Friday, March 14, 2025

Kedudukan kita dihadapan Allah

 "Mau tahu bagaimana kedudukanmu di hadapan Allah? Lihatlah bagaimana hatimu terhadap-Nya."

Jika ingin mengetahui posisi kita di sisi Allah, ada beberapa cara untuk merenungi diri:

  1. Lihat Seberapa Dekat Hatimu dengan-Nya

    • Apakah hati kita sering mengingat-Nya dalam suka dan duka?
    • Apakah kita lebih sering berharap kepada Allah atau kepada makhluk?
  2. Lihat Kualitas Ibadahmu

    • Apakah kita shalat dengan penuh khusyuk atau hanya sekadar menggugurkan kewajiban?
    • Apakah kita membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya atau hanya sekadar membaca tanpa pemahaman?
  3. Lihat Perbuatan dan Akhlakmu

    • Apakah kita menjaga lisan dan perilaku dari menyakiti orang lain?
    • Apakah kita mudah memaafkan atau justru menyimpan dendam?
  4. Lihat Ketergantunganmu pada Dunia

    • Apakah hati lebih terpaut pada harta, jabatan, atau pujian manusia dibanding ridha Allah?
    • Apakah kita lebih takut kehilangan dunia dibanding kehilangan keberkahan dari Allah?

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah ia melihat bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya." (HR. Al-Hakim)

Jadi, jika ingin mengetahui posisi kita di hadapan Allah, periksalah bagaimana hati, ibadah, dan amal kita kepada-Nya. Semoga Allah menempatkan kita di sisi yang mulia di dunia dan akhirat.

Beribadah yg tidak bersuci

 Dalam Islam, kesucian (thaharah) adalah syarat utama dalam banyak ibadah, tetapi tidak semua ibadah harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas atau najis. Berikut ini penjelasannya:

Ibadah yang Wajib dalam Keadaan Suci:

  1. Shalat (wajib dan sunnah)

    • Harus dalam keadaan suci dari hadas kecil (dengan wudhu) atau hadas besar (dengan mandi junub).
    • Pakaian, tubuh, dan tempat shalat harus bersih dari najis.
  2. Membaca atau Menyentuh Al-Qur’an (Menurut mayoritas ulama)

    • Harus dalam keadaan suci jika ingin menyentuh mushaf.
    • Jika hanya membaca tanpa menyentuh, ada pendapat yang membolehkan tanpa wudhu.
  3. Thawaf di Ka’bah

    • Harus dalam keadaan suci sebagaimana dalam shalat.

Ibadah yang Tidak Harus dalam Keadaan Suci:

  1. Dzikir dan Doa

    • Boleh berdzikir dan berdoa kapan saja, meskipun dalam keadaan tidak berwudhu atau berhadas besar.
  2. Membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf

    • Boleh membaca Al-Qur’an dari hafalan tanpa harus berwudhu.
  3. Mendengarkan Al-Qur’an

    • Tidak wajib dalam keadaan suci untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an.
  4. Sedekah dan Beramal Shalih

    • Tidak ada syarat khusus harus dalam keadaan suci saat bersedekah, membantu orang lain, atau berbuat kebaikan.

Kesimpulan:

Allah Maha Suci, dan Islam mengajarkan kebersihan sebagai bagian dari iman. Namun, tidak semua ibadah harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadas. Ibadah seperti shalat dan thawaf memang mensyaratkan kesucian, tetapi dzikir, doa, dan mendengarkan Al-Qur’an tetap bisa dilakukan meskipun dalam keadaan tidak berwudhu.

Kesucian dalam Islam bukan hanya fisik, tetapi juga kesucian hati, niat, dan akhlak dalam beribadah kepada Allah.