Tuesday, November 9, 2010

Aksesoris Wanita Peluang Bisnis Mahasiswa

Aksesoris Wanita Peluang Bisnis Mahasiswa

Kreatifitas para mahasiswa yang selalu fresh dan unik, ternyata dapat menjadi modal utama untuk memulai sebuah usaha. Hal ini pula yang menjadi menjadi modal utama Eka dan Mira untuk membuka butik aksesoris wanita dengan brand “DANTE”. “Berawal dari rasa bosan melihat aksesoris wanita Jogja yang modelnya itu – itu saja, saya iseng membuat aksesoris sendiri dari model – model yang ada di majalah. Eh ternyata malah bisa jadi bisnis sampai sekarang”, ujar Eka ketika ditanya tim BisnisUKM di butik miliknya.

Bisnis wanita muda ini dimulai sejak duduk di bangku kuliah. Mereka memulai usahanya pada tahun 2003 dengan berjualan di “ Sunmor ” alias Sunday morning pasar tiban yang ada di komplek kampus Universitas Gajah Mada setiap hari minggu pagi. Produk yang ditawarkan merupakan hasil kreasi mereka sendiri, dari mulai gelang, kalung, anting, dan bros. Ternyata produk mereka diterima oleh pasar dan laris manis setiap minggu pagi di pasar sunmor tersebut. Setelah dua tahun pun akhirnya mereka berhasil mengumpulkan modal untuk menyewa tempat di ruko kuningan yang masih berada di komplek UGM.

Konsumen

Konsumen produk aksesoris wanita sudah bisa ditebak, kebanyakan adalah para wanita baik pelajar, mahasiswi, maupun para ibu yang gemar menggunakan aksesoris wanita. Maka tak heran jika setiap hari butik Dante selalu dipenuhi dengan para wanita yang saling berburu aksesoris cantik buatan mahasiswi Universitas Sanata Dharma ini.

Info Produk

Saat ini bisnis butik aksesoris Dante telah mengembangkan produknya dari yang dulunya memproduksi kalung, gelang, anting dan bros saja kini telah dilengkapi dengan memproduksi bando yang lucu – lucu, handband, serta beberapa tas wanita cantik. Untuk pembelian bahan baku produk, Eka dan Mira sengaja mencarinya sampai ke luar kota, untuk memperoleh model bahan yang lebih bervariasi.

Peralatan yang biasa digunakan untuk memproduksi aksesoris wanita ternyata tidak terlalu banyak, dan semuanya mudah ditemukan. “ Kalo untuk peralatannya simpel aja ko mba, hanya butuh gunting, tang kecil, kawat, paku dan lem aja. Tapi yang susah itu nemuin kreatifitas buat desainnya” jawab Eka ketika ditanya alat yang dibutuhkan untuk membuat aksesoris.

Semakin ramainya permintaan produk dari para konsumennya, membuat dua kakak beradik ini menambah tenaga kerja untuk menjalankan bisnisnya. Dante memiliki 2 karyawan tetap dan 1 orang tenaga freelance untuk meningkatkan hasil produksi.

Sedangkan harga aksesoris yang diproduksi Dante dipatok dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa, dari mulai harga Rp 10.000,00 sampai Rp 25.000,00. Omset yang diperoleh pun kini sudah pantas untuk dibanggakan, setiap harinya butik Dante mampu menghasilkan omset kurang lebih 1,5 juta. Bayangkan saja berapa omset yang diperoleh mahasiswi ini setiap bulannya. Ternyata aksesoris wanita peluang bisnis mahasiswa sangat menguntungkan pemiliknya.

Pemasaran

Untuk pemasaran, butik Dante mulai menggunakan jaringan internet untuk mempromosikan produknya. Pemesanan melalui toko online pun sudah berdatangan setiap harinya. Selain itu Dante juga menggunakan spanduk besar untuk mempromosikan tokonya, yang buka setiap hari selasa sampai hari sabtu mulai pukul 11.00 – 21.00 WIB. Dan khusus untuk hari minggu buka lebih pagi dari pukul 07.00 untuk memanfaatkan konsumen pasar tiban sunmor di UGM.

Kunci Sukses

Untuk menjaga kelangsungan bisnisnya, Eka dan Mira selalu mencoba untuk menghasilkan desain aksesoris dengan kreatifitas baru dan unik. Sehingga para konsumen tidak cepat bosan dengan produk Dante. Disamping itu untuk menjalankan bisnis aksesoris, sebaiknya kita jeli melihat minat pasar untuk menjaga loyalitas pelanggan terhadap produk Dante yang desainnya selalu mengikuti model baru.

Analisa Ekonomi

Modal Awal
Sewa tempat /th 2005 Rp 7.500.000,00
Renovasi tempat usaha & display Rp 2.000.000,00
Alat ( gunting, lem, tang, kawat, paku, dll )Rp 500.000,00
Stock awal barang Rp 5.000.000,00+
Total Rp15.000.000,00
( penyusutan alat selama 2 tahun : 1/24 x Rp 500.000,00
= Rp 20.800,00/bulan )

Omset per bulan
Omset per bulan dengan operasional usaha 26 hari, hari senin Dante libur.
Omset per bulan : Rp 1.500.000,00 x 26 hari = Rp 39.000.000,00

Biaya Operasional
Belanja stock barang Rp 20.000.000,00
Sewa tempat th 2010 Rp 10.000.000,00/th
Per bulan Rp 10.000.000,00 : 12 = Rp 840.000,00
Gaji karyawan
Pegawai tetap : @ Rp 750.000,00 x 2 = Rp 1.500.000,00
Tenaga freelance 1 orang Rp 450.000,00
Biaya Promosi Rp 300.000,00
Biaya listrik Rp 200.000,00
Biaya Transportasi / bulan Rp 500.000,00
Penyusutan alat / bulan Rp 20.800,00+
Total Rp 23.810.800,00
Laba bersih per bulan
Rp 39.000.000,00 – Rp 23.810.800,00 = Rp 15.189.200,00

“ Gak sulit ko dapetin laba puluhan juta, kalo kita udah punya niat yang kuat, mental berani merugi, dan tau usaha apa yang ingin dijalankan. Semuanya pasti bakal mudah ” tips tersebut menjadi akhir dari liputan kami ke butik Dante milik Eka dan Mira. Jika mereka bisa menghasilkan keunutungan puluhan juta, mengapa Anda tidak??? Salam sukses.

Info terkait :
- Peluang bisnis untuk mahasiswa
- Skin laptop menjadi ide bisnis mahasiswa
- Aksesoris wanita makin laris
- Motivasi berwirasaha di kalangan mahasiswa

Meraup Omset Puluhan Juta dengan Es krim

Meraup Omset Puluhan Juta dengan Es krim

Salah satu usaha minuman yang banyak diminati konsumen adalah menu es krim. Salah satu hasil olahan dari susu ini memiliki sensasi rasa yang disukai banyak orang. Tidak hanya anak – anak saja yang menyukai es krim, kini dengan adanya inovasi yang terus berkembang es krim mampu dikreasikan menjadi menu minuman yang enak, lezat dan sehat.

Beberapa waktu yang lalu tim BisnisUKM berkesampatan untuk meliput langsung tempat produksi “YOGYA” es krim yang telah berhasil meraup omset puluhan juta dengan es krim. Mirza Akbar pemuda berusia 23 tahun ini telah sukses menciptakan terobosan baru di bidang usaha minuman, khususnya olahan es krim.

Usaha YOGYA es krim mulai dirintis Mirza yang saat ini masih menuntut ilmu di Fakultas peternakan Universitas Gajah Mada ini sejak 14 April 2008. Ide bisnis ini diperoleh Mirza saat dia mengikuti praktikum utuk mata kuliah teknologi hasil pangan, saat itu materi yang dipraktekan yaitu pengolahan susu sapi menjadi es krim. Dari situ Mirza berpikir bahwa ini sebuah peluang bisnis yang sangat berpotensi, dan Ia pun mulai mengumpulkan modal untuk menjalankan bisnis es krim.

Konsumen

Mulanya produk es krim Mirza hanya ditujukan untuk mahasiswa yang ada di lingkungan fakultas peternakan saja, namun setelah mencoba memasarkannya selama 3 bulan ternyata minat pasar sangat bagus. Kini konsumen YOGYA es krim lebih luas, dari mulai anak – anak di sekolah hingga remaja, dan orang tua dapat menikmati YOGYA es krim di beberapa outlet Jogja Chicken dan Warung Steak.

Info Produk

Mirza memilih nama YOGYA sebagai brand produk miliknya karena usaha ini mulai dirintisnya sejak Ia kuliah di kota Jogja. Kerja keras dan perjuangannnya membangun usaha tersebut hingga dikenal seperti sekarang semuanya berawal dari kota Jogja, oleh karena itu Mirza mengabadikan nama kota Jogja sebagai merek produknya.

Produk hasil buatan YOGYA es krim 90% terbuat dari susu sapi murni, dan 10% nya campuran gula. Saat ini YOGYA es krim telah memiliki sekitar tujuh produk dengan berbagai macam varian rasa dan ukuran. Dari mulai rasa cokelat, vanilla, strawberry dengan wadah cup, sampai ke produk inovasi es krim dengan bahan lainnya seperti menu banana split, Sundae es krim, Floata de coco, serta produk es krim dalam ukuran liter yang biasa di pesan untuk acara – acara tertentu.

“ Untuk harga paling murah Rp 1.500,00 ukuran cup kecil, sedangkan untuk menu seperti banana split, dan floata de coco saya beri harga Rp 5.000,00. Ya saya sesuaikan dengan kantong pelajar dan mahasiswa lah mas.” ujar Mirza dengan senyum ramahnya.

Kelebihan Usaha

Usaha es krim masih diminati konsumen sampai kapan pun, oleh karena itu untuk memulai usaha es krim tidaklah sulit karena minat konsumen masih besar dan peluang pasarnya pun masih luas. Selain itu kemudahan untuk memasarkan es krim juga menjadi salah satu kelebihan usaha ini, hanya dengan menitipkan freezer ke beberapa tempat yang ramai Anda sudah dapat memperoleh keuntungannya tanpa menjalankan langsung usaha Anda.

Kekurangan Usaha

Seperti usaha lainnya, bisnis es krim juga memiliki kekurangan dan resiko kerugian. Karena bisnis ini mengandalkan freezer untuk mengawetkan produknya, jika mati lampu freezer tidak dapat difungsikan dan es krim akan mencair. Permasalahan ini sering kali menyebabkan rusaknya penampilan bentuk asli es krim.

Pemasaran

Untuk pemasaran usaha bisnis ini terbilang tidak terlalu susah, karena es krim banyak dicari para konsumen. “ Pemasaran YOGYA es krim, saya menitipkan 15 freezer di beberapa tempat ramai seperti di Taman Pintar, dan beberapa sekolah yang ada di kota Jogja. Selain itu saya juga mensuplay stock es krim di 15 outlet Jogja Chicken, serta 6 outlet Warung Steak.” terang Mirza saat ditanya pemasaran usahanya.

Selain itu Mirza juga memasarkan es krimnya dengan cara yang cukup unik, Ia menyediakan layanan paket “Sundae es krim” yang bisa ditempeli dengan brand instansi ataupun gambar lainnya yang menjadi permintaan konsumen.

Tanpa memasang iklan pun, usaha YOGYA es krim sudah menjadi langganan bagi para pemburu berita dari media elektronik, media cetak, hingga media online yang tertarik meliput usaha pemuda kelahiran Jakarta tersebut.

Kunci Sukses

Kesuksesan Mirza untuk menjalankan bisnisnya membutuhkan kerja keras yang tidak mudah, selain itu Mirza juga selalu fokus dengan usaha yang akan dijalankannya. Sukses membuka usaha es krimnya, pengembangan usaha pun selalu menjadi pekerjaan rumah selanjutnya bagi Mirza. Pengembangan variasi menu dan rasa, serta memerluas pasar YOGYA es krim sampai ke tingkat nasional menjadi motivasi besar bagi Mirza untuk selalu membesarkan usahanya. “ Kuncinya adalah jangan banyak alasan untuk memulai usaha, karena adanya alasan hanya akan menghambat kesuksesan Anda.” pesan Mirza di akhir liputan tim BisnisUKM.

Analisa Ekonomi

Modal Awaal
Mesin Soft Es Krim Rp 28.000.000,00
Freezer Rp 1.000.000,00
Bahan baku awal Rp 1.000.000,00+
Total Rp 30.000.000,00
( Biaya penyusutan alat selama pemakaian 3 tahun
= 1/36 x Rp 30.000.000,00 = Rp 833.300,00 )

Biaya Operasional per bulan
Bahan baku (susu murni 240 liter, gula, dll)2 juta / hari
Rp 2 juta x 30 hari Rp 60.000.000,00
Sewa tempat Rp 25.000.000,00 / tahun
( Rp 25.000.000,00 : 12 bulan ) Rp 2.083.300,00
Gaji 3 karyawan
( @ Rp 700.000,00 x 3 orang ) Rp 2.100.000,00
Biaya listrik Rp 1.000.000,00
Biaya Transportasi & Promosi Rp 500.000,00
Biaya penyusutan alat Rp 833.300,00+
Total Rp 66.516.600,00

Omset per bulan
Omset per bulan dari semua 15 outlet Jogja Chicken,
6 outlet Warung steakdan 15 freezer yang
tersebar di beberapa tempat = Rp 80.000.000,00

Laba bersih per bulan
(Rp 80.000.000,00 – Rp Rp 66.516.600,00) Rp 13.483.400,00

Semoga dengan adanya liputan lensa bisnisUKM tentang bisnis minuman yang beromset besar dapat menjadi inspirasi bisnis bagi Anda. Salam sukses.

Info terkait :
- Untung besar dari usaha minuman
- Kreasi susu kedelai menjadi es krim
- Mengkreasikan es krim dari tela
- Bisnis sampingan es krim ubi jalar
- Rujak es krim buatan sendiri

Sumber gambar : Tim BisnisUKM