi."


BAB V: Relevansi Khianat di Zaman Sekarang

Di era modern, bentuk khianat bisa berupa:

  • Korupsi jabatan
  • Manipulasi data
  • Ingkar janji dalam hubungan
  • Pengkhianatan ideologi

Semua ini menyebabkan rusaknya tatanan sosial dan hilangnya kepercayaan di masyarakat. Bila ingin membangun peradaban, maka mulailah dengan menjaga amanah.


Penutup Semoga kita tergolong orang-orang yang jujur, amanah, dan dijauhkan dari sifat khianat. Aamiin.

Penyusun: Djoko Ekasanu Ukuran Buku: A5 Warna Sampul: Hijau Tua Nuansa Sufi Gaya Bahasa: Santai, menyentuh hati, dan mencerahkan jiwa.

Buku tentang bahaya khianat dalam timbangan iman dan amanah sudah saya buat. Buku ini menggabungkan ayat Al-Qur'an (dengan teks Arab, latin, dan artinya), tafsir ringkas, hadis-hadis, hakikat khianat menurut tasawuf, relevansinya hari ini, serta nasihat dari 10 tokoh sufi besar.

----------

Berikut versi bahasa santai:

✨ “Bahaya Khianat dalam Timbangan Iman dan Amanah” ✨


🔍 Pengantar Santai

Khianat itu kayak racun yang nggak kelihatan. Pelan-pelan ngerusak kepercayaan, ngerusak hubungan, dan ternyata… bisa ngerusak iman juga! Serius lho, di Al-Qur’an dan hadis, khianat ini disebut sebagai ciri-ciri orang munafik. Jadi, jangan anggap remeh. Yuk kita kulik pelan-pelan!


📖 Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Khianat

  1. QS. Al-Anfal: 27

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, juga jangan mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, padahal kamu tahu.”
(Versi santainya: Jangan main belakang sama Allah, sama Rasul, apalagi sama amanah yang udah dititipin ke kamu. Udah tahu salah, kok masih dilakuin?)

  1. QS. Yusuf: 52

“Sesungguhnya Allah nggak ngasih petunjuk buat orang-orang yang suka ngatur strategi jahat alias berkhianat.”

Tafsiran singkatnya:
Khianat itu bukan cuma masalah dunia, tapi udah masuk ke ranah spiritual. Amanah itu bagian dari iman, bro & sis!


📜 Hadis-Hadis yang Ngena Banget

  1. “Nggak ada iman yang bener kalau orangnya nggak bisa dipercaya.” (HR. Thabrani)
  2. “Tanda orang munafik itu ada tiga: suka bohong, nggak bisa jaga janji, dan kalau dikasih amanah—eh malah dikhianatin.” (HR. Bukhari-Muslim)
  3. “Kalau kamu khianat sama orang yang percaya kamu, aku (Nabi ﷺ) nggak mau urusan!” (HR. Abu Ya’la)

🧠 Makna Khianat Menurut Para Ahli Hati

Khianat itu bukan sekadar salah, tapi juga bikin kamu makin jauh dari cahaya fitrah—alias jati diri mulia yang Allah kasih sejak lahir. Dalam tasawuf, amanah itu kayak kontrak batin antara kamu, manusia, dan Allah. Jadi kalau dikhianatin, sama aja kamu nyoret perjanjian suci itu.


💬 Wejangan dari 10 Tokoh Sufi

  1. Hasan al-Bashri: Iman itu berdiri di atas tiang amanah. Kalau tiangnya roboh, ya bubar semuanya!
  2. Rabi’ah al-Adawiyah: Yang aku takutin bukan neraka atau surga, tapi hati yang berkhianat dalam cinta ke Allah.
  3. Abu Yazid al-Bistami: Khianat itu bikin jarak, makin sering khianat, makin jauh dari Allah.
  4. Junaid al-Baghdadi: Kalau dalam hal kecil aja kamu khianat, gimana bisa dikasih amanah besar?
  5. Al-Hallaj: Khianat itu nyalain lampu terang, terus kamu matiin sendiri.
  6. Imam Ghazali: Amanah itu urusan batin. Nggak semua orang lihat, tapi Allah tahu.
  7. Abdul Qadir al-Jailani: Rusak amanah, sama aja nutup pintu rahmat.
  8. Rumi: Khianat itu luka di tali cinta. Luka makin banyak, tali putus.
  9. Ibnu 'Arabi: Jaga amanah kayak kamu jaga nyawa. Serius.
  10. Ahmad al-Tijani: Bahkan khianat urusan dunia bisa nutup berkah akhirat.

🌍 Relevansi Zaman Sekarang

Zaman sekarang khianat nggak cuma soal titipan barang atau uang, tapi bisa juga kayak:

  • Korupsi jabatan
  • Bohongin data
  • Nggak jaga janji (terutama janji hati 😅)
  • Khianatin prinsip dan nilai hidup

Kalau semua orang nggak bisa dipercaya, dunia ini bakal chaos. Jadi yuk, mulai dari diri sendiri. Latihan jaga amanah, jujur, konsisten.


Penutup

Semoga kita semua jadi pribadi yang bisa dipercaya dan dijauhkan dari sifat khianat. Aamiin.

Terus jaga hati, jaga amanah, dan jaga hubungan dengan Allah & manusia.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


📝 Ditulis dengan cinta dan harap dari Musholla An-Nur untuk sahabat-sahabat di mana pun berada...
✍️ Djoko Ekasanu