Friday, November 13, 2009

Stroke dan Jenis-Jenisnya

Stroke dan Jenis-Jenisnya

September 2 2010 Masuk Kategori: Kesehatan Umum No Commented

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah ke area otak. Jika aliran darah berhenti selama lebih dari beberapa detik, sel-sel jaringan otak yang tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dapat mati dan menyebabkan kerusakan fungsi otak permanen.

Ada dua jenis utama stroke:

1. Stroke iskemik

Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini yang paling umum (hampir 90% stroke adalah iskemik).

Kondisi yang mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah (disebut aterosklerosis). Kolesterol, homocysteine dan zat lainnya dapat melekat pada dinding arteri, membentuk zat lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak menumpuk. Hal ini sering membuat darah sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan bekuan darah (trombus).

Stroke iskemik dibedakan berdasarkan penyebab sumbatan arteri:

  • Stroke trombotik. Sumbatan disebabkan trombus yang berkembang di dalam arteri otak yang sudah sangat sempit.
  • Stroke embolik. Sumbatan disebabkan trombus, gelembung udara atau pecahan lemak (emboli) yang terbentuk di bagian tubuh lain seperti jantung dan pembuluh aorta di dada dan leher, yang terbawa aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium dapat menciptakan kondisi di mana trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan beredar menuju otak.

2. Stroke hemoragik.

Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah membanjiri dan memampatkan jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu atau mematikan fungsinya.

Dua jenis stroke hemoragik:

  • Perdarahan intraserebral. Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.
  • Perdarahan subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari jaringan selaput otak (meninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan (aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

Artikel Terkait:

  1. Pijat Bagi Pasien Pasca-Stroke, Bermanfaatkah?
  2. Efek Stroke Menurut Sumber Gangguannya
  3. Mengenal Jenis-jenis Pengobatan Kanker
  4. Jenis-Jenis Hernia dan Pengobatannya
  5. 5 Jenis Gangguan Menstruasi/Haid

Tuesday, November 10, 2009

Tak Kunjung Mengandung, Perlu Bayi Tabung?

Tak Kunjung Mengandung, Perlu Bayi Tabung?
Ibarat jurus terakhir bagi pasangan yang sulit punya anak, program bayi tabung baru dilakukan (dan diizinkan dokter) setelah semua usaha ditempuh. Tingkat keberhasilan di Indonesia sekitar 45%.

Biaya program bayi tabung memag tidak bisa dibilang murah. Bervariasi, mulai Rp 20 jutaan hingga 50-80 juta rupiah, tergantung rumah sakit penyedia jasa dan berat ringan kasusnya.

Secara sederhana, bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu. Istilahnya in vitro vertilization (in vitro bahasa latin, artinya dalam gelas atau tabung). Sedangkan vertilization artinya pembuahan.

Dalam proses bayi tabung, sel telur matang diambil dari indung telur ibu, dibuahi dengan sperma di dalam medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yag terjadi dimasukkan ke rahim dengan harapan berkembang menjadi bayi.

Sebagai gambaran, inilah 10 tahapan dalam progam bayi tabung

1. Seleksi pasien. Apakah Anda dan suami layak mengikuti program bayi tabung. Bila layak, baru bisa masuk dan mengikuti program bayi tabung
2. Stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan banyaknya sel telur. Secara alami, sel telur hanya satu. Namun untuk bayi tabung, perlu lebih dari satu sel telur untuk memperoleh embrio
3. Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan berisi sel telur di indung telur) melalui ultrasonografi. Tujuannya, melihat apakah sel telur sudah cukup matang untuk "dipanen"
4. Mematangkan sel telur dengan menyuntikkan obat agar siap "dipanen"
5. Pengambilan sel telur, kemudian diproses di laboratorium
6. Pengambilan sperma suami (pada hari yang sama). Jika tidak ada masalah, pengambilan dilakukan dengan masturbasi. Jika bermasalah, pengambilan sperma langsung dari buah zakar melalui operasi
7. Pembuahan (fertilisasi) di dalam media kultur di laboratorium. Hasilnya embrio
8. Transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan, setelah embrio terbentuk
9. Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Dokter memberi obat untuk mempertahankan dinding rahim ibu agar terjadi kehamilan
10. Terakhir, proses simpan beku embrio. Jika ada embrio lebih, bisa disimpan untuk kehamilan berikutnya..