Tuesday, November 10, 2009
Pemeriksaan Prakonsepsi Calon Ayah
Sebelum Anda dan calon ibu memutuskan untuk segera punya bayi, lakukanlah serangkaian pemeriksaan lebih dulu. Terutama untuk memeriksa tingkat kesuburan calon ayah.
Apabila sebuah kehamilan yang sangat diidamkan tak juga terwujud, dokter spesialis andrologi (ahli kesuburan pria) dan kandungan yang ada di klinik fertilitas akan menyarankan calon ayah untuk memeriksakan diri terlebih dulu dibandingkan calon ibu. Mengapa? Sebab, pemeriksaan terhadap calon ayah lebih mudah dilakukan dan langkah-langkah yang dilakukan relatif lebih sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan kesuburan pada calon ibu.
Tes darah. Apabila Anda dan pasangan sudah satu tahun berupaya punya anak, tapi tak juga berhasil, calon ayah dan ibu sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke klinik fertilitas. Calon ayah perlu memastikan diri dalam kondisi sehat dan fit dengan melakukan tes darah. Tes darah disarankan kepada calon ayah untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin saja memengaruhi kesuburan calon ayah. Misalnya, adanya infeksi, tekanan darah tinggi, diabetes sampai masalah hormonal. Apabila ditemukan adanya masalah yang terkait dengan kesehatan ayah secara menyeluruh, bisa dipastikan kesuburan calon ayah pun terganggu.
Tes kesuburan. Di klinik fertilitas, dokter spesialis andrologi akan melakukan serangkaian tes keseburan terhadap calon ayah. Yang pertama menjadi perhatian tentu kondisi dan kualitas sperma.
Cairan mani calon ayah diambil untuk dianalisa. Jika cairan semen yang keluar, ternyata hanya mengandung sedikit sperma atau bahkan tidak cukup untuk membuahi sel telur maka dokter akan memberikan pengobatan agar kualitas sperma menjadi baik. Setiap kali proses pembuahan normal terjadi, seorang pria harus siap "meluncurkan" sekitar 200 sampai 300 juta sel sperma yang untuk mengejar satu sel telur agar dibuahi. Tak hanya dalam hal jumlah, sperma calon ayah juga harus gesit "mengejar" sel telur.
Jika jumlah atau kualitas sperma kurang, dokter spesialis andrologi (ahli kesuburan pria) akan melakukan tindakan pengobatan. Secara berkala, tes sperma akan dilakukan kembali. Untuk meningkatkan dan memantau kualitas sperma, total pemeriksaan terhadap cairan mani akan dilakukan lebih dari satu kali.
Tes fisik. Di klinik fertilitas, calon ayah juga harus melalui pemeriksaan fisik testis (buah zakar). Apabila calon ayah kurang subur akibat masalah kualitas sperma, maka calon ayah akan ditangani oleh seorang dokter spesialis andrologi. Apabila masalah calon ayah terletak pada masalah mekanis testis yang berkait dengan fungsinya untuk berkemih, maka dokter spesialis urologi (spesialis penyakit dan gangguan saluran kemih pria) yang akan turun tangan.
Bedannya, androlog dan urolog, seorang androlog akan memeriksa kualitas dan jumlah sel spermatozoa (berhubungan produksi benih atau sperma) dalam buah zakar. Sedangkan seorang, urolog akan menangani gangguan atau infeksi pada saluran kemih yang bisa mengganggu mekanisme proses hubungan suami-istri. Apabila terjadi sumbatan pada saluran keluarnya sperma, dokter urologi akan melakukan koreksi melalui proses operasi.
Apabila dalam buah zakar masih ada sel sperma dan akibat satu dan lain hal sulit "dipertemukan" dengan sel telur, tim dokter di klinik kesuburan dapat "mengambilnya" untuk dipertemukan dengan sel telur. Seperti dalam proses pembuahan di luar rahim atau disebut in vitro fertilization (IVF) atau metode bayi tabung.
Sunday, November 8, 2009
7 Langkah Agar Cepat Hamil
7 Langkah Agar Cepat Hamil
1. Tingkatkan Kesuburan Anda
Anda tidak akan dapat hamil bila tidak memproduksi sel telur (berovulasi) secara teratur dengan kualitas yang baik. Lakukanlah 5 Cara Alami Menambah Kesuburan Wanita untuk memperbaiki fertilitas Anda.
2. Pilih Waktu Hubungan yang Tepat
Anda akan sulit hamil bila Anda melakukan hubungan seks di luar masa subur. Ketahuilah masa subur Anda dengan menggunakan kalender ovulasi. Setiap wanita memiliki siklus bulanan yang berbeda-beda, tetapi kebanyakan antara 26 hingga 35 hari. Hari pertama menstruasi adalah hari pertama siklus. Wanita dengan siklus 28 hari kemungkinan akan berovulasi pada hari ke-14. Namun demikian, kapan tepatnya saat ovulasi tidak dapat ditentukan sepenuhnya dengan kalender.
Ovulasi akan lebih akurat dideteksi bila Anda mengetahui tanda-tandanya di tubuh Anda, di antaranya adalah kenaikan suhu basal tubuh di pagi hari dan adanya mukus (lendir) serviks di wilayah privat Anda. Bila Anda menggunakan alat tes ovulasi, mulailah melakukan tes di hari kesembilan dan terus berlanjut hingga Anda mendapatkan hasil positif. Lakukanlah hubungan seks di hari-hari di sekitar saat ovulasi itu.
3. Pilih Posisi yang Tepat
Posisi senggama misionari (pria di atas) dipercaya sementara ahli memberikan peluang kehamilan terbesar. Posisi ini memungkinkan penetrasi yang dalam sehingga sperma dapat dipancarkan dekat dengan serviks. Untuk memperbesar peluang, sang wanita dapat mencoba menaikkan pinggangnya dengan bantal sehingga serviks dapat menerima semen lebih banyak. Anda bisa juga mencoba posisi masuk dari belakang dan bersisi-sisian. Hindarilah posisi yang melawan gravitasi seperti berdiri, bersandar atau duduk karena menghalangi semen memasuki rahim.
Setelah bersenggama, berbaringlah selama 10 hingga 15 menit untuk membiarkan semen memasuki rahim. Anda tidak perlu mengangkat kaki Anda karena hal itu tidak berpengaruh pada posisi rahim.
4. Jangan Bersenggama Berlebihan
Berhubungan badan dengan frekuensi lebih banyak tidak selalu meningkatkan peluang kehamilan Anda. Jumlah sperma pria akan menurun bila mereka berejakulasi terlalu sering. Frekuensi yang disarankan adalah setiap dua hari sekali atau tiga kali seminggu.
5. Tingkatkan Kualitas Sperma
Penyebab utama jumlah sperma rendah biasanya adalah testis kepanasan. Mengenakan celana yang terlalu ketat, berlama-lama berendam di air panas, dan kebanyakan duduk dapat mengurangi jumlah sperma. Gantilah celana pendek ketat suami Anda dengan celana gombrong hawaii dari katun. Hindari mandi di hot tub atau duduk terlalu lama. Usahakan menikmati seks di pagi hari karena di saat itulah kualitas sperma sedang dalam kondisi terbaik.
6. Nikmatilah Hubungan Anda
Meskipun Anda sedang berusaha keras untuk hamil, janganlah menganggap aktivitas “membuat anak” itu sebagai sebuah “pekerjaan”. Nikmatilah prosesnya dengan menciptakan suasana yang romantis. Kepuasan seksual Anda turut berperan meningkatkan peluang kehamilan. Riset menunjukkan bahwa gerakan spasmik wanita yang orgasme membantu menyedot sperma ke dalam rahim dan orgasme pria yang kuat akan meningkatkan jumlah sperma yang dipancarkan.
7. Berdoalah kepada Tuhan
Anak adalah titipan Tuhan. Bila Tuhan tidak mengizinkan, bagaimana pun upaya Anda mendapatkan anak tentu tidak akan ada hasilnya. Berdoalah dengan tulus memohon kepada-Nya untuk diberi momongan. Berdoalah tidak hanya semata dengan lisan, tapi juga dengan tindakan, misalnya dengan memperbanyak sedekah, mengadopsi anak, dan lainnya. Mudah-mudahan keinginan Anda segera terkabul.