Sunday, March 16, 2025

Rendah Diri

 Hadis Tentang Rendah Diri

Sikap rendah diri yang dimaksud di sini adalah perasaan lemah, minder, atau tidak percaya diri yang berlebihan, yang berbeda dengan tawadhu' (rendah hati). Dalam Islam, sikap seperti ini tidak dianjurkan karena seorang Muslim harus memiliki keyakinan pada kemampuan yang diberikan Allah.

Ada sebuah hadis yang bisa menjadi pedoman dalam memahami sikap ini:

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

"Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, walaupun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang tersenyum."
(HR. Muslim No. 2626)


Tafsir dan Makna Hadis

  1. Jangan Merasa Rendah Diri dalam Kebaikan

    • Terkadang seseorang merasa minder karena menganggap amal atau usahanya kecil dan tidak berarti. Padahal, Islam mengajarkan bahwa sekecil apa pun kebaikan tetap berharga di sisi Allah.
  2. Kepercayaan Diri dalam Kebaikan

    • Islam tidak mengajarkan rendah diri yang berlebihan, tetapi mendorong untuk percaya diri dalam melakukan kebaikan.
    • Setiap Muslim memiliki keunikan dan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan.
  3. Menghindari Perasaan Lemah yang Berlebihan

    • Sikap rendah diri yang membuat seseorang takut berbuat baik atau merasa tidak mampu adalah bentuk waswas dari setan.
    • Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk selalu berusaha dan tidak menyerah pada perasaan tidak percaya diri.
  4. Islam Mengajarkan Keseimbangan

    • Rendah hati (tawadhu') adalah sikap yang baik, tetapi rendah diri (inferiority complex) yang berlebihan bisa membuat seseorang tidak berkembang.
    • Seorang Muslim harus yakin bahwa Allah telah memberinya potensi dan kesempatan untuk berbuat baik.

Hadis ini mengajarkan bahwa tidak ada alasan untuk merasa rendah diri dalam melakukan kebaikan sekecil apa pun. Bahkan senyuman adalah bentuk kebaikan yang memiliki nilai di sisi Allah.

Rendah hati

 Salah satu hadis tentang rendah hati (tawadhu’) adalah:

Hadis

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ

"Barang siapa yang bersikap rendah hati karena Allah, maka Allah akan meninggikannya."
(HR. Muslim No. 2588)


Tafsir dan Makna Hadis

  1. Definisi Rendah Hati (Tawadhu’)

    • Tawadhu’ adalah sikap merendahkan diri tanpa merendahkan martabat, tidak sombong, dan tidak merasa lebih baik dari orang lain.
    • Orang yang rendah hati tidak mencari pujian atau merasa lebih tinggi dibanding orang lain.
  2. Keutamaan Tawadhu’

    • Allah akan meninggikan derajat orang yang rendah hati, baik di dunia maupun di akhirat.
    • Meninggikan dalam hal kemuliaan, kebaikan, serta kecintaan manusia terhadapnya.
  3. Tawadhu’ dalam Kehidupan Rasulullah ﷺ

    • Nabi Muhammad ﷺ adalah manusia paling mulia, tetapi beliau tetap rendah hati.
    • Beliau duduk bersama orang miskin, membantu pekerjaan rumah tangga, dan tidak sombong terhadap sahabatnya.
  4. Contoh Tawadhu’ dalam Kehidupan

    • Tidak merasa lebih baik dari orang lain meskipun memiliki ilmu, harta, atau kedudukan.
    • Menyapa dan menghormati semua orang, baik kaya maupun miskin.
    • Mau menerima nasihat dan kritik tanpa merasa lebih tahu.

Hadis ini mengajarkan bahwa kesuksesan sejati bukanlah dari kesombongan, tetapi dari ketulusan dan sikap rendah hati.