Sunday, November 14, 2010

ADHD, Bukan Sekedar Hiperaktif

ADHD, Bukan Sekedar Hiperaktif


Apa itu ADHD?

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactive Disorder. Secara harfiah terjemahannya adalah gangguan hiperaktif defisit perhatian.

ADHD adalah gangguan mental yang terutama menyerang anak-anak. Para ahli percaya bahwa setidaknya tiga dari seratus anak usia 4-14 tahun menderita ADHD. Orang dewasa juga terpengaruh oleh ADHD, tetapi kerusakan yang ditimbulkan terhadap kehidupan anak seringkali jauh lebih besar karena efeknya terhadap keluarga, teman sekelas dan guru. ADHD dapat menyebabkan anak-anak tidak punya teman, sering membuat kekacauan di rumah dan sekolah dan tidak mampu menyelesaikan PR mereka.

Hiperaktivitas pada anak penderita ADHD seringkali mulai menjadi perhatian ketika anak-anak mulai berjalan. Satu dari tiga anak digambarkan hiperaktif oleh orang tuanya. Para guru menilai satu dari lima murid mereka hiperaktif.

Bahwa anak dinilai hiperaktif tidak selalu berarti mereka menderita ADHD. Untuk dapat disebut menderita ADHD, anak hiperaktif perlu memiliki karakteristik yang lebih banyak. Berikut ini adalah beberapa karakteristik ADHD:

  • Tidak bisa duduk diam
  • Tidak bisa berkonsentrasi pada satu hal pada satu waktu
  • Melakukan aktivitas tanpa peduli efeknya
  • Mudah kehilangan sesuatu, lupa dan tidak dapat mengingat apa yang harus dilakukan
  • Banyak bertindak untuk menarik perhatian
  • Kesulitan belajar
  • Impulsif
  • Ceroboh
  • Membuat kecelakaan lebih dari anak-anak lain
  • Sulit diarahkan
  • Tantrum (mengamuk)
  • Agresif

Penyakit mental

Orang tidak kesulitan memahami gejala sakit fisik. Misalnya, jika anak sakit atau mengalami infeksi sehingga demam, orang ingin segera bertindak untuk menolong. Tetapi jika gangguan terjadi di otak anak, pusat kendali tubuh, orang bisa kesulitan memahaminya.

Sebuah cacat kecil di otak dapat mengganggu mental sehingga anak bertindak aneh atau sulit ditangani. Lengan yang patah menimbulkan simpati orang, tapi sistem sel otak yang “patah” tidak membuat orang prihatin. Alih-alih membantu, kadang-kadang orang berkomentar seperti: “Kamu jangan nakal”, “Orang tuanya tidak bisa mendidik!,” atau “Dasar anak bandel” kepada anak penderita ADHD. Mereka tidak menyadari bahwa anak-anak itu tidak dapat mengendalikan perilakunya sendiri.

Anak-anak penderita ADHD berperilaku sama dengan anak normal lainnya, tetapi karena mereka sakit, mereka tidak bisa berhenti. Anak-anak kecil biasa berlarian mengelilingi ruangan, tapi anak penderita ADHD berlari seperti mobil balap yang remnya blong.

Penyebab

1. Genetik/keturunan

Penyebab pasti dari ADHD belum diketahui. Ada banyak penelitian tentang etiologi (penyebab) ADHD, tetapi tidak ada kesimpulan yang tegas dari riset-riset tersebut. Tampaknya reseptor tertentu di otak yang biasanya menanggapi neurotransmiter yang disebut dopamin tidak bekerja dengan benar. Kemungkinan besar, dopamin tidak diproduksi pada tingkat normal dalam otak. Kekurangan dopamin ini mengganggu proses kognitif seperti fokus dan perhatian.

Temuan ini meningkatkan bukti bahwa ADHD adalah suatu kondisi yang diwariskan. Jika salah satu kembar identik memiliki gejala ADHD, kembar lain memiliki risiko 75-91% memiliki gangguan yang sama. Anak-anak penderita ADHD cenderung memiliki salah satu kerabat dekat yang juga ADHD. Sepertiga pria penderita ADHD sewaktu masih kecil mempunyai anak yang juga menderita ADHD. (ADHD lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan 3:1).

2. Kondisi kelahiran

Situasi kelahiran juga tampaknya memengaruhi risiko ADHD. Bukti menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dengan berat kurang dari 1500 gram atau melalui komplikasi kelahiran lebih rentan terhadap ADHD.

3. Makanan beracun, obat dan residu pestisida

Faktor lain yang sedang diselidiki untuk mengetahui perannya dalam ADHD adalah eksposur selama kehamilan terhadap logam beracun (seperti timbal, merkuri, dll), zat aditif makanan (MSG, pewarna buatan, dll) dan obat-obatan (alkohol, obat bius, dll).

Sebuah studi baru di Pediatrics telah membuat hubungan antara paparan organofosfat, pestisida digunakan pada buah-buahan dan tanaman sayuran, dengan ADHD pada anak. Organofosfat membunuh hama pertanian dengan bertindak sebagai neurotoksin pada serangga. Temuan mereka menunjukkan bahwa anak-anak yang terlahir dari ibu yang memakan buah mengandung residu organofosfat di atas ambang batas memiliki risiko ADHD dua kali lipat dibandingkan dengan anak-anak umumnya.

Bukan Penyebab

Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, ADHD biasanya tidak disebabkan oleh:

  • Terlalu banyak menonton TV
  • Alergi makanan
  • Kelebihan gula
  • Ketidakharmonisan keluarga
  • Pendidikan yang buruk

image: source

Artikel Terkait:

  1. Anak Berbicara Gagap, Perlukah Terapi?
  2. Pijat Bagi Pasien Pasca-Stroke, Bermanfaatkah?
  3. Kebiasaan Mengompol pada Anak
  4. Stroke dan Jenis-Jenisnya

Aromaterapi untuk Bayi

Aromaterapi untuk Bayi


Aromaterapi adalah terapi alternatif menggunakan minyak esensial wangi yang dirancang untuk memberikan manfaat fisik dan mental bagi orang dewasa dan anak-anak. Di Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan negara maju lainnya aromaterapi telah lama menjadi bagian dari terapi medis.

Manfaat aromaterapi

Aroma adalah pintu gerbang ke jiwa kita. Penelitian di Amerika Serikat dan Eropa secara ilmiah menunjukkan bahwa bau/aroma memiliki pengaruh pada jiwa melebihi yang kita duga sebelumnya. Ahli-ahli psikoterapi juga mulai menggunakan aroma untuk membangkitkan suasana hati, meningkatkan kinerja dan daya konsentrasi. Orang depresi dapat berubah menjadi bersemangat dan memiliki rasa percaya diri.

Minyak esensial alami (minyak atsiri) yang digunakan dalam aromaterapi diproses dari bunga, biji, kulit buah, kulit pohon, akar dan daun melalui penyulingan, ekstraksi atau pemerasan. Minyak tersebut biasanya mengandung asam organik di samping senyawa terpen, seskuiterpen, ester, alkohol, fenol, aldehida dan keton.

Minyak ensensial yang dipasarkan biasanya tidak murni, tapi dengan campuran (carrier) minyak nabati dan ditambahkan sejumlah zat seperti yodium dan vitamin E agar memiliki efek balancing. Minyak nabati yang digunakan sebagai campuran adalah minyak almond, jarak, kedelai, biji anggur dan bunga matahari.

Aromaterapi untuk bayi

Dalam perawatan bayi, aromaterapi digunakan untuk menenangkan bayi dan anak-anak agar tidak gelisah/rewel dan dapat tidur dengan nyenyak.

Minyak esensial yang berbeda memiliki sifat yang berbeda dan digunakan untuk alasan yang berbeda. Berikut adalah beberapa minyak esensial lembut yang sering digunakan untuk bayi: geranium (graveolens pelargonium), lavender (lavandula angustifolia), mawar (rosa damascena), roman chamomile (Nobile chamaemelum), lemon, grapefruit, jeruk mandarin (aurantium sinensis).

Ada beberapa minyak atsiri yang tidak boleh dianjurkan untuk bayi, antara lain minyak atsiri tinggi menthone seperti peppermint (mentha piperita x) dan cornmint (mentha arvensis), hisop (hisop officinalis), basil (Ocimum basilicum), dan juniper (juniperus communis).

Mintalah nasihat ahli aromaterapi untuk mendapatkan minyak yang sesuai dan aman bagi bayi Anda. Berhati-hatilah, karena aroma yang terlalu kuat justru dapat membuat bayi Anda sakit kepala dan mual. Bayi Anda juga dapat memiliki reaksi alergi terhadap minyak aromaterapi. Selalu lakukan pengujian terbatas terlebih dahulu sebelum Anda menerapkannya pada bayi Anda. Pada prinsipnya, jangan melakukan aromaterapi tanpa bimbingan ahli yang lebih kompeten. Usia bayi, pemakaian, jenis dan komposisi minyak aromaterapi sangat menentukan takaran yang tepat.

Beberapa contoh aromaterapi untuk bayi:

  • Gunakan lotion lavender ketika Anda memijat bayi Anda. Secara umum, minyak esensial yang diberikan melalui campuran lotion putih lebih baik daripada minyak nabati, yang tidak mudah diserap oleh kulit bayi dan mungkin terlalu licin.
  • Gunakan setetes kecil minyak lavender di pakaian bayi Anda, agar produk itu tidak kontak langsung dengan kulit halus bayi Anda.
  • Ganti sabun bayi Anda dengan sabun bercampuran lavender yang tersedia di pasar.
  • Gunakan pengharum ruangan dengan menaruh minyak lavender atau chamomile dalam alat penyebar aroma dan biarkan selama 15 menit agar menyebar di ruangan bayi.

Artikel Terkait:

  1. Alergi pada Bayi
  2. Strategi Mengusir Serangga Tanpa Insektisida
  3. 6 Metode Untuk Menghilangkan Rambut
  4. 10 Pertanda Bayi Anda Sakit
  5. 10 Sebab Mengapa Bayi Menangis