Judul: Allah Maha Segalanya: Menanti Hamba Kembali Taat
Pengantar
Allah, Sang Pencipta seluruh alam semesta, tidak membutuhkan makhluk-Nya. Namun dengan rahmat dan kasih-Nya yang tak bertepi, Dia senantiasa menanti makhluk-Nya untuk kembali dalam taat. Buku ini akan mengulas tentang keagungan Allah sebagai Dzat Yang Maha Segalanya dan kasih sayang-Nya yang menunggu hamba-hamba-Nya kembali ke jalan-Nya, disertai dalil, tafsir, hadis, dan nasihat para tokoh sufi besar.
I. Ayat Al-Qur'an Terkait
- Surah Az-Zumar (39): 53
Arab:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفوا عَلى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ
Latin:
Qul yā 'ibādiyya alladzīna asrafū 'alā anfusihim lā taqnaţū min raḥmatillāh, innallāha yaghfirudz dzunūba jamī'an, innahū huwa al-Ghafūrur-Raḥīm.
Artinya:
Katakanlah: "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Tafsir Singkat: Menurut Ibnu Katsir, ayat ini adalah seruan kasih sayang Allah kepada para pendosa untuk kembali bertaubat, karena ampunan Allah mencakup segala dosa. Allah tidak hanya menunggu, tapi mengundang dengan penuh cinta.
II. Hakikat Allah Menanti Taat
Allah tidak butuh ibadah kita, namun ibadah adalah kebutuhan kita sendiri. Kasih-Nya membuat Dia tidak segera menghukum, bahkan memberi waktu dan kesempatan untuk kembali. Menunda taubat hanya menunjukkan kesombongan dan kelalaian kita.
III. Hadis-Hadis Pendukung
- Hadis Qudsi:
"Wahai anak Adam, selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampunimu walau sebanyak apa pun dosamu." (HR. Tirmidzi)
- HR. Bukhari dan Muslim:
"Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan seseorang yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah padang pasir."
IV. Relevansi dengan Keadaan Sekarang
Di zaman modern, banyak manusia yang terjerumus dalam kelalaian, sibuk mengejar dunia, namun lalai dari ketaatan. Padahal, Allah tetap menunggu, tak pernah lelah mengundang kita kembali dengan lembut melalui peringatan, ujian, bahkan kerinduan yang mengusik hati.
V. Nasehat Ulama dan Tokoh Sufi
-
Hasan al-Bashri: _"Bukanlah taqwa itu dengan banyak puasa dan salat, tapi hati yang takut dan berharap hanya kepada Allah."
-
Rabi'ah al-Adawiyah: _"Aku tidak menyembah Allah karena takut neraka atau mengharap surga, tapi karena aku mencintai-Nya."
-
Abu Yazid al-Bistami: _"Aku mengetuk pintu taubat, maka yang membukakan adalah kasih sayang-Nya."
-
Junaid al-Baghdadi: _"Tanda taubat sejati adalah hilangnya kesenangan terhadap maksiat dan hadirnya kemanisan dalam ibadah."
-
Al-Hallaj: _"Cinta kepada Allah tak bisa dituliskan, hanya bisa dirasakan di hati yang berserah."
-
Abu Hamid al-Ghazali: _"Taat itu bukan hanya perbuatan, tapi juga niat dan keikhlasan yang tersembunyi."
-
Syekh Abdul Qadir al-Jailani: _"Tinggalkan duniamu untuk menghadap Tuhanmu. Dia lebih dekat dari urat lehermu, menunggumu pulang."
-
Jalaluddin Rumi: _"Kembalilah, meski seribu kali engkau ingkar, kembalilah. Pintu-Nya selalu terbuka."
-
Ibnu 'Arabi: _"Allah itu cermin; siapa yang mengenal dirinya akan melihat Tuhannya."
-
Ahmad al-Tijani: _"Kesempurnaan seorang hamba terletak pada cintanya kepada Allah, bukan sekadar amalnya."
Penutup
Allah Maha Segalanya. Dia tak pernah menjauh, bahkan ketika kita berpaling. Maka kembalilah, karena pintu-Nya terbuka. Dan sesungguhnya, kita sedang ditunggu dengan cinta yang tak terbayangkan.
Djoko Ekasanu
Sudah saya buatkan buku awal dengan judul “Allah Maha Segalanya: Menanti Hamba Kembali Taat”. Buku ini mencakup:
- Ayat Al-Qur’an beserta tafsirnya
- Hadis-hadis yang relevan
- Penjelasan hakikat Allah yang menunggu taat
- Relevansi dengan kondisi sekarang
- Nasehat dari 10 tokoh sufi besar
------
Oke! Ini versi santai dari buku “Allah Maha Segalanya: Menanti Hamba Kembali Taat”. :
📘 Judul:
“Allah Itu Maha Segalanya... dan Dia Lagi Nunggu Kamu Pulang”
🧠 Kata Pembuka
Pernah ngerasa jauh banget dari Allah? Ngerasa kayak hidup lo penuh dosa, udah kelewat batas, dan mikir, “Ah, udah gak mungkin Allah terima gue lagi…”?
Nah, dengerin baik-baik.
Allah itu bukan manusia. Dia gak kayak kita. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan Maha Setia. Dia gak pernah ninggalin kita. Justru kita yang sering kabur dari-Nya. Tapi anehnya, Allah tetap nunggu kita pulang. Gak bosen. Gak capek. Gak marah.
📖 Bukti dari Langit: Ayat Al-Qur’an
“Wahai hamba-Ku yang udah kelewat batas sama diri sendiri, jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Dia bisa ngampunin semua dosa. Dia emang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar: 53, versi ngobrol)
Gila ya… Allah langsung manggil: “Wahai hamba-Ku…”
Padahal kita mungkin udah belasan atau puluhan tahun gak salat, suka maksiat, atau ngerasa hidup cuma buat senang-senang. Tapi Allah gak manggil, “Woi pendosa!” — Dia tetap bilang “hamba-Ku”. Gila sih… itu sayang banget!
❤️ Hakikatnya: Allah Gak Pernah Benci Kamu
Allah tuh gak butuh ibadah kita. Dia gak miskin tanpa kita. Tapi kenapa Dia suruh kita ibadah? Karena itu buat kebaikan kita sendiri.
Kayak ortu yang nyuruh anaknya makan sehat, padahal si anak maunya makan mie instan tiap hari. Ya bukan karena ortunya galak, tapi karena ortunya sayang.
🕊️ Hadis-Hadis yang Bikin Adem
Nabi ﷺ pernah bilang:
“Allah lebih senang sama taubatnya seorang hamba daripada orang yang nemu untanya yang hilang di padang pasir.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Gambarin deh. Lo lagi nyasar di padang pasir, gak ada air, gak ada sinyal, dan lo udah pasrah mati. Tiba-tiba unta lo yang bawa air dan makanan muncul lagi. Se-seneng itu! Nah, Allah lebih seneng dari itu waktu kita balik bertaubat.
🔥 Zaman Sekarang: Orang Sibuk, Tapi Lupa Arah
Sekarang tuh banyak orang sibuk: kerja, sekolah, konten, jalan-jalan, ngonten, ngejar like, duit, status...
Tapi lupa... yang nunggu kita tuh bukan cuma notifikasi IG atau WA. Yang nunggu kita tuh Allah.
Dan seringnya kita jawab Allah kayak gini:
“Ntar ya Allah… gue lagi sibuk.”
Padahal Allah udah bilang lewat sakit, gagal, capek, galau…
Itu semua kode keras biar kita balik. Tapi kita masih cuek.
🧭 Nasehat Para Ulama & Sufi (Versi Ngobrol)
Hasan al-Bashri:
“Taat tuh bukan soal banyak salat doang. Tapi hati yang takut sama Allah dan berharap banget sama rahmat-Nya.”
Rabi’ah al-Adawiyah:
“Gue gak nyembah Allah karena takut neraka atau pengen surga. Gue nyembah karena gue cinta.”
Abu Yazid al-Bistami:
“Gue ketuk pintu tobat, dan ternyata Allah udah nungguin gue di balik pintu itu.”
Junaid al-Baghdadi:
“Kalau lo udah tobat beneran, lo bakal ngerasa ibadah itu manis, dan maksiat itu pahit.”
Al-Hallaj:
“Cinta sama Allah gak bisa dijelasin, cuma bisa dirasain di hati yang berserah.”
Imam Ghazali:
“Taat itu bukan gaya, tapi soal niat dan hati lo yang tulus.”
Syekh Abdul Qadir al-Jailani:
“Dunia itu godaan. Tapi Allah itu tujuan. Lo mau jalan ke mana?”
Rumi:
“Baliklah. Meskipun lo udah seribu kali nyesel, tetap balik. Allah gak pernah tutup pintu.”
Ibnu ‘Arabi:
“Lo pengen kenal Allah? Mulai kenalin dulu siapa diri lo sebenernya.”
Ahmad al-Tijani:
“Lo gak akan sampai ke Allah cuma karena amal lo, tapi karena cinta lo yang tulus.”
✨ Penutup: Udah Saatnya Pulang
Bro, sis...
Allah gak pernah ninggalin lo. Gak pernah bosen nunggu lo pulang. Mungkin selama ini lo ngerasa dunia makin gelap... Tapi tahu gak? Cahaya itu selalu ada. Tinggal lo mau jalan ke arah mana.
Gak usah tunggu sempurna buat balik ke Allah. Karena yang ditunggu Allah tuh bukan kesempurnaan kita, tapi kesungguhan kita buat pulang.
No comments:
Post a Comment