Tuesday, November 23, 2010

5 Racun Paling Mematikan di Indonesia

5 Racun Paling Mematikan di Indonesia

oleh: edois Pengarang : Edois
1).POTASSIUM SIANIDA.

Racun yang sangat mematikan,dengan waktu reaksi antara 3-4 jam lalu mati.Racun ini menyerang pembuluh darah jantung,menutup aliran darah sehingga korban kolaps dan mati.
Racun ini bisa didapatkan dari peracun ikan (potas),dan pupuk Urea.Untuk takaran,beri 5 ml pada berat badan antara 50-60 kg.

2).SODIUM SIANIDA.

Racun ini diklaim lebih mematikan dari potassium sianida.Sodium sianida adalah turunan dari potassium sianida,yang mempunyai efek sama,tapi lebih cepat,yaitu membunuh kurang dari 3 jam,dengan dosis yang sama.Zat ini dapat anda peroleh dari kawan/saudara anda yg bekerja di pabrik pupuk dan pengolahan limbah kimia.

3).ARSENIK.

Racun jenis inilah yang membunuh tokoh HAM,Munir.Racun yang terbaik adalah berbentuk pecahan kecil2 sebesar gula pasir,berwarna putih tulang.Jika diberikan pada seseorang 15 butir tiap hari dlm seminggu,maka dia akan mengalami kelumpuhan saraf otak.Jika langsung diberikan sebanyak 1 sendok teh,maka korban akan mati dlm waktu 6 jam.Racun ini terdapat pada racun tikus,celeng dll.

4).BACEM KODOK.
Racun ini sangat terkenal di lingkungan preman Lampung.Racun yang terbuat dari kodok ini biasanya terlapis pada pisau badik.Cara membuatnyapun sangat mudah.Anda cuma butuh 3 ekor kodok,ember kecil,air 500 ml,dan 1 pisau kecil.Pertama,belah si kodok,lalu celupkan ke ember beserta pisaunya.Rendam sampai 3 hari 3 malam.Lalu,jemur pisau tersebut.Cara memakainya adalah dengan menggores kulit korban.Itu sudah cukup untuk membunuhnya.

5).BISA ULAR WELING.

Cara membuatnya sangat mudah.Ambil bisa ular weling dengan cara menancapkan taringnya pada gelas yg ditutupi kain.Lalu,oleskan pada pisau.Biarkan selama semalam.Cara menggunakannya sama dengan bacem kodok.Masa reaksi sampai korban mati adalah 24 jam.

4 Penyebab Sakit Gigi dan Penanganannya

4 Penyebab Sakit Gigi dan Penanganannya


Sakit gigi dapat muncul tiba-tiba. Penyebab paling umum sakit gigi adalah lubang pada gigi yang disebut karies gigi atau kavitasi. Sakit gigi juga dapat disebabkan oleh hal lain seperti gigi longgar, erosi gusi, atau infeksi kanal akar gigi. Jika ada peradangan saraf, sakit yang dirasakan bisa sangat intens.

1. Karies Gigi

Karies adalah nama kolektif untuk kerusakan gigi di enamel (zat di mahkota gigi), sementum (zat di akar gigi), dan dentin (zat di tengah antara mahkota dan akar).Gigi dapat berlubang karena bakteri tertentu yang memproduksi asam laktat dari hasil fermentasi karbohidrat seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa.

Gigi terutama terdiri dari mineral yang secara konstan mengalami proses demineralisasi dan remineralisasi. Demineralisasi terjadi karena pemakaian gigi, terutama karena makan makanan yang mengandung asam. Remineralisasi gigi terjadi dengan bantuan air liur, pasta gigi ber-flouride, dan obat kumur. Ketika pH pada permukaan gigi turun di bawah 5,5 karena asam laktat yang diproduksi bakteri, demineralisasi lebih cepat dari remineralisasi sehingga gigi “tekor” mineral. Hal ini dapat mengarah ke
gigi berlubang.

Gigi berlubang harus segera ditangani oleh dokter gigi agar tidak berkembang menjadi parah sehingga harus dicabut, atau bahkan menyebabkan infeksi berbahaya. Dokter gigi akan membor lubang untuk membersihkan kerusakan dan kemudian menambal gigi dengan implan.

2. Gigi longgar

Gigi longgar dapat terasa sangat menyakitkan saat mengunyah makanan. Penyebab gigi longgar biasanya adalah penyakit pada gusi (gingivitis, periodontitis), meskipun bisa juga disebabkan oleh kecelakaan atau benturan. Untuk mengatasi gigi longgar, dokter gigi harus menghilangkan penyakit pada gusi dengan pembersihan gigi (scaling) dan pengobatan. Gigi yang sedikit goyang masih dapat diperkuat dengan menambatkan ke gigi di dekatnya. Gigi yang goyang ke segala arah harus dicabut.

3. Erosi gusi

Gusi yang mengalami erosi akan mengekspos akarnya sehingga menjadi sensitif terhadap makanan/minuman panas, dingin dan asam. Erosi gusi bisa disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau karena penyakit gusi.

Erosi gusi berlangsung bertahap dalam waktu lama sehingga lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Penderitanya tidak memperhatikan atau menganggap serius sampai menjadi masalah. Bila penyebab erosi adalah terlalu keras menyikat gigi, Anda harus mengganti sikat dengan yang lebih halus dan mengurangi tekanan.

Erosi gusi hanya bisa dibetulkan dengan cangkok gusi, sebuah prosedur operasi plastik yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi spesialis.

4. Infeksi kanal akar gigi

Kanal akar gigi yang terinfeksi bisa sangat menyakitkan dengan rasa nyeri yang menyebar ke daerah lain di wajah dan tengkorak. Tubuh mempertahankan diri dari infeksi sehingga menyebabkan peradangan. Kadang-kadang terjadi abses (nanah) dalam akar gigi yang dapat menetap di dalam tulang rahang pasien selama bertahun-tahun dan terus-menerus menyebarkan bakteri ke dalam aliran darah penderitanya.

Infeksi kanal akar gigi dapat membuat gigi mati sehingga harus dicabut. Mempertahankan gigi mati bukanlah pilihan. Penggunakan herbal, vitamin, atau bahkan resep antibiotik biasanya tidak memecahkan masalah bila tanpa diikuti ekstraksi dan pembersihan kanal akar gigi dan jaringan sekitarnya.

Apa yang dapat Anda lakukan bila sakit gigi?

Rasa sakit yang mengganggu dapat Anda kurangi dengan meminum parasetamol, ponstan atau pereda nyeri lainnya. Bila sakit gigi Anda parah, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter gigi.