Hubungi Kami

Sunday, November 21, 2010

Pantangan dan Anjuran bagi Penderita Asam Urat

Pantangan dan Anjuran bagi Penderita Asam Urat


Penyakit asam urat adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas dan kaku.

Sekitar 90% penyakit asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan. Penyakit asam urat kebanyakan diderita oleh pria di atas 40 tahun dan wanita yang telah menopause. Penderita asam urat biasanya juga memiliki keluhan lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes dan aterosklerosis. Separuh dari penderita asam urat adalah orang yang kegemukan. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

Pantangan Asam Urat

Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat. Berikut adalah makanan tinggi purin yang menjadi pantangan bagi penderita asam urat. (Ingat bahwa masing-masing orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap makanan. Makanan yang sangat cepat menimbulkan serangan asam urat pada satu orang belum tentu menimbulkan efek yang sama pada yang lainnya).asam urat

  • Alkohol, kopi & soft drink
  • Melinjo dan emping
  • Kacang-kacangan
  • Asparagus, jamur, bayam matang, dan sawi
  • Daging kambing
  • Jeroan dan gajih (lemak)
  • Kerang-kerangan
  • Bebek dan kalkun
  • Salmon, mackerel, sarden, kepiting, udang, dan beberapa ikan lainnya
  • Krim dan Es krim

Anjuran

Beberapa hal berikut dianjurkan untuk mengurangi asam urat:

  • Jangan minum aspirin (bila membutuhkan obat pengurang sakit, pilih jenis ibuprofen dan lainnya)
  • Perbanyak minum air putih– terutama bagi penderita yang mengidap batu ginjal– untuk mengeluarkan kristal asam urat di tubuh.
  • Makan makanan yang mengandung potasium tinggi seperti:
    • Sayuran dan buah-buahan
    • Kentang
    • Alpukat
    • Susu dan yogurt
    • Pisang
  • Makan buah-buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan strawberry
  • Aktif secara seksual (Berita bagus! Seks ternyata memperlancar produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat).
  • Konsumsi salah satu produk alami yang dapat menyembuhkan asam urat seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau, dll.

Minuman Ringan Meningkatkan Risiko Penyakit Asam Urat

Minuman Ringan Meningkatkan Risiko Penyakit Asam Urat


Dua peneliti dari AS dan Kanada telah meriset hubungan antara asupan minuman ringan berpemanis fruktosa dengan risiko penyakit asam urat. Mereka mengikuti lebih dari 46.000 pria berusia 40 tahun ke atas yang tidak memiliki riwayat penyakit asam urat. Para pria tersebut menyelesaikan kuesioner mengenai konsumsi lebih dari 130 makanan dan minuman, termasuk minuman ringan berpemanis fruktosa dan gula rendah kalori, selama periode 12 tahun. Berbagai jenis buah-buahan dan jus buah yang tinggi kadar fruktosa alaminya juga dinilai.

Pada awal penelitian dan setiap dua tahun setelah itu, informasi tentang berat badan, pemakaian obat dan kondisi medis mereka dicatat. Pemeriksaan asam urat juga dilakukan menurut kriteria American College of Rheumatology. Selama 12 tahun masa tindak lanjut, para peneliti mendokumentasikan 755 kasus baru penyakit asam urat terdiagnosis.

Fruktosa dan penyakit asam urat

Risiko penyakit asam urat meningkat seiring peningkatan asupan minuman ringan berpemanis fruktosa. Risiko itu meningkat signifikan pada tingkat asupan 5-6 porsi per minggu. Pria yang setiap hari mengkonsumsi dua atau lebih porsi minuman ringan berpemanis fruktosa berisiko 85% lebih tinggi terkena penyakit asam urat daripada mereka yang mengkonsumsi kurang dari satu porsi per bulan. Sebaliknya, minuman ringan bergula sintetis (diet soft drink) tidak berkaitan dengan risiko penyakit asam urat. Korelasi tersebut independen terhadap faktor risiko lain penyakit asam urat seperti indeks massa tubuh (BMI), umur, penggunaan diuretik, tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol, dan faktor makanan.

Fruktosa adalah satu-satunya karbohidrat yang diketahui dapat menghambat pembuangan asam urat. Selain fruktosa pada minuman ringan, fruktosa pada buah seperti apel dan jeruk juga meningkatkan risiko penyakit asam urat. Namun, risiko tersebut diimbangi dengan manfaat lain dari buah dan sayuran sebagai antioksidan yang mencegah penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, stroke dan beberapa jenis kanker. Selain itu, vitamin C pada buah juga merangsang ginjal untuk membuang limbah asam urat.

Nah, bagi Anda yang berumur 40 tahun atau lebih, sebaiknya kurangilah minuman ringan yang manis. Teh, jahe atau kopi tawar tampaknya lebih menyehatkan untuk Anda.


Spesies Bakteri Probiotik dan Manfaatnya

Spesies Bakteri Probiotik dan Manfaatnya


Usus besar yang sehat harus mengandung probiotik (bakteri bersahabat) minimal 85% untuk mencegah kolonisasi mikroba buruk seperti E. coli dan salmonella yang menyebabkan diare, mual, sembelit, kembung, penyerapan makanan buruk dan masalah kesehatan lainnya.

Spesies Probiotik

Sebagai bakteri, probiotik dikategorikan oleh para ilmuwan dalam genus, spesies dan strain. Sebagai contoh, bakteri probiotik Lactobacillus Casei Shirota berasal dari genus Lactobacillus, termasuk spesies Casei dan memiliki strain Shirota. Kebanyakan produk probiotik mengandung bakteri dari genus Lactobacillus atau Bifidobacterium, meskipun ada juga dari genus lain, seperti Escherichia, Enterococcus, Bacillus dan Saccharomyces.

Berikut adalah beberapa spesies probiotik dan manfaatnya:

  • Bifidobacterium bifidum adalah organisme probiotik sangat penting yang ditemukan dalam jumlah besar di usus dan mukosa vagina. Bifidobacterium bifidum mencegah perkembangbiakan E. coli, salmonella dan clostridium. Bakteri ini juga memproduksi asam laktat dan asam asetat yang menurunkan pH usus dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Penelitian lain pada Bifidobacterium menunjukkan bahwa organisme ini juga merangsang penyerapan mineral seperti besi, kalsium, magnesium, dan seng.
  • Bifidobacterium longum merupakan bakteri probiotik dalam usus besar. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini berkontribusi meningkatkan nilai gizi makanan dengan memproduksi vitamin melalui sintesis enzim pencernaan seperti fosfatase kasein atau lisozim. Bifidobacterium longum juga berpartisipasi dalam pencernaan usus.
  • Bifidobacterium breve memungkinkan berfungsinya sistem pencernaan, membantu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Bifidobacterium breve juga berperan penting dalam sintesis vitamin D dan K.
  • Bifidobacterium lactis dikenal menjaga keseimbangan mikroflora usus, mendorong penyerapan nutrisi, merangsang sistem kekebalan tubuh dan mendetoksifikasi usus, darah dan hati.
  • Lactobacillus acidophilus membantu pencernaan laktosa susu, merangsang respon kekebalan tubuh terhadap mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membantu mengendalikan kadar kolesterol darah. Banyak publikasi yang menunjukkan bahwa Lactobacillus acidophilusmenghasilkan zat seperti lactocidine atau acidophiline yang meningkatkan stamina dan kekebalan.
  • Lactobacillus casei merupakan bakteri probiotik yang telah lama digunakan dalam susu fermentasi seperti pada produk Yakult, Jepang. Lactobacillus casei membantu membatasi pertumbuhan bakteri jahat dalam usus.
  • Lactobacillus plantarum menghasilkan asam laktat di saluran pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum membantu mengurangi perut kembung. Spesies probiotik ini juga membantu penyerapan vitamin dan antioksidan serta menghilangkan komponen beracun dari makanan.

Kenaikan dan penurunan jumlah probiotik

Meminum air PAM yang mengandung klorin dan natrium florida, mengkonsumi makanan basi/terkontaminasi, meminum obat antibiotik, pil KB, dan banyak obat lainnya dapat menurunkan jumlah bakteri bersahabat di dalam usus. Sebaliknya, mengkonsumsi makanan sumber probiotik seperti tempe, bawang putih, pisang, susu fermentasi, dan lainnya dapat meningkatkan jumlah bakteri bersahabat.

3 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan

3 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan


“8 Warga di Sulsel Tewas Keracunan Makanan Saat Buka Puasa.”
“130 Buruh Pabrik Keracunan Bersama di Bekasi.”
“64 Buruh Pabrik Sepatu Keracunan Makanan di Semarang.”
“55 Warga Jember Keracunan Setelah Menyantap Hidangan Resepsi Pernikahan”.

Itu adalah beberapa contoh berita surat kabar mengenai kasus keracunan makanan. Keracunan makanan adalah masalah menyedihkan yang terus berulang terjadi dan mengancam hidup jutaan orang di seluruh dunia.

Keracunan makanan dapat disebabkan mengkonsumsi makanan beracun (misalnya, beberapa jenis jamur liar, keong racun, ikan buntal, tempe bongkrek, dll) atau mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau zat beracun lainnya. Ada lebih dari 250 jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan, yang paling umum di antaranya adalah clostridium botulinum, salmonella gastro, dan escherichia coli.

1. Clostridium botulinum

Bakteri Clostridium botulinum menghasilkan racun yang mencegah transmisi impuls saraf ke otot . Mual, muntah dan kram perut adalah gejala umum yang ditimbulkannya. Efek dimulai pada syaraf di kepala sehingga menyebabkan penglihatan kabur/ganda dan kesulitan menelan, kemudian menyebar ke punggung sehingga menyebabkan kelumpuhan otot lengan, otot pernapasan, dan mungkin juga otot kaki. Gejala ini biasanya muncul 4-36 jam setelah menelan toksin, tetapi bisa memakan waktu hingga delapan hari.

Makanan kaleng adalah sumber utama botulisme (keracunan botulinum). Selain itu, botulisme juga dapat bersumber dari makanan bayi, yang dapat berakibat fatal bagi kelompok usia ini. Cara terbaik untuk mencegah botulisme adalah mengikuti petunjuk yang benar dalam menyiapkan dan menyajikan makanan di rumah. Makanan yang terkontaminasi sering memiliki bau busuk, meskipun tidak selalu demikian.

Botulisme adalah kedaruratan medis yang harus segera mendapatkan perawatan. Dengan tersedianya antitoksin, 90% lebih pasien botulisme dapat diselamatkan.

2. Salmonella gastro

Salmonellosis mengacu pada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah demam tifoid. Bentuk umum salmonellosis adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri salmonella gastro. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang dan dari hewan ke orang. Makanan yang biasanya mengandung salmonella adalah daging, daging unggas, susu dan telur. Salmonella sering ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau pakan ternak atau melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih juga dapat menyebarkan bakteri ini.’

Gejala gastroenteritis yang disebabkan oleh salmonella termasuk mual, kram perut dan diare. Pada kasus yang parah, ada lendir dan darah pada tinja. Gejala awal biasanya muncul 12 sampai 24 jam setelah menelan makanan yang terkontaminasi. Keracunan ini biasanya tidak serius dan berlangsung selama dua sampai lima hari. Namun, salmonellosis bisa berakibat fatal pada bayi, lansia dan pasien yang sakit parah. Pada kasus yang sangat jarang, salmonella bisa menembus aliran darah sehingga menyebabkan artritis, penyakit jantung, infeksi tulang dan masalah perut jangka panjang.

Perawatan infeksi yang disebabkan oleh salmonella melibatkan banyak minum untuk mengganti cairan yang hilang karena diare. Jika korban kehilangan terlalu banyak cairan, dia harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan infus. Antibiotik dan obat anti-diare mungkin diberikan untuk mengontrol gejala yang parah.

3. Escherichia coli

Kebanyakan strain Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri bermanfaat yang hidup dalam sistem pencernaan. Mereka tidak menyebabkan penyakit. Namun beberapa strain E. coli dapat menyebabkan efek keracunan pada tubuh. Salah satu strain yang paling ditakuti adalah E. coli 0157 yang menghasilkan racun yang disebut toksin Shiga. Racun ini merusak sel-sel dinding usus sehingga menimbulkan perdarahan. Toksin E. coli 0157 juga memecah sel darah merah, menyebabkan anemia dan menurunkan jumlah trombosit. Pada 10% kasus, keracunan E. coli berlanjut sehingga menyebabkan kerusakan ginjal dan organ penting lainnya. Risiko kematian terutama tinggi pada anak-anak dan lansia.

E. coli 0157 memiliki masa inkubasi antara 1-3 hari. Waktu tersebut dibutuhkan bakteri untuk melakukan perjalanan ke usus besar dan berkembang biak di sana ke tingkat yang menyebabkan masalah. Karena bakteri terutama memengaruhi usus besar, gejala utama adalah sakit perut dan diare. E. coli 0157 jarang menyebabkan muntah, meskipun penderita merasakan sakit perut dan diare hebat sehingga ada bintik-bintik darah segar di tinjanya. Berbeda dengan jenis keracunan makanan lainnya, E. coli 0157 sangat gigih dan membutuhkan waktu seminggu atau lebih sebelum diare mereda.

Keracunan E. coli timbul karena mengkonsumsi daging, khususnya daging sapi cincang. Jika daging tidak matang sepenuhnya, bakteri dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh kita bila dikonsumsi. Hanya perlu 10 bakteri hidup dalam burger atau sosis untuk dapat menyebabkan keracunan makanan E. coli. Bakteri ini juga dapat menyebar melalui makanan atau air yang tercemar kotoran hewan.

E. coli tidak terpengaruh oleh obat antibiotik. Perawatan keracunan E. coli hanya bersifat suportif dengan banyak mengganti cairan yang hilang. Orang yang mengalami masalah ginjal akibat komplikasi mungkin perlu perawatan dialisis.

Salah satu wabah terbesar E.coli 0157, terjadi di Wishaw di Skotlandia pada tahun 1996 yang disebabkan oleh daging yang terkontaminasi. Sekitar 200 orang jatuh sakit, dua puluh di antaranya meninggal dunia.


Artikel Terkait:

  1. Spesies Bakteri Probiotik dan Manfaatnya
  2. Ada Lebih Banyak Bakteri di Tangan Wanita!
  3. Agar Susu Formula Tidak Tercemar Bakteri
  4. 5 Penyebab Bau Badan Tidak Sedap
  5. 3 Kelompok Makanan yang Memperparah Jerawat

Tertawa itu Sehat!

Tertawa itu Sehat!


Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang periang lebih sehat daripada pemurung. Orang yang banyak tertawa memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik sehingga lebih imun terhadap infeksi. Hal ini karena otak Anda melepaskan hormon endorfin (hormon kebahagiaan) yang memiliki efek mengurangi sakit dan menenangkan. Tertawa juga dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi hormon stres, memperbaiki kerja otak dan meningkatkan fleksibilitas otot.

Tertawa adalah salah satu keterampilan hebat manusia yang tidak dimiliki hewan. Dengan tertawa, Anda membuat perspektif baru terhadap diri sendiri. Masalah besar yang menumpuk tiba-tiba menjadi lebih kecil. Dengan memandang masalahnya dari kaca mata yang positif maka Anda lebih dapat menemukan solusinya karena pikiran Anda tidak lagi tertekan. Yang lebih penting dari semuanya, tertawa itu gratis dan tidak memiliki efek samping!

Terapi Tertawa

Di India, orang melakukan terapi tertawa sebagai salah satu bentuk meditasi. Itu adalah cara untuk membuat mental kita bersantai dan melupakan beban hidup sejenak. Jika Anda tertawa bebas maka Anda akan benar-benar rileks.

Selama terapi tertawa, mereka tertawa di mana saja tanpa harus ada alasan. Proses terapi tertawa sangat sederhana dan terdiri dari tiga langkah:

  • Buatlah tubuh Anda rileks dengan latihan peregangan.
  • Mulailah tertawa. Hal ini mungkin sulit pada awalnya, namun setelah tawa pertama maka yang berikutnya akan datang secara alami.
  • Rasakan keheningan setelah tawa dan nikmati rasa santai Anda.

Agar dampaknya terasa sepanjang hari, lakukanlah di pagi hari. Jadikanlah ritual pagi Anda di kamar mandi, ketika berhias, atau saat menyiapkan sarapan.

Tertawa bersama

Tertawa sebagai bentuk meditasi akan lebih berdampak bila Anda melakukannya bersama orang lain. Energi positif yang dikeluarkan akan saling menular ke orang lain. Banyak orang menganggap aneh jika Anda tertawa sendiri. Dalam kelompok, orang lain akan lebih memahami apa yang Anda sedang lakukan.

Beberapa tips untuk meningkatkan tawa Anda:

  • Pandanglah hidup Anda dengan ringan. Tersenyumlah untuk diri sendiri.
  • Tersenyumlah saat bertemu orang-orang. Senyum adalah awal dari tawa dan, seperti tawa, bersifat menular.
  • Bergaullah dengan orang yang memiliki selera humor tinggi, maka Anda akan lebih sering tertawa.
  • Bersikaplah positif terhadap kesalahan. Setiap orang kadang-kadang membuat kesalahan. Tetaplah dalam perspektif dan beranilah untuk menertawakan kesalahan Anda.
  • Syukuri hidup Anda. Buatlah daftar kenikmatan dan berkah yang Anda miliki dalam hidup. Tindakan sederhana ini akan menjauhkan Anda dari pikiran negatif yang menghalangi tawa.
  • Bila Anda mendengar tawa, bergabunglah ke sana. Kadang-kadang humor dan lelucon bersifat pribadi di antara sekelompok kecil orang, namun biasanya tidak. Orang biasanya senang untuk berbagi sesuatu yang lucu. Ketika mendengar seseorang tertawa, tanyakan padanya, “apanya yang lucu?” Anda pun bisa berbagi tawa dengannya.

20 Gejala Penyakit Berbahaya

20 Gejala Penyakit Berbahaya


Setiap gejala dalam tubuh menandakan sesuatu yang berbeda tingkat keseriusannya. Banyak keluhan yang sifatnya ringan tetapi menandakan penyakit berbahaya. Banyak juga keluhan yang tampaknya serius padahal tidak perlu dicemaskan.

Kapankah Anda harus memeriksakan diri ke dokter dan kapan tidak? Sebagai patokan, bila Anda merasakan salah satu gejala berikut, segeralah berkonsultasi dengan dokter:

  1. Kehilangan penglihatan atau kesulitan berbicara dalam jangka pendek, mati rasa di wajah atau tubuh, lemah atau lumpuh di lengan atau kaki.
  2. Sakit kepala yang terjadi tiba-tiba dan sangat kuat, terutama setelah mengalami cedera kepala atau bila disertai demam dan leher kaku/nyeri.
  3. Berat badan banyak turun dalam waktu pendek: lima persen dari berat badan dalam waktu satu bulan atau sepuluh persen dalam waktu enam sampai dua belas bulan.
  4. Setiap perubahan di payudara: benjolan, gatal, nyeri, perubahan kulit, keluar cairan dari puting.
  5. Perdarahan vagina di luar menstruasi atau setelah menopause.
  6. Gangguan perut: diare lebih dari seminggu atau sembelit lebih dari dua minggu, buang air besar yang tidak biasa, tinja berdarah atau hitam.
  7. Merasa kenyang yang tidak biasa setelah makan kecil.
  8. Batuk yang berlangsung lebih dari empat minggu atau batuk berdarah.
  9. Merasa sedih terus-menerus selama beberapa minggu atau bulan.
  10. Demam lebih dari 38°C, yang berlangsung lebih dari seminggu atau demam tiba-tiba tinggi di atas 39°C.
  11. Nafas sesak atau tersengal-sengal, terutama jika terjadi pada saat istirahat.
  12. Kebingungan, disorientasi, perilaku agresif tiba-tiba, lekas marah yang ekstrim atau halusinasi.
  13. Sendi panas, merah, nyeri atau bengkak
  14. Mengantuk terus-menerus, kesulitan bangun, atau kurang berjaga.
  15. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil atau buang air kecil terlalu sering dan dalam jumlah kecil.
  16. Mual atau muntah yang persisten.
  17. Sensitivitas yang parah terhadap cahaya
  18. Limbung yang membuat sulit berdiri atau berjalan (ataksia atau vertigo).
  19. Penglihatan ganda, kabur, atau bintik buta.
  20. Ruam kulit yang tidak biasa atau memar spontan.

7 Manfaat Madu untuk Kesehatan

7 Manfaat Madu untuk Kesehatan


Selama ribuan tahun madu digunakan dalam berbagai pengobatan. Al Quran dari sejak 1.400 tahun lalu menyatakan:

“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [QS. An-Nahl: 68-69]

Sebelum antibiotik ditemukan di tahun 1930-an, madu masih digunakan dalam perawatan berbagai penyakit. Dengan beralihnya manusia ke pengobatan modern, madu kian tersisih perannya. Belakangan ini ketika banyak bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan, banyak orang “kembali ke alam” dengan memanfaatkan madu dalam pengobatan.

Apa saja khasiat madu? Berikut adalah 7 manfaat madu bagi kesehatan:

1. Obat luka dan borok.

Madu selama berabad-abad telah digunakan untuk perawatan luka dan borok. Madu berisi glukosa dan enzim yang disebut oksidase glukosa. Pada kondisi yang tepat, oksidase glukosa dapat memecah glukosa madu menjadi hidrogen peroksida, zat yang bersifat antiseptik kuat. Madu dalam kemasan tidak dapat melakukan reaksi ini. Untuk menjadi aktif dan mengurai glukosa madu, oksidase glukosa memerlukan lingkungan dengan pH 5,5-8,0 dan natrium. PH madu murni yang berkisar antara 3,2 dan 4,5 terlalu rendah untuk mengaktifkan enzim. Kulit dan cairan tubuh (misalnya darah) memiliki pH relatif tinggi dan mengandung natrium sehingga memberikan kondisi yang tepat untuk pembentukan hidrogen peroksida.

2. Merangsang pertumbuhan jaringan

Propolis, enzim, dan serbuk sari, vitamin dan mineral dalam madu dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru. Bila digunakan pada luka bakar, madu akan mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah jaringan parut.

3. Menghaluskan kulit

Asam glukonat dan asam organik ringan lainnya yang terdapat dalam madu dapat melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati sehingga mempercepat regenerasi, mengurangi keriput dan garis penuaan, menyeimbangkan minyak, dan meningkatkan elastisitas kulit. Madu juga mengandung gula dan asam amino yang membantu mempertahankan kelembaban kulit.

Nilai Gizi Madu per 100 g
Energi 304 kcal
Karbohidrat 82.4 g
Gula 82.12 g
Serat 0.2 g
Lemak 0 g
Protein 0.3 g
Air 17.10 g
Riboflavin (Vit. B2) 0.038 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 0.121 mg (1%)
Asam Pantotenat (Vit. B5) 0.068 mg (1%)
Vitamin B6 0.024 mg (2%)
Folat (Vit. B9) 2 mg (1%)
Vitamin C 0.5 mg (1%)
Kalsium 6 mg (1%)
Besi 0.42 mg (3%)
Magnesium 2 mg (1%)
Fosfor 4 mg (1%)
Potasium 52 mg (1%)
Sodium 4 mg (0%)
Zinc 0.22 mg (2%)
Sumber: USDA Nutrient database

5. Antioksidan kuat

Madu memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi sehingga menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Bahkan, antioksidan yang disebut “pinocembrin” hanya ditemukan dalam madu. Hal ini membuat tubuh Anda lebih sehat, terhindar dari penyakit dan terlihat lebih awet muda.

6. Menurunkan glukosa dan kolesterol darah

Meskipun lebih manis dari gula, madu memiliki indeks glikemik rendah karena diserap ke dalam aliran darah secara bertahap. Anda yang memiliki diabetes harus mengurangi makanan berindeks glisemik tinggi karena akan mendorong lonjakan glukosa darah.

Madu adalah alternatif pemanis yang paling aman dibandingkan gula atau gula sintetis. Beberapa penelitian bahkan menduga madu dapat menurunkan glukosa darah. Mineral dan vitamin alami dalam madu juga membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol buruk) dalam tubuh.

7. Meringankan penyakit pernafasan

Madu sangat efektif untuk penyakit pernapasan. Sebuah studi di Bulgaria pada hampir 18.000 pasien menemukan bahwa madu membantu mengatasi bronkitis kronis, bronkitis asma, rinitis kronis, alergi dan sinusitis. Madu adalah obat yang efektif untuk pilek, flu, dan infeksi pernapasan.

Selain ketujuh manfaat di atas, madu secara keseluruhan sangat baik untuk Anda karena mengandung banyak sekali vitamin dan mineral (lihat tabel). Madu berwarna gelap mengandung jumlah nutrisi yang lebih tinggi daripada yang berwarna lebih terang. Sebaliknya, gula pasir tidak memiliki nutrisi atau antioksidan sama sekali. Jadi, mengganti gula dengan madu sebagai pemanis memiliki banyak keuntungan.

Kebutuhan Tidur adalah Bakat Turunan

Kebutuhan Tidur adalah Bakat Turunan


Selama ini Anda mungkin heran mengapa orang lain bisa tidur lebih sebentar dari Anda dan tetap segar sepanjang hari, sedangkan Anda tidak dapat tidur kurang dari 8 jam tanpa terkantuk-kantuk di siang hari. Ternyata, “bakat tidur” setiap orang memang berbeda. Tubuh kita memiliki program tidur yang berbeda-beda sesuai bawaan genetik kita.

Dalam upaya mencari penyebab genetik perbedaan jumlah tidur antar-orang, sekelompok peneliti Eropa yang dipimpin Karla Allebrandt dari Universitas Munich mempresentasikan penemuan tersebut dalam pertemuan tahunan American Society of Human Genetics, Washington (5/11).

Para ilmuwan itu telah mempelajari sampel DNA 4,260 orang dari tujuh negara Eropa dan korelasinya dengan kebiasaan tidur. Para peneliti kemudian mencari kesamaan faktor genetik di antara para relawan yang tidur lebih banyak atau lebih sedikit. Dengan cara ini, mereka menemukan bahwa gen ABCC9 secara signifikan memengaruhi tidur para relawan. Ketika diperbolehkan untuk tidur sebanyak yang diinginkan, relawan yang memiliki dua varian pertama gen tersebut tidur rata-rata 6% lebih sedikit dibandingkan mereka yang memiliki dua varian kedua gen tersebut, yaitu sekitar 7,5 jam vs. 8 jam.

Sebelum ini, gen lain yaitu Dec2 juga diketahui memengaruhi tidur, tetapi kaitan tersebut hanya ditemukan pada beberapa keluarga dan tidak dalam populasi manusia secara umum. ABCC9 adalah gen pertama yang tampaknya terkait erat dengan tidur semua orang.

Gen ini berperan mengkode protein SUR2 dan terlibat dalam pemrosesan potasium di dalam sel. Karena protein SUR2 juga terkait dengan penyakit diabetes dan jantung, penemuan ini mungkin menarik bagi ilmuwan yang meneliti penyakit-penyakit tersebut dan bagaimana hubungannya dengan pola tidur pasien.

5 Penyebab Bau Badan Tidak Sedap

5 Penyebab Bau Badan Tidak Sedap


Banyak orang menyangka bahwa keringat berlebihan menyebabkan bau badan. Hal itu tidak benar. Sekitar 99% kandungan keringat adalah air murni yang tidak menimbulkan bau. Bakteri dan jamur tertentulah yang mengurai keringat dan melepaskan bahan kimia yang mudah menguap dan menyebarkan bau tidak sedap.

Bau badan dalam kadar sedang adalah hal biasa. Kita baru merasa terganggu bila kadarnya sudah berlebihan. Setiap ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan bau badan berlebihan:

  1. Ketidakseimbangan diet. Kekurangan magnesium atau zinc dan terlalu banyak mengkonsumsi daging, makanan yang banyak mengandung kolin (telur, hati ikan, dan kacang-kacangan), bawang merah, bawang putih, jengkol, makanan pedas tertentu, kopi dan alkohol, gorengan dan makanan berlemak dapat menyebabkan bau badan.
  2. Stres emosional. Kelenjar keringat di ketiak dan selangkangan mengeluarkan zat kental yang menjadi penyebab bau badan. Zat yang mengandung protein, karbohidrat, dan lipid ini biasanya keluar lebih banyak saat sedang mengalami stres emosional (marah, takut, kegembiraan). Bila tidak segera mandi, bakteri akan mengurai zat tersebut sehingga menyebabkan bau badan.
  3. Gejolak hormon. Bau badan yang buruk juga bisa dipicu oleh fluktuasi hormon seperti pada anak-anak yang sedang menjalani masa puber dan perempuan yang mengalami menopause.
  4. Kelainan genetik. Orang-orang tertentu secara genetik cenderung memiliki bau tubuh yang kuat. Sebuah kelainan genetik langka yang disebut trimetilaminuria (atau “sindrom bau amis”), menyebabkan seseorang memiliki bau amis di napas, keringat dan urinnya. Sindrom ini disebabkan oleh cacat pada enzim yang memecah trimetil-amina, produk sampingan dari pencernaan protein yang dikeluarkan oleh bakteri yang ada dalam usus.
  5. Penyakit. Beberapa penyakit dapat menyebabkan bau badan yang buruk. Salah satu penyakit paling umum yang dapat menyebabkan bau badan adalah diabetes. Hal ini terutama terjadi bila gula darah penderitanya kurang terkontrol sehingga mengembangkan kondisi yang disebut ketoasidosis. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan bau badan tetapi juga bau nafas yang khas. Bau badan yang buruk juga bisa menjadi pertanda penyakit liver atau ginjal yang parah di mana tubuh tidak mampu memproses dan mengeluarkan racun tertentu. Kondisi ini dapat dipastikan dengan tes darah yang mengukur fungsi ginjal dan hati. Kadang-kadang, tiroid yang terlalu aktif juga bisa menyebabkan masalah bau badan karena kecenderungan pasien untuk berkeringat berlebihan.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Menghilangkan Jerawat di Belakang Badan
  2. Apakah Berat Badan Anda Normal?
  3. Buah Tidak Selalu Sehat
  4. Agar Susu Formula Tidak Tercemar Bakteri
  5. Beberapa Penyebab Hipertensi Sekunder

4 Jebakan Psikologis Penyebab Salah Diagnosis

4 Jebakan Psikologis Penyebab Salah Diagnosis


Beberapa tahun lalu ketika masih tinggal di Yogyakarta, sebagai pasien saya merasakan sendiri bagaimana bahayanya salah diagnosis. Waktu itu saya mengalami nyeri pinggang, yang saya curigai sebagai gangguan saraf. Kurang mantap mengobati sendiri, saya berkonsultasi dengan ahli saraf senior yang berpraktek tidak jauh dari rumah.

Apa yang disimpulkan oleh dokter tersebut sungguh mengagetkan. Saya didiagnosis menderita infeksi CMV (Cytomegalo Virus), dan diberi resep berisi obat antivirus merek tertentu yang harus diminum. Saat di apotek, saya semakin terkejut lagi ketika mendengar harga obatnya mencapai lebih dari Rp800.000,-. Mahal sekali, bahkan untuk ukuran sekarang. Saya tidak jadi menebus resep karena tidak membawa cukup uang. Selain itu, saya ragu apakah saya memerlukan antivirus. Setahu saya, anti-CMV hanya dibutuhkan oleh orang-orang dengan imunitas rendah, seperti penderita HIV atau penerima cangkok organ yang imunitasnya ditekan untuk mengurangi penolakan. Bagaimana pula dokter itu tahu saya mengidap CMB tanpa melihat hasil lab terlebih dahulu?

Singkat cerita, saya akhirnya pergi ke ahli saraf lain untuk mendapatkan second opinion. Dari hasil pemeriksaannya, ternyata saya mengidap servingitis. Ketika diberitahu mengenai diagnosis sebelumnya yang menyimpulkan infeksi CMV, sang ahli saraf hanya tersenyum. “Mungkin dokternya baru habis ikut seminar,” katanya enteng.

Apa jadinya bila saya betul-betul menebus obat anti-CMV? Uang terhambur percuma dan penyakit tidak sembuh. Belum lagi efek samping dari obat.

Kejadian di atas adalah contoh kasus salah diagnosis yang, sayangnya, masih sangat kerap terjadi. Dalam survei telepon tahun 1997 yang dilakukan The National Patient Safety Foundation terhadap 1.513 penduduk di AS, 635 orang (42%) mengatakan pernah menjadi korban kesalahan medis, 40% di antaranya dalam bentuk salah diagnosis. Itu di Amerika Serikat, yang notabene standar layanan kesehatannya jauh lebih tinggi. Bagaimana di Indonesia? Memang tidak ada statistiknya, namun saya yakin pasti tidak lebih baik.

Kesalahan diagnosis merupakan jenis kesalahan medis yang paling besar dampaknya karena terjadi di hilir proses. Akibat salah diagnosis, keseluruhan proses di belakang (seperti pemeriksaan penunjang, riset obat, dll) menjadi sia-sia atau bahkan membahayakan pasien. Karena itu, kehati-hatian dokter dalam melakukan diagnosis sangat diharapkan.

Kesalahan diagnosis dapat terjadi baik dalam proses pemeriksaan (misalnya, salah membaca hasil rontgen) maupun dalam pengambilan kesimpulan hasil pemeriksaan (misalnya, salah menafsirkan hasil rontgen). Dalam artikel ini saya mencoba mengupas kesalahan diagnosis jenis kedua.

Jebakan psikologis dalam diagnosis

Para ahli psikologi sudah cukup lama mengetahui bahwa dalam situasi tertentu, manusia seringkali salah mengambil kesimpulan karena adanya jebakan psikologis. Sebagai manusia biasa, dokter juga dapat terperangkap dalam jebakan tersebut ketika mengambil kesimpulan diagnosis. Berikut adalah keempat jebakan psikologis yang dapat menyebabkan dokter salah mendiagnosis:

1. Confirming Evidence Trap

Ada pepatah Inggris yang mengatakan, To a man with a hammer, everything looks like a nail. Bagi orang yang memegang palu, segala sesuatu mirip paku. Diakui atau tidak, para dokter seringkali bertindak seperti “orang yang memegang palu”.

Dokter yang baru saja mengikuti seminar atau sedang banyak mendengar informasi mengenai penyakit tertentu bisa terjebak melakukan overdiagnosis (menyangka penyakit itu, padahal bukan), terutama bila gejala-gejala yang diderita pasien mirip dengan gejala penyakit tersebut.

Dalam jebakan psikologis ini, dokter cenderung sudah mengambil kesimpulan final sebelum memeriksa semua gejala. Ketika menanyakan dan menerima informasi dari pasien, dia akan cenderung hanya mencari bukti-bukti yang menguatkan kesimpulannya dan mengabaikan informasi lainnya. Bukan sebaliknya, mempelajari semua informasi sebelum mengambil kesimpulan.

Menurut pengalaman saya pribadi, confirming evidence trap sering terjadi ketika pasien mengeluhkan gejala-gejala yang mirip sekali dengan pasien sebelumnya yang sudah terdiagnosis dengan tepat. Bila tidak cermat, di awal pemeriksaan saya akan tergoda untuk langsung menyimpulkan, ” ini pasti penyakitnya sama dengan pasien kemarin. Memang sedang mewabah…”. Eksaminasi lain dilakukan hanya untuk menguatkan kesimpulan dan informasi yang bertentangan cenderung diabaikan. “Tebakan” semacam itu tidak selalu benar.

2. Recallability Trap

Recallability trap terjadi bila peristiwa atau informasi luar biasa mengakibatkan penilaian kita tidak lagi proporsional. Seseorang yang rekannya baru saja meninggal karena kanker, misalnya, cenderung memerkirakan angka kematian akibat kanker lebih tinggi dari sebenarnya. Statistik mengatakan bahwa 1 dari 700 ribu penerbangan tidak mendarat dengan selamat. Itu adalah tingkat kecelakaan yang sangat kecil. Namun, orang bisa takut naik pesawat karena pernah berada dalam pesawat yang mendarat darurat.

Peristiwa dramatis atau traumatis yang terjadi di masa lalu juga bisa memengaruhi penilaian seorang dokter. Dokter yang di masa lalunya pernah melakukan underdiagnosis (menyangka bukan penyakit itu, padahal ya) sehingga berakibat fatal pada pasiennya– misalnya, terlambat mengetahui infeksi spinal pirogenik sehingga pasien menjadi lumpuh–cenderung untuk kemudian melakukan overdiagnosis penyakit itu.

3. Anchoring Trap

Kesimpulan atau informasi orang lain bisa membatasi penilaian kita. Dalam suatu penelitian, sejumlah orang disodori pertanyaan berikut:

Apakah jumlah penduduk Turki lebih dari 35 juta?
Menurut Anda, berapa kira-kira jumlah penduduk Turki?

Hampir semua orang terpengaruh oleh pertanyaan pertama ketika menjawab pertanyaan kedua. Padahal angka 35 juta di atas dipilih sembarang. Ketika angka pada pertanyaan pertama diubah menjadi 100 juta pada kelompok lain, angka taksiran semua orang pada jawaban kedua juga meningkat beberapa puluh juta! (Populasi Turki yang sebenarnya sekitar 70 juta).

Seorang dokter dapat terpengaruh oleh pendapat dokter lain atau pasiennya, sehingga tidak mengeksplorasi kemungkinan diagnosis lain yang terlalu melenceng dari kesimpulan awal. Beberapa tahun lalu suami saya mengeluh sakit pinggang. Kecurigaan saya, suami terkena batu ginjal. Namun, untuk lebih meyakinkan, saya mengajaknya untuk berkonsultasi ke internis. Ketika bertemu, kami berdua menceritakan keluhan-keluhan yang dirasakan berikut kecurigaan saya. Alih-alih mengkritisi atau membuat diagnosis berbeda, sang dokter membenarkan semua kesimpulan saya!

Selesai berkonsultasi, suami saya dengan cemberut mengkritik saya karena terlalu banyak “mengarahkan” si dokter. Kalau saya diam saja atau hanya membantu menjelaskan gejalanya, kesimpulan diagnosisnya bisa jadi berbeda! (Penyakitnya memang sembuh setelah beberapa hari, namun kami tidak yakin apakah itu batu ginjal karena hasil rontgen tidak spesifik).

4. Status Quo Trap

Kita semua pada dasarnya malas. Bila tidak ada insentif yang cukup, kita lebih suka diam daripada melakukan sesuatu. Selain membutuhkan upaya, melakukan sesuatu menambah risiko terjadinya kesalahan. Orang yang tidak berbuat apa-apa adalah orang yang tidak pernah salah!

Dokter juga seringkali “malas” untuk menggali informasi lebih detil yang membutuhkan upaya ekstra. Dokter, misalnya, mungkin enggan menyarankan tes lab tertentu untuk penyakit yang sangat jarang–karena kemungkinannya sangat kecil dan ada kerepotan tambahan baginya untuk mengecek hasil lab. Hal ini bukan masalah bagi sebagian besar kasus, namun bagi sebagian kecil lainnya bisa berakibat fatal ketika penyakit yang jarang itulah penyebabnya.

Jebakan status quo juga terjadi ketika dokter “malas” untuk mencari tahu sub-tipe penyakit yang diderita. Bagi penyakit tertentu seperti influenza, sub-tipe mungkin tidak terlalu penting. Namun, bagi penyakit diabetes, sub-tipe I dan sub-tipe II sangat berbeda dan membutuhkan penanganan yang juga berbeda.

Meskipun tidak dapat dihilangkan sama sekali, jebakan-jebakan psikologis di atas perlu disadari oleh dokter maupun pasien. Dengan menyadarinya, kita dapat mewaspadai kehadirannya sebelum terlanjur mengakibatkan kesalahan diagnosis.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Penyebab dan Penanganan Sembelit atau Konstipasi
  2. 3 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan
  3. 5 Penyebab Bau Badan Tidak Sedap
  4. 7 Penyebab Pingsan
  5. Beberapa Penyebab Hipertensi Sekunder

Gejala dan Pencegahan Batu Ginjal

http://optimisplus.blogspot.com/Gejala dan Pencegahan Batu Ginjal


Batu ginjal disebabkan oleh penggumpalan kristal mineral dan garam di dalam ginjal atau saluran kencing. Besarnya batu ginjal bervariasi, dari hanya sebesar butiran pasir sampai sebesar bola golf. Pada kebanyakan kasus, batu ginjal tidak menimbulkan gejala karena ukurannya kecil sehingga dapat terbuang sendiri melalui air seni tanpa kita sadari. Namun, kadang-kadang bila ukurannya besar mereka dapat tersangkut di saluran kencing sehingga menimbulkan sakit luar biasa yang disebut kolik. Dalam kasus lain, batu ginjal terus menetap dan perlahan-lahan membesar di dalam ginjal sehingga menyebabkan kerusakan permanen. Karena alasan tersebut, penting sekali untuk mencegah timbulnya batu ginjal.

Penyebab

Batu ginjal terutama disebabkan oleh kristalisasi kalsium oksalat (sejenis garam pada beberapa makanan) atau, yang lebih jarang, asam urat (limbah penguraian protein dalam tubuh). Konsumsi berlebihan makanan yang mengandung kalsium oksalat atau asam urat berisiko menimbulkan batu ginjal. Kurang mengkonsumsi cairan juga dapat menjadi penyebab. Bila kita kurang minum, air seni menjadi lebih kental sehingga memudahkan kristalisasi garam dan mineral. Kelainan metabolisme tertentu juga dapat membuat tubuh lebih mudah memproduksi batu ginjal.

Batu ginjal sering terulang pembentukannya, terutama bila faktor-faktor seperti pola makan dan pola minum seseorang tidak berubah. Pria dua kali lebih sering terkena dibandingkan wanita dan risikonya terus meningkat seiring usia. Gejala batu ginjal dirasakan 12% pria dan 5% wanita berumur 70 tahun.

Krisis kolik ginjal

Ketika batu ginjal tersangkut, terjadi situasi yang disebut krisis kolik ginjal. Ini adalah kedaruratan medis yang memerlukan tindakan segera untuk menghilangkan sakit dan mencegah komplikasi yang terkait (pendarahan, infeksi ginjal, dll). Gejala krisis kolik ginjal adalah:

  • sakit yang sangat menyengat dan tajam di ginjal (di bawah tulang rusuk belakang) yang menjalar hingga ke perut, kelamin dan paha. Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit atau jam yang diselingi periode nyaman.
  • rasa mual dan muntah, demam atau menggigil.
  • buang air tidak lancar, hanya sedikit-sedikit yang keluar. Hal ini disebabkan oleh sumbatan batu ginjal dalam aliran air seni.
  • ada darah dalam air seni

Bila Anda terkena krisis kolik ginjal, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Langkah terbaik biasanya adalah langsung ke bagian gawat darurat rumah sakit di mana tersedia peralatan yang lengkap untuk menangani krisis Anda. Anda akan mendapatkan penghilang nyeri yang disuntikkan agar rasa sakit Anda segera hilang. Dokter kemudian akan memeriksa keberadaan batu ginjal dengan pemeriksaan sampel darah dan urin serta ultrasound, CT Scan atau rontgen. Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan tindakan apa yang sebaiknya diambil.

Jika batu ginjal cukup besar dan tidak dapat dikeluarkan melalui saluran kemih, Anda mungkin harus menjalani litotripsi atau operasi untuk menghilangkannya. Litotripsi menggunakan gelombang kejut atau laser untuk memecah batu ginjal tanpa pembedahan. Operasi yang disebut perkutaneus nefrolipotomi dilakukan bila batu ginjal terlalu besar atau berada di tempat yang tidak memungkinkan pemecahan dengan litotripsi.

Pencegahan

  1. Minumlah air yang cukup. Minumlah setidaknya 2 liter air sehari atau satu gelas setiap jamnya (lebih banyak bila cuaca panas atau Anda banyak beraktivitas fisik). Dengan meminum banyak air, urin Anda bertambah sehingga mengurangi konsentrasi garam dan mineral.
  2. Minumlah sepanjang hari. Bila Anda minum hanya di pagi hari, air tersebut akan dibuang melalui kencing dalam dua jam berikutnya sehingga konsentrasi garam dan mineral di siang hari meningkat. Anda harus membiasakan minum lebih sering.
  3. Pilih makanan yang kaya vitamin A. Asupan vitamin A sebesar 5000 IU per hari (setara 60 gram wortel) menyehatkan fungsi sistem urin dan mencegah pembentukan batu ginjal. Makanan yang kaya vitamin A adalah brokoli, melon, ikan, dan hati. Namun, berhati-hatilah jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan bervitamin A dari sumber hewani, karena kelebihan vitamin A justru menyebabkan masalah kesehatan lain.
  4. Kurangi garam dalam makanan. Dengan mengurangi garam, Anda mengurangi kadar kalsium dalam urin.
  5. Jangan berlebihan mengkonsumsi susu dan produk susu (keju, yogurt, es krim, dll) berkalsium tinggi. Kelebihan kalsium akan dibuang oleh tubuh melalui urin sehingga meningkatkan risiko batu ginjal.
  6. Jangan berlebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium oksalat tinggi seperti cokelat, kacang, bayam, anggur, dll.
  7. Jangan berlebihan mengkonsumsi vitamin C dan D karena dapat mempermudah pengkristalan kalsium oksalat. Konsumsi 3 atau 4 gram vitamin C dan 400 IU vitamin D setiap hari sudah memenuhi kebutuhan sebagian besar orang.
  8. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan vitamin B6 karena dapat mengurangi kadar kalsium oksalat dalam air seni.
  9. Kembangkan pola hidup aktif. Kalsium adalah unsur pembentuk tulang. Dengan hidup aktif, Anda membantu pembentukan kalsium menjadi tulang. Sebaliknya, gaya hidup kurang gerak mendukung kalsium untuk beredar dalam darah dan berisiko menjadi kristal.
  10. Kurangi peredaran asam urat. Semua hal yang dapat mencegah asam urat juga mencegah pembentukan batu ginjal.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Gejala dan Pengobatan Batu Empedu
  2. Gejala dan Pencegahan Penyakit Jantung
  3. Sekilas Tentang Penyakit Gagal Ginjal
  4. Terapi dan Pencegahan Ambeien atau Wasir
  5. Gejala dan Penanganan Radang Amandel (Tonsilitis)

Minyak dan Lemak, Mana Yang Sehat Mana Yang Tidak?

Minyak dan Lemak, Mana Yang Sehat Mana Yang Tidak?


Mengapa minyak tertentu berbahaya bagi kesehatan Anda, sementara minyak lainnya justru dianjurkan? Banyak orang yang bingung dengan hal ini. Banyak juga yang ikut-ikutan salah kaprah, terbalik-balik menyebut mana yang sehat dan mana yang berbahaya bagi tubuh.

Unsur utama dalam minyak adalah lemak, yang dikelompokkan dalam empat jenis yaitu:

  1. Lemak tak jenuh rantai jamak (polyunsaturated fats), yang terdapat pada minyak biji-bijian (wijen, bunga matahari, kapuk, habbatussauda) dan minyak sayur.
  2. Lemak tak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fats), yang terdapat pada minyak zaitun, minyak canola dan kacang-kacangan.
  3. Lemak jenuh (saturated fats), yang terdapat pada daging berlemak, mentega, keju, cokelat, minyak kelapa, minyak sawit, susu, yogurt, dll.
  4. Lemak trans (trans fats), yang terbentuk ketika minyak sayur terhidrogenasi sehingga membuatnya padat atau setengah padat. Lemak trans digunakan pada banyak makanan ringan, kue dan makanan beku karena lebih awet (tidak mudah tengik).

Mana yang sehat?

Lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sedangkan lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda. Karena itu, lemak jenuh lebih stabil daripada lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada lemak tak jenuh mudah teroksidasi di dalam tubuh dan memproduksi radikal bebas yang menyebabkan penyakit degeneratif seperti darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dll.

Kestabilan lemak jenuh membuatnya lebih sehat. Lemak jenuh pada minyak kelapa/kelapa sawit adalah yang terbaik untuk memasak. Keduanya mengandung banyak lemak jenuh alami yang tidak mudah teroksidasi oleh panas dan jarang menimbulkan reaksi inflamasi pada tubuh.

Ini mungkin bertentangan dengan iklan yang sering Anda dengar. Para konsultan diet masih banyak yang salah paham bahwa lemak jenuh berbahaya bagi kesehatan. Pemahaman mereka berdasarkan pendapat kedaluwarsa yang tidak lagi didukung para ahli.

Tidak ada bukti bahwa lemak jenuh merugikan kesehatan. Banyak bukti justru menunjukkan yang sebaliknya: konsumsi lebih banyak lemak jenuh menurunkan risiko penyakit jantung. Sebuah studi oleh Universitas Harvard (2004) menemukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi lemak jenuh memiliki timbunan plak paling sedikit di dinding arteri mereka. American Journal of Clinical Nutrition menyebut temuan tersebut sebagai “Paradoks Amerika”, karena semakin banyak makan lemak justru semakin sehat!

Orang Asia dan Polinesia, melalui penggunaan minyak kelapa dalam menu harian mereka, memiliki tingkat penyakit jantung paling rendah di dunia. Hampir semua lauk-pauk kita digoreng, bukan dibakar atau direbus. Namun, tingkat kesehatan kardiovaskuler kita secara umum jauh lebih baik daripada orang Barat yang jarang menggunakan minyak dalam makanan.

Namun, tidak semua lemak jenuh menyehatkan. Minyak kelapa/kelapa sawit berbeda dengan lemak jenuh lain pada daging atau tanaman lain. Minyak kelapa mengandung medium-chain fatty acids (MCFA) yang merangsang metabolisme, melindungi jantung dan pembuluh darah, memperbaiki pencernaan, meningkatkan sistem imun dan melindungi dari infeksi. Kebanyakan lemak, baik yang jenuh maupun tak jenuh, terdiri dari rantai molekul panjang long-chain fatty acids (LCFA) yang lebih susah dicerna dan diserap tubuh. Selain itu, LCFA juga sering didampingi sejenis protein yang disebut lipoprotein. Protein inilah yang bila berdensitas rendah (low density lippoprotein/kolesterol jahat) dapat menjadi sumber plak arteri/ aterosklerosis.

Lemak tak jenuh pada minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian dan lainnya tidak berbahaya bagi kesehatan Anda jika tidak dipanaskan berlebihan. Mereka bahkan menyehatkan karena mengandung omega-6 dan omega-3 serta dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL).

Mana yang tidak sehat?

  1. Minyak berlemak tak jenuh sangat tidak sehat untuk memasak. Minyak-minyak tersebut akan berubah menjadi lemak trans yang mudah teroksidasi bila dipanaskan.
  2. Minyak berlemak trans dalam makanan beku dan junk food dapat berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi terus-menerus.
  3. Minyak kelapa/kelapa sawit yang sudah dipakai berkali-kali tidak sehat karena menjadi mudah teroksidasi di dalam tubuh dan memicu timbulnya radikal bebas. Buanglah minyak bekas pakai (jelantah) setelah tiga kali penggorengan dan warnanya telah berubah menjadi lebih gelap.
  4. Lemak hewani (seperti gajih sapi, kambing, dll) dapat berbahaya bagi kesehatan bukan karena mengandung lemak jenuh tetapi karena berkolesterol tinggi. Faktanya, separuh lemak sapi adalah lemak tak jenuh rantai tunggal yang disebut asam oleat (sama dengan yang terdapat pada minyak zaitun) dan sebagian besar lemak jenuhnya justru mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

image: source

Artikel Terkait:

  1. Buah Tidak Selalu Sehat
  2. 6 Tips Jantung Sehat
  3. Apakah Asam Lemak Omega-3?
  4. 7 Tips Memilih BH atau Bra Yang Sehat
  5. 12 Tips Sehat Berpuasa Ramadhan

Penyebab dan Penanganan Anemia

Penyebab dan Penanganan Anemia


Anemia adalah kondisi di mana darah Anda memiliki jumlah sel darah merah di bawah normal. Kurangnya sel darah merah ini biasanya diindikasikan oleh hitungan hemoglobin yang lebih rendah dari normal (lihat tabel).

Hemoglobin adalah unsur utama penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat besi dan berfungsi membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Bila jumlah hemoglobin Anda sedikit, sel-sel tubuh Anda akan kekurangan oksigen. Anda akan merasa lelah, lemas dan gejala anemia lainnya. Anemia parah dan menahun (kurang dari 5 g/dl) dapat mengakibatkan kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain. Anemia yang sangat parah bahkan dapat menyebabkan kematian.

Gejala

Kadar Hb Normal


Pria dewasa

13.5 – 17 g/dl

Wanita dewasa

12 – 15 g/dl

Ibu hamil

11 – 12 g/dl

Bayi baru lahir

14 – 24 g/dl

Anak-anak

11 – 16 g/dl

Tubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala seperti muka pucat, lelah, kurang energi/lemas, mengantuk, dan sakit kepala. Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan.

Penyebab

Anemia terutama disebabkan oleh kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah atau perusakan sel darah merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:

  • Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C, unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
    • Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
    • Tidak mengkonsumsi daging (vegetarian) dapat menyebabkan Anda kekurangan vitamin B12, jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani (daging, ikan, telur, susu). Di kalangan non vegetarian, hampir tidak ada yang kekurangan vitamin ini karena cadangannya cukup untuk produksi sel darah sampai lima tahun.
    • Asam folat tersedia pada banyak makanan, namun terutama terdapat di hati dan sayuran hijau mentah.
  • Darah menstruasi berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat besi.
  • Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
  • Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan anemia.
  • Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, obat anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis, dll).
  • Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini bisa menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
  • Penyakit radang kronis seperti lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.

Penanganan

  • Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda melihat Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
  • Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah kekurangan zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut. Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian suplemen akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).
  • Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah penanganan. Setelah anemia tertangani, Anda masih akan terus menerima asupan suplemen zat besi hingga beberapa bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan berwarna hitam selama perawatan.
  • Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah menyembuhkan penyakitnya.
  • Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi darah.

Tips

  • Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi disarankan bagi setiap orang, terlebih bagi wanita yang menstruasi atau sedang hamil. Zat besi yang paling mudah diserap bersumber dari daging, ayam dan ikan. Beberapa makanan seperti sayuran, buah-buahan, sereal (yang diperkuat zat besi), telur dan kacang-kacangan juga mengandung zat besi, namun lebih sulit dicerna. Untuk mempermudah penyerapan zat besi, Anda dapat memakannya bersamaan dengan daging, ayam atau ikan atau dengan buah-buahan yang kaya vitamin C.
  • Anda tidak memerlukan suplemen zat besi kecuali direkomendasikan dokter. Suplemen zat besi berdosis tinggi dapat menyebabkan konstipasi dan tinja berwarna hitam. Selain itu, penggunaan suplemen zat besi yang tidak perlu dapat menyembunyikan masalah lain, misalnya perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Wanita hamil disarankan mengkonsumsi suplemen makanan sesuai saran dokter, termasuk yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah anemia.
  • Mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C seperti jambu, jeruk, sirsak, pepaya, dan anggur dapat membantu tubuh menyerap zat besi.
  • Menjalani diet vegetarian harus dilakukan dengan bijak karena dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12. Vitamin ini sangat penting bagi pembentukan sel-sel tubuh, termasuk sel darah merah. Bila Anda tidak mengkonsumsi makanan hewani, Anda perlu mengambil suplemen vitamin B12.
  • Berhati-hatilah dalam penggunaan aspirin, ibuprofen dan obat anti inflamasi karena dapat menyebabkan iritasi lambung. Bila Anda harus mengkonsumsinya, konsultasikan dengan dokter jika Anda punya riwayat perdarahan lambung. Dokter mungkin akan mengganti dengan obat lain yang sesuai.

image: source

Artikel Terkait:

  1. Waspadai Bahaya Anemia pada Anak
  2. Penyebab dan Penanganan Sembelit atau Konstipasi
  3. 7 Penyebab Pingsan
  4. Gejala dan Penanganan Radang Amandel (Tonsilitis)
  5. Beberapa Penyebab Hipertensi Sekunder

Seks untuk Memiliki Keturunan

Ingin punya anak? Mudah, tinggal berbuat pasti hamil! Wah! Proses menghasilkan keturunan tidak sesederhana itu!

Saat seorang pria memutuskan untuk berhubungan seks agar memiliki anak, sebaiknya ia menyiapkan kesehatan fisik dan mentalnya agar proses ovulasi dari pihak laki-lagi, berjalan sempurna. Para dokter menganjurkan, 3 bulan sebelum konsepsi atau pembuahan, calon ayah hendaknya memperbaiki gaya hidup, menata kembali pola makan, berdiet (kalau perlu), agar kualitas dan kuantitas sperma meningkat, begitu pula vitalitas dan gairah seksual. Apa saja persiapan yang harus dilakukan calon ayah?

  1. Kunjungi dokter spesialis andrologi. Minta pada ahlinya untuk diajarkan posisi seks yang fisiologs, yaitu sperma mudah dan cepat menuju sel telur. Khususnya jika Anda dan istri memiliki masalah berat badan, misalnya obesitas.
  2. Mengonsumsi makanan penunjang kesuburan. Diantaranya:
    - Wortel: Beta karotennya mencegah penimbunan gula darah dan kerak lemak penyebab impotensi. Senyawa porfirin mendorong kelenjar pituitari menaikkan kadar hormon testosteron, yang mencetus gairah seksual tinggi.
    - Seafood, daging, kacang-kacangan, padi-padian: mengandung seng (Zn), penting bagi pembentukan sperma sehat.
    - Kuning telur, seafood, bawang putih, susu: Seleniumnya membentuk sperma sehat
    - Daun kemangi: mengandung zat arginine yang memperkuat daya tahan hidup sperma.
    - Tomat, semangka, jambu biji: Kaya lokopen, berkhasiat membuat sperma gesit dan mendorong gairah seksual.
  3. Olahraga teratur. Mengatur sirkulasi darah di dalam tubuh sehingga aliran darah ke testis lancar. Aliran darah yang lancar juga membuat sperma mendapat cukup suplai darah sehingga gerakannya gesit dan selamat tiba di sel telur.
  4. Hindari celana ketat. Celana dalam atau jins ketat membuat peredaran darah tidak lancar dan membuat penis dan testis kepanasan. Panas berlebihan akibat suhu udara, keringat dan pakaian ketat, menurunkan kualitas dan kemampuan sperma membuahi sel telur
  5. Stop merokok, alkohol, obat obatan terlarang. Tak ada bagusnya bagi perkembangan dan kondisi sperma. Penggunaan zat adiktif bahkan diduga salah satu penyebab kemandulan.
  6. Menjaga testis. Trauma akibat benturan, bisa menyebab saluran sperma memar dan pembuluh darah pecah
  7. Jaga kebersihan genital. Cuci area penis dengan sabun lembut. Khitan merupakan saran yang sangat baik karena membuat kepala penis mudah dibersihkan.

Jika yang Anda alami adalah kesulitan mendapatkan anak ke dua, cari tahu penyebabnya di Majalah Ayahbunda Edisi 20/2010, terbit 7 Oktober 2010.