Friday, June 27, 2025

Khianat.



 Judul: Bahaya Khianat dalam Timbangan Iman dan Amanah

Pengantar Khianat adalah penyakit batin yang sangat berbahaya. Dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi ﷺ, perbuatan khianat digolongkan sebagai salah satu ciri kemunafikan. Buku ini akan mengkaji bahaya khianat dengan pendekatan Al-Qur'an, hadis, serta pandangan tokoh-tokoh sufi besar.


BAB I: Ayat Al-Qur'an Tentang Khianat

  1. QS. Al-Anfal: 27

Arab:

يَا أَيُهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Latin:

Yā ayyuhā alladzīna āmanū lā takhūnū Allāha wa r-Rasūla wa takhūnū amānātakum wa antum ta‘lamūn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (janganlah) kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

  1. QS. Yusuf: 52

إِنَّ اللهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الخَائِنِينَ

Latin: Inna Allāha lā yahdī kaid al-khā'inīn

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada tipu daya orang-orang yang berkhianat.

Tafsir Singkat: Kedua ayat ini menegaskan bahwa pengkhianatan bukan hanya pelanggaran sosial, tetapi juga pelanggaran spiritual yang berakibat pada jauhnya hidayah dari Allah. Amanah adalah bagian dari keimanan.


BAB II: Hadis-Hadis Tentang Khianat

  1. "Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah..." (HR. Thabrani)
  2. Tiga tanda munafik: bohong saat bicara, ingkar janji, dan khianat saat diberi amanah. (HR. Bukhari-Muslim)
  3. "Siapa yang khianat terhadap teman yang mempercayainya, maka aku berlepas diri darinya." (HR. Abu Ya’la)

BAB III: Hakekat Khianat dalam Tasawuf

Khianat adalah pengkhianatan terhadap cahaya fitrah yang Allah tanamkan dalam diri. Sufi memandang amanah bukan sekadar benda atau tugas, tapi juga ruh kepercayaan antara manusia dan Allah.


BAB IV: Nasehat Para Sufi

  1. Hasan al-Bashri: "Amanah adalah tiang tegaknya iman. Bila tiang ini roboh, maka seluruh bangunan akan runtuh."

  2. Rabi’ah al-Adawiyah: "Aku tidak takut kepada neraka dan tidak mengharap surga. Yang aku takutkan adalah bila cintaku kepada-Nya ternoda oleh pengkhianatan hati."

  3. Abu Yazid al-Bistami: "Khianat adalah hijab, dan hijab adalah jarak. Maka barang siapa berkhianat, ia semakin jauh dari kekasihnya."

  4. Junaid al-Baghdadi: "Orang yang berkhianat dalam perkara kecil, tidak pantas mengurusi perkara besar."

  5. Al-Hallaj: "Khianat adalah dosa terhadap Nur Allah. Maka, siapa yang mengkhianati sesama, telah memadamkan satu cahaya dari wajahnya sendiri."

  6. Abu Hamid al-Ghazali: "Amanah adalah muamalah hati yang tidak diketahui manusia, tetapi disaksikan oleh Allah."

  7. Abdul Qadir al-Jailani: "Jangan kau rusak kepercayaan yang Allah titipkan padamu, karena itu akan menjadi penghalang turunnya rahmat."

  8. Jalaluddin Rumi: "Setiap pengkhianatan adalah luka pada tali cinta. Semakin banyak luka, semakin rapuh ikatan itu."

  9. Ibnu 'Arabi: "Amanah adalah hakikat ruhani, dan pengkhianatan adalah kehancuran diri. Maka jaga amanah sebagaimana kau menjaga nyawa."

  10. Ahmad al-Tijani: "Orang yang khianat walau dalam perkara duniawi, akan terhijab dari barakah ukhrawi."


BAB V: Relevansi Khianat di Zaman Sekarang

Di era modern, bentuk khianat bisa berupa:

  • Korupsi jabatan
  • Manipulasi data
  • Ingkar janji dalam hubungan
  • Pengkhianatan ideologi

Semua ini menyebabkan rusaknya tatanan sosial dan hilangnya kepercayaan di masyarakat. Bila ingin membangun peradaban, maka mulailah dengan menjaga amanah.


Penutup Semoga kita tergolong orang-orang yang jujur, amanah, dan dijauhkan dari sifat khianat. Aamiin.

Penyusun: Djoko Ekasanu Ukuran Buku: A5 Warna Sampul: Hijau Tua Nuansa Sufi Gaya Bahasa: Santai, menyentuh hati, dan mencerahkan jiwa.

Buku tentang bahaya khianat dalam timbangan iman dan amanah sudah saya buat. Buku ini menggabungkan ayat Al-Qur'an (dengan teks Arab, latin, dan artinya), tafsir ringkas, hadis-hadis, hakikat khianat menurut tasawuf, relevansinya hari ini, serta nasihat dari 10 tokoh sufi besar.

----------

Berikut versi bahasa santai:

✨ “Bahaya Khianat dalam Timbangan Iman dan Amanah” ✨


🔍 Pengantar Santai

Khianat itu kayak racun yang nggak kelihatan. Pelan-pelan ngerusak kepercayaan, ngerusak hubungan, dan ternyata… bisa ngerusak iman juga! Serius lho, di Al-Qur’an dan hadis, khianat ini disebut sebagai ciri-ciri orang munafik. Jadi, jangan anggap remeh. Yuk kita kulik pelan-pelan!


📖 Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Khianat

  1. QS. Al-Anfal: 27

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, juga jangan mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, padahal kamu tahu.”
(Versi santainya: Jangan main belakang sama Allah, sama Rasul, apalagi sama amanah yang udah dititipin ke kamu. Udah tahu salah, kok masih dilakuin?)

  1. QS. Yusuf: 52

“Sesungguhnya Allah nggak ngasih petunjuk buat orang-orang yang suka ngatur strategi jahat alias berkhianat.”

Tafsiran singkatnya:
Khianat itu bukan cuma masalah dunia, tapi udah masuk ke ranah spiritual. Amanah itu bagian dari iman, bro & sis!


📜 Hadis-Hadis yang Ngena Banget

  1. “Nggak ada iman yang bener kalau orangnya nggak bisa dipercaya.” (HR. Thabrani)
  2. “Tanda orang munafik itu ada tiga: suka bohong, nggak bisa jaga janji, dan kalau dikasih amanah—eh malah dikhianatin.” (HR. Bukhari-Muslim)
  3. “Kalau kamu khianat sama orang yang percaya kamu, aku (Nabi ﷺ) nggak mau urusan!” (HR. Abu Ya’la)

🧠 Makna Khianat Menurut Para Ahli Hati

Khianat itu bukan sekadar salah, tapi juga bikin kamu makin jauh dari cahaya fitrah—alias jati diri mulia yang Allah kasih sejak lahir. Dalam tasawuf, amanah itu kayak kontrak batin antara kamu, manusia, dan Allah. Jadi kalau dikhianatin, sama aja kamu nyoret perjanjian suci itu.


💬 Wejangan dari 10 Tokoh Sufi

  1. Hasan al-Bashri: Iman itu berdiri di atas tiang amanah. Kalau tiangnya roboh, ya bubar semuanya!
  2. Rabi’ah al-Adawiyah: Yang aku takutin bukan neraka atau surga, tapi hati yang berkhianat dalam cinta ke Allah.
  3. Abu Yazid al-Bistami: Khianat itu bikin jarak, makin sering khianat, makin jauh dari Allah.
  4. Junaid al-Baghdadi: Kalau dalam hal kecil aja kamu khianat, gimana bisa dikasih amanah besar?
  5. Al-Hallaj: Khianat itu nyalain lampu terang, terus kamu matiin sendiri.
  6. Imam Ghazali: Amanah itu urusan batin. Nggak semua orang lihat, tapi Allah tahu.
  7. Abdul Qadir al-Jailani: Rusak amanah, sama aja nutup pintu rahmat.
  8. Rumi: Khianat itu luka di tali cinta. Luka makin banyak, tali putus.
  9. Ibnu 'Arabi: Jaga amanah kayak kamu jaga nyawa. Serius.
  10. Ahmad al-Tijani: Bahkan khianat urusan dunia bisa nutup berkah akhirat.

🌍 Relevansi Zaman Sekarang

Zaman sekarang khianat nggak cuma soal titipan barang atau uang, tapi bisa juga kayak:

  • Korupsi jabatan
  • Bohongin data
  • Nggak jaga janji (terutama janji hati 😅)
  • Khianatin prinsip dan nilai hidup

Kalau semua orang nggak bisa dipercaya, dunia ini bakal chaos. Jadi yuk, mulai dari diri sendiri. Latihan jaga amanah, jujur, konsisten.


Penutup

Semoga kita semua jadi pribadi yang bisa dipercaya dan dijauhkan dari sifat khianat. Aamiin.

Terus jaga hati, jaga amanah, dan jaga hubungan dengan Allah & manusia.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


📝 Ditulis dengan cinta dan harap dari Musholla An-Nur untuk sahabat-sahabat di mana pun berada...
✍️ Djoko Ekasanu



Thursday, June 26, 2025

Membaca Al-Qur'an Tanpa Mengamalkan.

 


Judul Buku: "Membaca Al-Qur'an Tanpa Mengamalkan: Sebuah Peringatan Ilahi"

Kutipan Utama: "Barangsiapa yang membaca Alqur-an tetapi enggan menghalalkan (mengamalkan) apa yang dihalalkan di dalamnya dan tidak mengharamkan (menjauhi) apa yang diharamkan di dalamnya, maka dia termasuk golongan orang-orang yang melemparkan kitab Allah ke belakang punggung mereka."


Bab 1: Peringatan dari Rasulullah SAW

"Demi Dzat Yang Menguasai diri Muhammad, sesungguhnya Malaikat Zabaniyyah itu lebih mendahulukan menyambar orang-orang yang hafal Alqur-an daripada para penyembah patung..." (Al-Washoya: 153)

Hadis ini menggambarkan bahwa hafalan dan bacaan Al-Qur'an saja tidak cukup. Tanpa pengamalan, maka bacaan itu akan menjadi bumerang.


Bab 2: Dalil Al-Qur'an Terkait Hal Ini

1. Surah Al-Jumu‘ah Ayat 5

Arabic: مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًۭا ۚ

Latin: Matsalu alladzîna ḥummilû at-taurāta summa lam yaḥmilûhā kamatsalil-ḥimāri yaḥmilu asfārā.

Arti: Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Kitab Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab tebal.

Tafsir: Orang yang hanya membaca kitab tanpa mengamalkannya disamakan dengan hewan yang membawa beban berat tanpa tahu isinya. Tafsir ini berlaku juga untuk umat Islam yang membaca Al-Qur'an tanpa mengamalkannya.


Bab 3: Relevansi dengan Keadaan Sekarang

Banyak umat Islam yang menghiasi rumah dengan mushaf, tetapi lalai terhadap isi dan ajarannya. Bahkan sebagian penghafal Al-Qur'an terjebak dalam praktik-praktik maksiat karena Al-Qur’an hanya menjadi bacaan lisan, bukan amalan hati dan tindakan nyata.


Bab 4: Nasehat Para Sufi dan Ulama Besar

1. Hasan al-Bashri:

"Ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat, tetapi dengan takut kepada Allah."

2. Rabi‘ah al-Adawiyah:

"Aku menyembah Allah bukan karena takut neraka atau ingin surga, tapi karena cinta kepada-Nya."

3. Abu Yazid al-Bistami:

"Ilmu yang tidak membawamu kepada amal adalah hijab antara dirimu dan Allah."

4. Junaid al-Baghdadi:

"Tasawuf adalah bahwa Allah mematikanmu dari dirimu dan menghidupkanmu dengan-Nya."

5. Al-Hallaj:

"Aku adalah Dia yang aku cintai, dan Dia yang aku cintai adalah aku." — peringatan bahwa cinta hakiki kepada Allah tercermin dalam amal, bukan hanya klaim.

6. Imam al-Ghazali:

"Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan."

7. Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

"Janganlah engkau membaca Al-Qur'an hanya dengan lisanmu, tapi bacalah dengan hatimu dan amalkan dengan anggota tubuhmu."

8. Jalaluddin Rumi:

"Jangan hanya membaca Al-Qur'an, jadilah Al-Qur'an itu sendiri."

9. Ibnu ‘Arabi:

"Al-Qur'an itu adalah lautan yang tak bertepi. Renungilah dengan mata batin, bukan hanya dengan mata kepala."

10. Ahmad al-Tijani:

"Zikir dan wirid tanpa pengamalan syariat hanyalah suara kosong. Syariat dan hakikat harus bersatu."


Bab 5: Penutup dan Renungan

Al-Qur’an bukan hanya untuk dilantunkan indah atau dihafal semata, tapi untuk dijalani sebagai petunjuk hidup. Orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai hiasan, tetapi menolak isinya, termasuk golongan yang disebut dalam peringatan keras dari Rasulullah saw.

Mari kita bertanya kepada diri sendiri:

Apakah Al-Qur’an menjadi petunjuk hidupku, atau sekadar pajangan di lemari?


Doa Penutup:

"Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai cahaya di hatiku, penuntun langkahku, dan amal dalam kehidupanku. Jangan jadikan aku sebagai pembaca yang berpaling dari petunjuk-Mu. Aamiin."

Berikut draf awal buku “Membaca Al-Qur’an Tanpa Mengamalkan: Sebuah Peringatan Ilahi” telah saya buat, memuat:

  • Ayat Al-Qur’an terkait dalam teks Arab, Latin, arti, dan tafsir,
  • Hadis dan keterangan Rasulullah saw.,
  • Relevansi dengan kondisi umat Islam saat ini,
  • Nasehat-nasehat dari 10 tokoh sufi besar.

--------